Ide Bisnis

VIDEO-Pandemi Covid-19, Warga Desa Ini Tetap Produksi Bungkus Gorengan, Pembeli Dari Kota-kota Besar

Di Kuningan terdapat desa yang warganya membuat kantong kertas atau bungkus untuk jajanan gorengan hingga disebut sebagai kampung bungkus gorengan

Editor: Teguh Kurnia

Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai

TRIBUNJABAR.ID,KUNINGAN – Bagi penggemar jajanan gorengan pasti hapal dengan wadah atau kantong kertas yang biasa digunakan oleh penjual  gorengan.

Ukuran kantong kertas atau pembungkus gorengan yang digunakan penjual gorengan juga beragam, ada yang kecil dan besar.

Kantong kertas gorengan ini ternyata dibuat khusus oleh warga dan di Kuningan terdapat desa yang warganya mencari rejeki dari membuat kantong kertas gorengan tersebut.

Desa ini dikenal dengan sebutan Kampung bungkus gorengan.

Bahkan disaat pandemi Covid-19 seperti ini, mereka tetap beraktivitas membuat bungkus gorengan karena permintaan tetap ada.

Terletak di di Desa Ciherang, Kecamatan Kadugede di Kuningan, kampung bungkus gorengan kini mulai menyebar juga di desa tetangga dan sekitarnya. 

“Dahulunya hanya desa kami yang menghasilkan bungkus gorengan dari kertas yang di lipat persis kantong,” ungkap Kepala Desa Ciherang, Masjda saat ditemui di ruang kerjanya, kantor desa setempat, Senin (9/11/2020).



Orang nomor satu di desa itu mengatakana, mayoritas penduduk di desanya tidak lepas dari kegiatan pembuatan bungkus gorengan

Warga yang membuat kantong kertas gorengan atau bungkus gorengan tersebut kebanyakan kaum wanita yakni ibu-ibu rumah tangga atau kaum perempuan yang tidak bekerja di luar rumah.

"Biasanya mereka membuat bungkus gorengan disela kegiatan kesehariannya," kata Masjda.



Karena dilakukan di rumah, warga yang membuat bungkus gorengan ini juga tidak pernah ditargetkan menyelesaikan dalam jumlah tertentu.

“Iya kebanyakan dari pada ngak ada kegiatan di rumah mereka (warga, red). Sambil nonton televisi itu sembari bikin bungkus gorengan,” katanya.

Menyinggung soal bahan baku, kata Masjda, ini biasanya di kirim oleh pengepul atau bos bungkus gorengan

“Jadi di desa kami, bos bungkus gorengan ini setiap pagi kirim kertas atau bahan baku. Kemudian jelang sore ataw waktu tertentu, itu dilakukan pengambilan bahan baku yang sudah jadi bungkus gorengan tersebut,” katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved