Virus Corona di Jabar
Indramayu Bersiap Antisipasi Lonjakan Positif Covid-19, Siapkan 6 Sekolah untuk Tampung Pasien
Satgas Covid-19 bersiap mengantisipasi lonjakan pasien positif Covid-19 yang mungkin terjadi. Menyiapkan 6 gedung sekolah untuk menampung pasien.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: taufik ismail
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Sebanyak 6 gedung sekolah di Kabupaten Indramayu bakal disiapkan Satgas Covid-19 untuk menampung para pasien positif corona.
Gedung sekolah itu rencananya akan menjadi alternatif perawatan pasien jika ruang isolasi di rumah sakit tidak mampu lagi menampung pasien.
"Hari ini dimatangkan konsep tersebut," ujar Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara kepada Tribuncirebon.com, Senin (23/11/2020).
Baca juga: BREAKING News, Hari Ini Majalengka Terapkan PSBM, Lockdown Desa Positif, Sejumlah Kegiatan Dilarang
Baca juga: Ini Postingan Terakhir Millen Cyrus alias Millendaru, Kini Keponakan Ashansty Ini Ditangkap Polisi
Deden Bonni Koswara mengatakan, usulan untuk 6 gedung sekolah itu sudah diterima Satgas Covid-19 Kabupaten Indramayu.
Namun, pihaknya akan melakukan verifikasi terlebih dahulu untuk kelayakan.
Selain gedung sekolah, Satgas Covid-19 juga akan membuka ruang isolasi di RSUD Mursyid Ibnu Syafiuddin (MIS) Krangkeng.
Menurut Deden Bonni Koswara, dalam seminggu terakhir peningkatan kasus di Kabupaten Indramayu semakin mengkhawatirkan.
"Di samping itu juga banyak kasus kematian yang terjadi pada pasien. Baik pasien suspek, probabel, maupun yang terkonfirmasi," ucapnya.
Baca juga: Lonjakan Kasus Covid-19 Terjadi Lagi di Indramayu, Mayoritas Ibu Rumah Tangga, Diimbau Hati-hati
Baca juga: Bila Ridwan Kamil Dicopot dari Gubernur Jabar, Jawaban Suami Atalia Berkelas, Kutip Ayat Al Quran
Satgas Covid-19 mencatat, sampai saat ini sudah ada 603 pasien yang terkonfirmasi Covid-19 sejak wabah virus corona melanda di Kabupaten Indramayu.
Dengan rincian, 265 pasien sembuh, 28 pasien meninggal dunia, dan 300 pasien masih menjalani perawatan.
Deden Bonni Koswara menambahkan, telah terjadi lonjakan kasus sampai 10 kali lipat dalam 3 bulan terakhir jika dibanding 3 bulan awal saat kasus pertama terkonfirmasi di Kabupaten Indramayu pada 8 April 2020.
Saat tiga bulan awal hanya ada 17 orang yang terkonfirmasi.
Namun, dalam tiga bulan terakhir saat penerapan adaptasi kebiasaan baru (AKB) sampai Oktober 2020, jumlah pasien yang terkonfirmasi melonjak sampai 172 orang.
"Hal ini sangat luar biasa, kasus di Kabupaten Indramayu mengalami kenaikan 10 kali lipat," ujar dia.
Baca juga: Jadi Salah Satu Bomber Lokal Tersubur, Ini Kiat Eks Pemain Persib Bandung, Ternyata Simpel
Baca juga: Waspada Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan Ini, Berikut Wilayah yang Berpotensi Terjadi Cuaca Ekstrem