Viral di Media Sosial
VIDEO-Akbar Sang Pemulung yang Jago Mengaji Alquran Nge-Vlog Berterimakasih Lewat Channel Youtube
Akbar pun tak lupa kepada khalayak yang telah perduli kepadanya untuk berterimakasih, dengan mengunggahnya di channel youtube pribadinya...
Penulis: Dicky Fadiar Djuhud | Editor: Dicky Fadiar Djuhud
TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Muhammad Gifari Akbar yang beberapa hari ini menyita perhatian publik dan jagad maya karena kepiawaiannya dalam membaca alquran saat
berteduh dari hujan di kawasan Jalan Braga, Kota Bandung, belum lama ini.
Dalam waktu singkat, nama Akbar pun mengemuka, dan sejumlah pihak yang bersimpati kepada remaja yang sejak beberapa tahun belakangan ini menjadi pemulung.
Sejumlah media massa pun berlomba untuk mengungkap dan memberitakan Akbar yang sempat menguras air mata menyusul kisah dibalik profesinya menjadi seorang
pemulung.
Alih-alih, kedua orangtuanya yang bercerai saat dia masih kecil dan kini ia tinggal bersama kakek serta neneknya.
Akbar pun tak lupa kepada khalayak yang telah perduli kepadanya untuk berterimakasih, dengan mengunggahnya di channel youtube pribadinya dengan nama akun @Gipa Algipari .
Video perdana dari Akbar tersebut diberi judul "PENGUCAPAN TERIMA KASIH UNTUK SEMUANYA".
Mungkin publik atau netizen yang menontonnya, bisa maklum, selain tidak terbiasa untuk nge-vlog, tapi bisa mengerti maksud dari vlog yang dibikin Akbar tersebut.
Selain mengungkapkannya dengan terbata-bata, jika diperhatikan dengan saksama, ada hal-hal lucu dari vlog perdana dari Akbar ini.
Semisal, menyebut "Gubernur Purwakarta" dan menyebut nama seseorang yang sepertinya, Akbar juga tidak yakin dengan nama yang disebutkannya itu.
Remaja 16 tahun asal Kampung Sodong, Kelurahan Muarasanding, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut ini jadi perbincangan di media sosial.
Foto Akbar tengah mengaji viral di media sosial saat membaca Alquran di Jalan Braga, Bandung.
Akbar sehari-hari bekerja sebagai pemulung. Ia tak mengira fotonya yang tengah mengaji itu beredar luas di media sosial.
Di foto itu, Akbar tengah berteduh di Jalan Braga saat turun hujan. Sambil membawa karung untuk memulung, Akbar membaca Alquran. Salah seorang warga mengabadikan
kegiatan Akbar dan mengunggahnya di media sosial.
Sejak berumur 10 tahun, Akbar putus sekolah dari kelas 4 SD. Ia lantas memutuskan untuk berkelana. Sudah banyak daerah yang didatangi oleh Akbar. Ia bahkan sempat
menginjakan kaki hingga ke Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Lampung.
"Awalnya dulu Akbar pergi ke luar kota itu untuk mencari ibu kandungnya. Anaknya juga enggak betah diam di rumah," ujar nenek Akbar, Uti (71) ditemui di rumahnya.
Uti menyebut jika cucunya itu telah ditinggal ibu kandungnya sejak berusia 8 bulan. Saat itu, ibunya berkata akan bekerja ke Arab Saudi. Hingga kini, tak ada kabar dari ibu
kandungnya.
"Sejak bayi, Akbar belum pernah ketemu ibu kandungnya. Makanya niat awal dia pergi dari rumah itu untuk mencari ibunya," katanya.
Ayah kandung Akbar telah menikah lagi. Akbar disebut Uti tak betah diam di rumah dan memilih berhenti dari sekolah.
"Setelah keluar sekolab itu, Akbar pergi dari rumah. Awalnya dia ngamen terus suka mulung juga sekarang," ucapnya.
Akbar pun kini tinggal bersama nenek dan kakeknya. Sejak enam tahun lalu, ia sering meninggalkan rumah berbulan-bulan. Jika kembali, hanya satu atau dua hari saja dia
berada di rumah.
Meski tak hidup bersama nenek dan kakeknya, Uti berpesan agar Akbar tak lupa untuk beribadah. Salat dan membaca Alquran harus dilakulan walau berada di luar rumah.
Uti menambahkan, jika pergi dari rumah cucunya hanya bermodal pakaian di badan, karung untuk memulung, dan sebuah kitab suci Alquran.
"Dari dulu saya ajarin mengaji. Jadi waktu dia pergi dari rumah, pesan saya cuma jangan lupa untuk salat dan mengaji," ujarnya. (*)