Pilpres Amerika Serikat
Ini yang Perlu Diketahui Tentang Pemungutan Suara di Pilpres AS, Perlu 270 Suara untuk Menang
presiden AS tidak ditentukan oleh pemungutan suara nasional, tapi dengan kemenangan sang capres di banyak (mayoritas) negara bagian
Penulis: Adityas Annas Azhari | Editor: Adityas Annas Azhari
Yang harus diketahui adalah presiden AS tidak ditentukan oleh pemungutan suara nasional, tetapi dengan kemenangan sang calon presiden di banyak (mayoritas) negara bagian. Di AS ada 50 negara bagian.

Pemenang di setiap negara bagian yang berhasil meraih suara elektrolal atau electrolal college berdasarkan jumlah populasi penduduk.
Untuk siapa calon presiden yang berhasil menduduki Gedung Putih dibutuhkan 270 suara elektoral.
Empat tahun silam (2016) kemenangan Donald Trump diketahui sekitar pukul 02.30 (dini hari) waktu setempat.
Pada saat itu Trump berhasil meraih kemenangan di negara bagian Wisconsin yang membuatnya memenangkan lebih dari 270 suara.
Ada tiga negara bagian yang menjadi lokasi perebutan sengit antara kubu Demokrat dan kubu Republik yang membatasi penghitungan suara melalui pos, yaitu Michigan, Pennsylvania, dan Wisconsin.
Legislatif di negara bagian itu, yang dikuasai oleh Republikan, bersikap resisten terhadap permohonan petugas pemilu yang ingin agar penghitungan suara melalui pos dihitung lebih awal sehingga mereka akan lebih dulu menghitung suara dari TPS. Setelah itu, secara bertahap menghitung surat suara yang dikirim melalui pos.

Urutan penghitungan suara, apakah suara di TPS terlebih dulu atau suara yang dikirim melalui pos, akan membuat seolah-olah satu kandidat unggul dari kompetitornya pada Selasa malam.
Pada pemilu tahun ini, para pendukung Demokrat cenderung menggunakan suara melalui pos. Karena itu, jika suara dari kiriman pos ini dihitung dan diumumkan terlebih dulu, di negara-negara bagian seperti Arizona, Florida, dan North Carolina, Biden akan terlihat unggul.
Florida, yang merupakan negara bagian ”mengambang” atau swing state, sudah memulai penghitungan suara melalui pos sejak 22 hari sebelum hari puncak pemungutan suara. Begitu juga dengan Georgia, Iowa, dan Ohio.
Akan tetapi, pola sebaliknya bisa terjadi di negara-negara bagian yang melaporkan hasil penghitungan suara di TPS terlebih dulu, seperti di Virginia, Michigan, Pennsylvania, dan Wisconsin. (kompas/tribunjabar/adityas a a/berbagai sumber)