Kabar Seleb

Ditanya Boy Alasan Puan Maharani Berpolitik, Awalnya Enggan Masuk, Kini Jadi Ketua DPR: I’m Enjoying

Ada yang menarik di tayangan kanal Youtube Boy William baru-baru ini. Boy William berkesempatan mengunjungi Ketua DPR RI, Puan Maharani dan menanyakan

Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Ravianto
Tangkap layar tayangan kanal Youtube Boy William
Puan Maharani ceritakan alasan terjun ke dunia Politik 

TRIBUNJABAR.ID - Ada yang menarik di tayangan kanal Youtube Boy William baru-baru ini.

Bak menjadi tamu spesial, Boy William berkesempatan mengunjungi Ketua DPR RI, Puan Maharani di kantornya.

Tak hanya itu, bahkan Boy William juga berbincang dengan putri Megawati tersebut sembari melakukan tour di gedung DPR.

Dalam tayangan itu, Boy William diajak Puan Maharani berkeliling melihat suasana DPR di kala pandemi.

Baca juga: Nikita Mirzani Kontroversi Lagi, Kali Ini Soal Habib Rizieq, Kini Berkoar: Ngapain Ngancam di Medsos

Di sela-sela pembicaraanya tentang gedung DPR, Boy William menanyakan sesuatu hal kepada Puan Maharani.

Boy menanyakan, alasan kenapa Puan Maharani terjun dan cinta terhadap dunia politik?

“Why do you love Politik?” tanya Boy William.

Tanpa beban, Ketua DPR RI itu pun langsung menjawab bahwa politik sudah mendarah daging dalam hidupnya.

“(Politik) in my blood,”

“Kakek saya, ibu saya, bapak saya, keluarga saya semuanya ada di Politik,” ujar Puan.

Dari pertanyaan itu, putri Megawati itu pun menceritakan awal mula ia terjun ke Politik.

Puan mengaku awalnya ia tak menyukai sama sekali dengan dunia Politik.

Bahkan sampai ia sudah menikah, niatan dirinya untuk terjun kerap kali urung karena tak menyukainya.

Saat itu, Puan mangaku alasan tak mau terjun karena melihat sang ibu Megawati dan ayahnya begitu sibuk.

Puan merasa risih, lantaran melihat kondisi kedua orangtuanya terlihat lelah dengan pekerjaannya tersebut.

“Capek banget sih, dari pagi sampe pagi ngurusin orang terus,” ungkapnya.

Illustrasi. Puan Maharani membuka kaca mobilnya seraya berpamitan setelah berkunjung ke Puri Gede Kerambitan, Tabanan, Bali, Sabtu (22/03/2014).
Illustrasi. Puan Maharani membuka kaca mobilnya seraya berpamitan setelah berkunjung ke Puri Gede Kerambitan, Tabanan, Bali, Sabtu (22/03/2014). (TRIBUN BALI / ANDRIANSYAH)

Lanjut Puan menceritakan meski awalnya tak menyukainya hingga pada waktunya hatinya pun mulai terbuka untuk mencoba.

Akhirnya jalan itu pun terbuka lantaran sang ayah yang tak lelah menanyainya untuk masuk ke dunia Politik.

Lambat laun, Puan mengaku hatinya pun luluh dan mulai mencobanya.

“Setelah pada waktunya, bapak saya tuh, mau masuk Politik gak, mau masuk Politik gak?” ok masuk deh,”

“Akhirnya masuk deh Politik, ternyata I Love it,” ujar Puan.

Setelah masuk dan dirasakannya menyenangkan dan bahkan ia mengaku menikmati berdiri di panggung politik tersebut.

“Fun, and i’m enjoying,” ujarnya.

Baca juga: Pengantin Baru Langsung Jadi Duda, Sang Istri Meninggal karena Corona, Disusul Ibu dan Ayahnya

Baca juga: Lesti Masuk Nominasi Anugerah Dangdut Indonesia 2020, Ini Daftar Penyanyi Dangdut Masuk Nominasi

Beberkan Alasan Matikan Mic

Artis seksi Nikita Mirzani belum lama ini kembali menjadi perhatian usai postingannya yang dinilai menyindir Puan Maharani.
Artis seksi Nikita Mirzani belum lama ini kembali menjadi perhatian usai postingannya yang dinilai menyindir Puan Maharani. (KOLASE TRIBUN JABAR)

Beberapa waktu lalu, heboh soal Ketua DPR tersebut mematikan anggota parlemen dari Demokrat.

Dalam obrolannya bersama Boy William, akhirnya Puan Maharani pun membeberkan alasannya.

Putri Megawati itu mengaku, ada alasan mengapa ia mematikan mic tersebut.

Ia menjelaskan bahwa dalam forum parlemen atau DPR memiliki aturan untuk berbicara.

Semua anggota DPR memang punya hak untuk berbicara.

Sementara itu yang memimpin forum hanya berlima.

Soal siapa yang memimpin itu pun berdasarkan hasil rapat pimpinan.

“Dalam rapat ini, A atau B atau C yang memimpin,” ujarnya.

Lanjut Puan menjelaskan, untuk menjaga jalannya persidangan dengan baik dan lancar menurutnya yang memimpin rapat harus bisa mengatur persidangan tersebut.

“Jadi kalau satu orang sudah berkesempatan berbicara, hariusnya tidak mengulang lagi berbicara,”

“Jadi kami memberikan kesempatan bagi yang lain untuk berbicara,” jelasnya.

Lantas Puan pun menjelaskan teknis bagaimana mic bisa menyala dan dimatikan.

Ia menjelaskan ketika anggota berbicara mic menyala sementara mic yang memimpin dalam keadaan mati. Begitu pun sebaliknya.

Sebagai pimpinan sidang, tentu bagi Puan, ia juga harus mengatur pembicaraan.

Puan mengatakan, yang bisa mematikan dan menyalakan mic ada di kursi bagian tengah kursi pimpinan.

Sementara itu pimpinan sidang yang berada di sebelahnya tak bisa berbicara meminta Puan untuk menyalakan mic untuknya.

“Yang mimpin itu sebenarnya di sebalah saya, tapi saat yang bersangkutan mau bicara gak bisa karena di pencet mic terus, jadi di sana mati,”

“Makannya kemudian pimpinan sidang meminta kepada saya untuk mengatur jalannya persidangan supaya dia bisa berbicara, bisa gak dimatiin, ya saya mematikan mic tersebut,”

“Bukan disengaja, tetapi untuk menjaga jalannya persidangan supaya bisa berjalan dengan baik dan lancar,” ujarnya.

Simak videonya:

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved