Virus Corona

Survei Covid-19 di 6 Negara di Asia Tenggara, Indonesia Punya Optimisme Ekonomi Paling Tinggi

Ini menunjukkan bahwa prioritas masyarakat Indonesia selama pandemi adalah aspek kesehatan

Tribun Jabar/Deni Denaswara
PERIKSA SUHU - Petugas memeriksa pengunjung yang akan menonton di bioskop CGV BEC, Jalan Purnawarman Bandung, Jumat (9/10/2020). Sejumlah pengelola bioskop membuka pelayanan umumnya pada hari pertama pemutaran film, dengan menerapkan standar protokol kesehatan. 

TRIBUNJABAR.ID – IPSOS menggelar survei di enam negara di Asia Tenggara, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Vietnam, Singapura, dan Thailand.

Survei itu digelar kepada 500 responden di setiap negara.

IPSOS adalah perusahaan riset pemasaran dan opini masyarakat global.

Menurut Managing Director IPSOS Indonesia, Soeprapto Tan, ada tiga tujuan survei itu dilakukan.

Tujuan itu adalah melihat di tahap mana setiap negara di Asia Tenggara bereaksi terhadap Covid-19; sejauh mana dampak Covid-19 terhadap penghasilan masyarakat dan harap mereka dalam enam bulan ke depan; serta bagaimana kegiatan perekonomian selama pandemi dan produk apa saja yang terdampak atau tidak terdampak pandemi.

Survei ini juga berkaitan dengan optimisme masyarakat di enam negara terhadap pengadaan vaksin Covid-19.

Empat negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Vietnam, yakin vaksin bisa ditemukan dan disalurkan pada semester I 2021.

Adapun Singapura dan Thailand berharap vaksin bisa ditemukan pada semester II 2021.

Dalam survei tersebut, terlihat bahwa Indonesia menjadi negara dengan optimisme ekonomi yang lebih tinggi dibanding lima negara lain yang disurvei.

Menurut Soeprapto, dikutip Tribun Jabar dari covid19.go.id, Kamis (5/11/2020) malam, survei sempat dilakukan dua kali, yakni Mei 2020 dan September 2020.

Pada survei pertama, hampir semua negara menunjukkan respons yang sama, yakni pendapatan masyarakat yang menurun akibat pandemi.

"Di awal kami melakukan studi pada Mei 2020, Indonesia dibanding negara Asia Tenggara lain tidak jauh. Banyak masyarakat mengatakan, pendapatan mereka menurun. Jauh berkurang dibanding sebelum pandemi,” katanya dalam Dialog Produktif bertema “Kepercayaan Ekonomi saat Pandemi”, Kamis.

Namun, memasuki survei kedua yang digelar pada September 2020, Indonesia terlihat cukup unggul dibanding lima negara lain yang disurvei.

Dari 500 responden yang disurvei di Indonesia, terlihat sebanyak 4 persen di antaranya mengaku sudah mengalami kenaikan pendapatan.

“Sedangkan 21 persen responden mengaku pendapatannya sudah stabil alias tidak lagi berkurang," ucap Soeprapto Tan.

Hasil survei tersebut juga menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia memiliki optimisme terhadap pemulihan ekonomi yang lebih tinggi dibanding negara lain di ASEAN.

Bahkan, kalau dibanding Vietnam yang memiliki jumlah kasus COVID-19 lebih rendah, optimisme pemulihan ekonomi Indonesia lebih tinggi.

"Kenapa? Karena di Indonesia ini masyarakatnya merasa terbantu dengan sejumlah pendampingan yang dilakukan pemerintah," ujar Soeprapto.

Setelah ditelisik, optimisme yang ditunjukkan masyarakat Indonesia dilatari adanya bantuan pemerintah yang cukup masif.

Catatan yang didapat dari survei menunjukkan, masyarakat Indonesia merasa terbantu dengan pendampingan atau insentif terhadap UMKM yang diberikan pemerintah.

Selain itu, masyarakat Indonesia juga optimistis vaksin bisa segera ditemukan dan diproduksi. 

Penyaluran bantuan sosial, Kartu Prakerja, dan stimulus untuk pengusaha juga dianggap punya andil besar dalam mendongkrak optimisme masyarakat Indonesia dalam menyongsong ekonomi yang lebih baik.

Di Indonesia, sebanyak 60 persen responden ingin agar masalah Covid-19 dari sisi kesehatan benar-benar dibereskan terlebih dahulu.

Ini menunjukkan bahwa prioritas masyarakat Indonesia selama pandemi adalah aspek kesehatan.

Sementara 16 persen responden di Indonesia berharap bantuan sosial tetap dilanjutkan. Sisanya, ingin agar pemerintah memberi kepastian lapangan kerja dan mengontrol harga agar tidak naik.

"Beda sama Singapura yang lebih memprioritaskan pekerjaan. Ini juga sesuai dengan misinya KPCPEN bahwa prioritas di Indonesia adalah menangani pandemi dan secara bersamaan mengakselerasi ekonomi," kata Soeprapto. (agung yulianto wibowo)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved