WARNING - Setiap 17 Detik Satu Warga di Wilayah Ini Meninggal karena Covid-19, WHO: 6 Bulan Terberat

Direktur WHO untuk Regional Eropa Hans Kluge menyebut dalam 17 detik setiap orang meninggal karena Covid-19 di Eropa dan menjadi 6 bulan terberat.

Editor: Adi Sasono
ILUSTRASI AFP
Ilustrasi kematian akibat Covid-19. Direktur WHO untuk Regional Eropa Hans Kluge mengatakan, dalam 17 detik ada satu orang meninggal di Eropa akibat Covid-19. 

TRIBUNJABAR.ID - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meluncurkan laporan baru terkait perkembangan wabah Covid-19 di Eropa.

Disebutkan, angka kematian di Eropa setara dengan satu orang meninggal akibat Covid-19 setiap 17 detik.

Dikutip dari The Telegraph, Direktur WHO untuk Regional Eropa, Hans Kluge, Kamis (19/11/2020), memperingatkan setiap otoritas negara di Eropa bahwa angka Covid-19 sudah sangat memprihatinkan.

"Kasus di Eropa sudah mencapai 28 persen dari angka global dan 26 persen dari angka kematian secara kumulatif di region ini," kata Hans Kluge.

Baca juga: Jumlah Kasus Positif Covid-19 Kota Tasikmalaya Kembali Melonjak, Ada Penambahan Lebih dari 50 Orang

Baca juga: Profil Mamah Dedeh yang Positif Covid-19, Anak Kiai yang Dikenal dengan Gaya Ceramah Ceplas-ceplos

Hans Kluge menunjuk secara spesifik kasus pekan lalu bahwa ada 29 ribu angka kematian baru terkait Covid-19.

"Itu sama artinya, dalam 17 detik ada satu orang meninggal dunia," kata Hans Kluge.

Ia menyebut, pekan lalu angka kematian itu meningkat 18 persen dibandingkan periode sebelumnya.

Namun begitu, ia juga menyebut faktor yang menggembirakan, yaitu langkah-langkah yang diambil sejumlah pemerintah untuk menekan penyebaran Covid-19 menunjukkan hasil.

Angka kasus Covid-19 pekan lalu di Eropa turun untuk pertama kalinya dalam tiga bulan terakhir.

Laporan mingguan menyebut angka penularan turun 10 persen menjadi 1,8 juta.

Baca juga: Polda Jabar Panggil Panitia Acara Rizieq Shihab ‎di Megamendung, Ngga Datang, Ini Kata Penyidik

6 Bulan Terberat

Kluge menyebut, hasil itu diperoleh dari tindakan lockdown ketat yang diterapkan di sejumlah negara Eropa, termasuk Inggris, Prancis dan Spanyol.

Namun ia juga mengingatkan agar para pemerintah tidak berusaha mengambil keuntungan politik dengan membuka lockdown lebih cepat.

"Sudah terlalu sering kita lihat dampak negatif pembukaan yang terlalu cepat," kata Hans Kluge.

"Sebenarnya sudah terlihat cahaya di ujung terowongan, tetapi ini akan menjadi 6 bulan terberat," kata Hans Kluge.

Sejauh ini Eropa telah mencatat 15,7 juta kasus Covid-19 terkonfirmasi dan 354.154 kematian akibat Covid-19.

Sebagian besar kasus itu terjadi di Inggris, Rusia, Prancis, Spanyol, Italia dan Jerman.

Inggris mencatat angka kasus kematian tertinggi yaitu 53.870 kasus, sedangkan Prancis mencatat angka penularan tertinggi yaitu 2.115.717 kasus.

Baca juga: Daftar 16 Kecamatan di Kota Bandung yang jadi Klaster Keluarga Penyebaran Covid-19, WASPADA

Jumlah kematian akibat Covid-19 di Meksiko pada Kamis (19/11/2020) menjadi salah satu yang tertinggi di dunia, yaitu mencapai 100.000 dalam beberapa hari setelah melewati 1 juta kasus infeksi virus corona.

Berdasarkan Worldometer pada Jumat (20/11/2020), angka kematian di Meksiko berada di urutan 4 tertinggi setelah Amerika Serikat (258.333), India (132.202), dan Brasil (168.141).

“Masyarakat Meksiko sebelumnya tidak memiliki penyakit menular akut yang dapat menyebabkan penyebaran yang begitu cepat dan mempengaruhi kehidupan begitu banyak orang,” kata Wakil Menteri Kesehatan Meksiko, Hugo Lopez-Gatell kepada wartawan pada Kamis malam (19/11/2020).

Dengan populasi sekitar 125 juta, Meksiko menyumbang lebih dari 7 persen kematian yang dikonfirmasi secara global, menurut penghitungan Reuters.

Angka kematiannya yang hampir 10 persen lebih tinggi daripada negara lain yang telah melaporkan lebih dari 1 juta kasus.

Pejabat pemerintah mengakui bahwa jumlah tersebut hampir pasti hanya mencerminkan sebagian kecil dari jumlah kematian sebenarnya.

Penyebaran virus corona di Meksiko diperkirakan diperburuk karena dana rumah sakit umum yang berkurang drastis, serta jutaan orang harus meninggalkan rumah setiap hari untuk mencari nafkah.

Sejak awal pandemi, pemerintah telah menghindari mengambil dana talangan untuk bisnis atau pembayaran tunai bagi pekerja.

Negara di Amerika Utara ini mengambil pendekatan yang berbeda dari banyak negara lain yang berusaha meredam pukulan ekonomi dengan dana talangan.

Kementerian kesehatan melaporkan terjadi 576 kematian baru pada Kamis, sehingga jumlah korban menjadi 100.104.

Sebagian dari artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Jumlah Kematian karena Covid-19 di Meksiko Capai Lebih dari 100.000 

Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved