Deklarator KAMI Minta Gatot Nurmantyo TOLAK Pemberitan Bintang Mahaputra, Kenapa?

Menurut Marwan, pemberian Bintang Mahaputera, salah satu upaya Presiden Jokowi membungkam pihak yang berseberangan dengan pemerintah.

Editor: Ravianto
TRIBUN JABAR
Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo saat menyampaikan sambutan di Ponpes Ulumuddin, Desa Susukan, Kabupaten Cirebon, Kamis (10/5/2018). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo diharapkan tidak menerima tanda jasa Bintang Mahaputra dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Saya mengharapkan dan meminta dengan sangat serius supaya beliau tidak pernah menerima tawaran itu," ujar salah satu deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Marwan Batubara saat dihubungi, Jakarta, Jumat (6/11/2020).

 

Menurut Marwan, pemberian Bintang Mahaputera, salah satu upaya Presiden Jokowi membungkam pihak yang berseberangan dengan pemerintah.

"Motifnya apa? Pemberian ini bukan murni objektif. Meskipun wajar, tapi waktunya tidak tepat, biasanya itu menjelang 17 Agustus," ujar Marwan.

Marwan melihat, sikap pemerintah menghadapi pihak-pihak yang kritis pada saat ini, dengan memberikan hal yang menyenangkan atau menangkapnya.

"Kami mengharapkan tidak menerima. Ini kan lebih bagaimana komitmen beliau, dan keteguhan sikap untuk mempertahankan apa yang jadi aspirasi dan perjuangan," tutur Marwan.

Diketahui, Presiden Jokowi akan menganugerahkan Bintang Mahaputera kepada mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo.

Selain Gatot, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Arief Hidayat bakal mendapatkan penghargaan serupa.
Informasi tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD melalui akun Twitter resminya, @mohmahfudmd, Selasa (3/11/2020).

"Tanggal 10 dan 11 November 2020 Presiden akan menganugerahkan gelar pahlawan nasional (PN) dan bintang mahaputera (BM). Yang dapat gelar PN, antara lain, SM Amin dan Soekanto, yang dapat BM, antara lain, Gatot Nurmantyo dan Arief Hidayat," tulis Mahfud.

Pemberian Bintang Mahaputera kepada Gatot Nurmantyo Dinilai Tak Mengandung Makna Politis

Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PPP Syaifullah Tamliha mengatakan pemberian tanda jasa Bintang Mahaputera kepada mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo tak mengandung makna politis.

"Pemberian Bintang Mahaputera kepada Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo dan mantan Ketua MK Arief Hidayat sudah tepat, tanpa mengandung makna politis," ujar Syaifullah, ketika dihubungi Tribunnews.com, Jumat (6/11/2020).

Syaifullah juga mengatakan pemberian tanda jasa oleh Presiden Joko Widodo itu tidak perlu dimaknai terlalu jauh. Karena pemberian tersebut sudah menjadi ritual tahunan.

"Penganugerahan Bintang Mahaputera dari Presiden sebagai kepala negara sudah menjadi ritual tahunan yang diberikan kepada para Pimpinan Kementerian dan Lembaga Negara," kata dia.

Tidak Ada Urusan dengan Bungkam Membungkam

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved