Seribuan Guru Ikuti Seleksi Bakal Calon Kepala SMA/SMK di Jawa Barat, Begini Proses Penilaiannya

Disdik Jabar melakukan seleksi bakal calon kepala sekolah yang akan ditempatkan SMA dan SMK negeri pada 2021.

Tribun Jabar/Hilman Kamaludin
ILUSTRASI: Pelantikan kepala sekolah di Kabupaten Bandung Barat, Rabu (24/7/2019). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat ( Disdik Jabar) melakukan seleksi bakal calon kepala sekolah yang akan ditempatkan SMA dan SMK negeri pada 2021.

Sebanyak 1.099 guru telah melengkapi syarat administrasi dari 1.664 pendaftar.

Kepala Disdik Jabar, Dedi Supandi, mengatakan para bakal calon kepala sekolah tersebut telah melengkapi syarat administrasi dilakukan penilaian selama tiga hari pada 18-20 November.

Baca juga: BREAKING News, Hari Ini Majalengka Terapkan PSBM, Lockdown Desa Positif, Sejumlah Kegiatan Dilarang

Baca juga: Istri Jerinx SID, Nora Alexandra Dapat Banyak Ancaman Akan Dibunuh, Berniat Lapor Polisi Minggu Ini

Baca juga: Pemain Jebolan Diklat Persib Kuasai Timnas, Ini Rahasia Sang Pelatih yang Merintis Diklat Persib

Dalam satu hari, proses penilaian dilakukan kepada sekitar 350 guru secara virtual oleh pengawas dari akademisi.

"Assesment ini mencangkup penilaian komprehensif, dinilai kompetensi, perilaku, dan cara pemecahan masalah," ujar Dedi Supandi di Bandung, Senin (23/11/2020).

Dedi mengatakan penilaian tersebut akan mengerucutkan jumlah pendaftar menjadi 560 orang.

Para guru yang lolos pada tahap penilaian ini pun diwajibkan harus melengkapi persyaratan lainnya, yakni surat rekomendasi dari kepala sekolah untuk mengikuti tahapan selanjutnya.

"Nanti akan terseleksi lagi menjadi 280 orang. Nah 280 orang ini akan kita kirim ke Solo, Jawa Tengah di LPPKS (Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah) untuk mengikuti tes subtansi. Itu akan dilakukan pada awal 2021," kata Dedi.

Jumlah bakal calon kepala sekolah pun, katanya, belum dipastikan setelah dilakukan tes subtansi di LPPKS. Pasalnya tes tersebut akan menjadi tahapan akhir bagi para guru untuk menjadi calon kepala sekolah pada 2021 mendatang.

"Hasilnya tes itu dari 280 apakah lulus semua atau berapa persen, nah itu nanti yang akan kita diklatkan selama tiga bulan, masuk diklat bakal calon kepala sekolah. setelah lulus diklat, nanti namanya calon kepala sekolah. dan inilah nanti LP2KS akan mengeluarkan nomor urut kepala sekolah (NUKS)," katanya.

Penjaringan bakal calon kepala sekolah tersebut, ujarnya, dilakukan sebagai upaya persiapan Disdik Jabar untuk mengisi kekosongan jabatan kepala sekolah pada 2021. Pasalnya, sebanyak 213 posisi kepala sekolah akan kosong pada 2021 dengan berbagai catatan seperti pensiun.

"Historinya kita ini ada 213 kepala sekolah yang akan kosong sampai dengan akhir 2021, makanya kita harus menyiapkan bakal calon," kata Dedi.

Ia berharap calon kepala sekolah yang terpilih nanti memiliki jiwa profesional dan mampu membuat inovasi termasuk pemecahan berbagai permasalahan di sekolah. Hal itu, kata Dedi, agar berbagai program yang dicetuskan Disdik Jabar salah satunya sekolah juara mampu dijalankan dengan baik oleh para kepala sekolah yang terpilih nanti.

"Dan secara perilaku dia diakui oleh guru guru sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolah yang mereka pimpin," katanya. (Sam)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved