Inilah Noni yang Dicerai Abah Sarna, Masih Bisa Rujuk tapi Keluarga Sudah Sakit Hati Dipermainkan
Abah Sarna yang berusia 80 tahun, sebelumnya diberitakan 78 tahun, menjatuhkan talak satu pada Noni.
Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Seli Andina Miranti
"Iya baru talak 1. Tapi, mereka sudah enggak bareng serumah setelah surat talak itu," katanya, Senin (2/11/2020).
Ketika ditanyakan terkait kemungkinan terjadi rujuk kembali antara Abah Sarna dan Noni, Iyan menegaskan hal itu tak akan terjadi lantaran pihak keluarga Iyan telah merasa tersakiti atas perlakuan keluarga Abah Sarna.
Pernikahan Abah Sarna dan Noni hanya bertahan selama 22 hari.
Pernikahan mereka pun sempat menghebohkan jagat maya yang bukan hanya karena berbeda usia yang sangat jauh, melainkan lantaran barang bawaannya yang sedikit berbeda, seperti adanya sepeda motor, mesin cuci, lemari, dan perabotan lainnya yang dibawa dua mobil pikap.
Iyan mengaku keluarganya merasa kecewa sekaligus terkejut atas surat pernyataan talak yang dijatuhkan Abah Sarna.
Bahkan, Iyan merasa keluarganya direndahkan atas apa yang dilakukan keluarga Abah Sarna ini, seolah mempermainkan adiknya.
Baca juga: Cinta Noni ke Kakek 78 Tahun Kandas, Kini Diambang Cerai, Menyedihkan Setelah Ditalak Abah Sarna
Baca juga: Noni Dicerai Abah Sarna saat Sedang Sayang-sayangnya, Ini Ringkasan Perjalanan Pernikahan Mereka
Seserahan yang Diberikan
Pernikahan Noni dan Abah Sarna tidak hanya menghebohkan jagat maya karena perbedaan usia 63 tahun, namun seserahan yang diberikan Abah Sarna.
Saat itu, Abah Sarna membawa sesrahan motor matic Hoda PCX dan perlengkapan isi rumah.
Setelah bercerai, Abah Sarna menandatangani sebuah surat pernyatan bermateri yang isinya tidak akan meminta balik motor matic Hoda PCX dan perabotan rumah yang sudah diberikan.
Di hadapan wartawan, Noni sempat membacakan isi surat pernyataan itu.

Pertemuan Pertama hingga Cinta
Saat ditemui wartawan TribunJabar.id pada Jumat (23/10/2020), Abah Sarna dan Noni sempat menceritakan awal mula kisah percinaan mereka.
Abah Sarna mengatakan, benih-benih cinta mulai tumbuh lantaran seringnya dia membeli bensin yang dijual Noni di kediamannya.
Bensin yang dibeli Abah Sarna digunakan untuk mesin yang biasa dipakai untuk mengairi sawahnya.