Komisi X DPR RI Dorong Destinasi Desa Wisata di Indramayu, Banyak Potensi yang Belum Tergali

Komisi X DPR RI mendorong setiap desa di Kabupaten Indramayu untuk dirombak menjadi desa wisata

Editor: Ichsan
istimewa
Komisi X DPR RI Dorong Destinasi Desa Wisata di Indramayu, Banyak Potensi yang Belum Tergali 

TRIBUNJABAR.IDKomisi X DPR RI mendorong setiap desa di Kabupaten Indramayu untuk dirombak menjadi desa wisata. Upaya ini bisa menjadi pendobrak ekonomi masyarakat yang berbasis ekonomi kreatif dan pariwisata, seperti yang telah dijalankan banyak desa di daerah lain.

"Jangan menunggu lama, biarkan saja Pulau Biawak itu menjadi bagian dari skenario pemerintah. Tapi kita berharap yang bisa didorong adalah perkembangan desa wisata, dan harus menjadi alternatif," kata Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda, di Kampus Hijau Kabupaten Indramayu, Jumat 6 November 2020, dalam rilisnya, Sabtu (7/11/2020).

Hadir dalam pertemuan tersebut, pimpinan Kampus Hijau, Dedi Wahidi, Direktur Wisata Alam dan Buatan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenekraf), dan Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Indramayu, serta Anggota DPRD Jabar, Sidkon Djampi.

Huda mengatakan, Indramayu merupakan kabupaten yang berada di poros strategis untuk wilayah Pantai Utara Jawa Barat, seperti halnya Kabupaten Pangandaran dan Tasikmalaya di wilayah Priangan Timur.

Baca juga: Selama Puskesmas Plered Cirebon Ditutup Sementara, Pelayanan Rujukan Dialihkan ke Kedawung & Plumbon

"Indramayu punya kebiasaan sendiri, potensi sendiri, destinasi sendiri, yang bahkan berbeda di Jawa Barat," katanya.

Dengan begitu Huda menegaskan, Indramayu jangan pernah merasa tidak memiliki apa-apa karena jika digali, Indramayu sesungguhnya mempunyai potensi ekonomi yang sangat besar, terutama yang berbasis ekonomi kreatif.

Menurutnya, Indramayu begitu banyak memiliki potensi kekayaan alam, di antaranya laut dan gas alam. Apalagi jika digali lebih jauh, maka Indramayu bisa melakukan lompatan ekonomi lebih jauh melebih daerah lainnya.

"Saya yakin Indramayu bisa melompat cepat dan bisa lari meninggalkan daerah Pantura yang lain," katanya.

Guna mewujudkan destinasi desa wisata, lanjut dia, harus diawali dengan pola pikir masyarakatnya, di mana setiap individu harus memposisikan diri sebagi subyek, bukan obyek.

"Kuncinya adalah kita semua harus menjadi subyek untuk menginisiasi, memprakarsai kreativitas yang harus ditata di Kabupaten Indramayu ini," ujarnya.

Huda mengatakan, ia sudah bebrapa kali mendapat masukan dari para kepala desa dan masyarakat Indramayu. Potensi untuk mengembangkan desa wisata itu ternyata banyak, di antaranya wisata agro mangga gedong gincu dan Desa Jeruk Segeran.

Baca juga: Kadis Rumkintan Majalengka Targetkan Program Rutilahu Capai 7.500 Rumah dalam 5 Tahun

"Ada Desa Jeruk Segeran, ada juga Desa Mangga Gedong Gincu, yang sesungguhnya itu bisa menjadi desa wisata agro. Jadi sangat amat mungkin dan bahkan bisa kita dorong menjadi pengaruasutamaan destinasi desa wisata di Kabupaten Indramayu ini. Dan jangan ditunda-tunda untuk mengembangkan postensi ini," kata Huda.

Ia menegaskan, mulai tahun 2021 pemerintah melalui Kemenparekraf akan digelontorkan anggaran khusus untuk pengembangan desa-desa wisata di seluruh Indonesia. Karena itu, harus ada inisiatif dari pemerintah pusat, provinsi, dan pemerintah kabupaten untuk memanfaatkan kebijakan anggaran tersebut.

"Kami ingin Pak Kadis langsung saja bikin program alokasi APBD Kabupaten Indramayu untuk ikut membangun dan mengembangkan percontohan desa wisata, nanti tinggal dikolaborasikan," ujar Huda.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved