VIDEO-Kisah Saudagar Kuda di Kuningan, Sebelumnya Tukang Kusir Delman Kini Fokus di Jual Beli Kuda
H Eman (56) salah seorang warga Desa Silebu, Kecamatan Pancalangan, Kabupaten Kuningan, kini memilih fokus di sektor jual beli kuda.
Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai
TRIBUNJABAR.ID,KUNINGAN – H Eman (56) salah seorang warga Desa Silebu, Kecamatan Pancalangan, Kabupaten Kuningan, kini memilih fokus di sektor jual beli kuda.
“Sejak tahun 2000 an, saya fokus di usaha jual beli,” kata Eman yang sebelumnya kusir delman yang biasa mangkal di kawasan Pasar Cilimus, saat memulai perbincangannya di sela kegiatannya dalam mengurus kuda di sekitar rumahnya.
Usaha jual beli kuda, kata Eman, selama tujuh bulan terakhir mengalami penurunan omset akibat pandemi covid-19.
“Apalagi sewaktu terjadi pemberlakuan PSBB disetiap Kota/Kabupaten di Jawa Barat,” ungkapnya.
Mengenai harga jual kuda, kata Eman, ini memiliki nilai jual beragam dan bergantung pada jenis dan sosok kuda tersebut.
“Mayoritas penjualan kuda itu berjenis kelamin laki-laki, variasi harga jual mulai dari Rp 6 juta hingga puluhan juta untuk setiap ekornya,” katanya.
Daerah penjualan kuda, kata dia, tidak berpatok terhadap daerah sekitar saja. “Melainkan kami pernah jual kuda ke daerah Garut, Pangandaran, Jogyakarta dan Bandung serta Sumatera,” katanya.
Untuk penjualan kuda lintas pulau, kata Eman, mengaku tidak terjun langsung dalam pengiriman.
“Melainkan ada bandar yang paham soal pengiriman antar pulau tersebut. Biasanya, kami kirim ke Bandung dan dari sana, baru kirim ke luar Jawa,” katanya.
Ditanya soal kuda asli Kuningan, kata dia, beberapa tahun terakhir bahwa daerah Kuningan tidak memiliki kuda asli.
”Ini akibat tidak adanya peternakan atau penangkaran kuda. Padahal Kuningan sangat tersohor dengan sebutan kecil-kecil Kuningan, namun nyatanya bisa dilihat sendiri,” katanya.
Menyinggung soal fokus sebagai saudagar kuda, Eman mengaku lebih nyaman dan bisa mempelajari langsung karakter kuda.
“Apalagi saat kuda baru datang itu perlu adaptasi dengan lingkungan kandang milik saya,” katanya.
Kuda menjadi mata pencaharian keluarga, kata Eman, Jenis kuda itu bergantung permintaan dari konsumen sendiri.