Cara Memastikan Mobil Bekas Pernah Mengalami Tabrakan atau Tidak, Penting Buat yang Mau Beli Mobkas

Untuk mendapatkan mobil dengan harga murah, alternatifnya adalah dengan cara membeli mobil bekas.

Editor: Yongky Yulius
kompas.com
Penjualan pasar mobi bekas 

TRIBUNJABAR.ID -  Untuk mendapatkan mobil dengan harga murah, alternatifnya adalah dengan cara membeli mobil bekas.

Kendati demikian, tentu saja membeli mobil bekas bukan berarti bebas risiko.

Pembeli yang terutama masih awam tidak mengetahui kondisi mobil selama digunakan pemilik sebelumnya.

Salah satu yang bikin menyulitkan adalah memastikan mobil yang diincar belum pernah mengalami tabrakan.

Pasalnya, eksterior mobil yang sudah pernah tabrakan bisa diperbaiki secara maksimal dan terlihat seperti baru.

Meski begitu, rupanya ada tanda-tanda yang tidak bisa hilang jika mobil pernah mengalami kecelakaan atau tabrakan.

Taufik Feby, pemilik showroom D23 Autocare di Bandung, Jawa Barat, mengatakan, kondisi mobil bebas tabrakan menjadi salah satu poin penting bagi konsumen yang mengincar mobil bekas.

Oleh karena itu, sejumlah konsumen amat berhati-hati dalam memilih mobil bekas untuk mengurangi risiko kerusakan yang bisa terjadi di kemudian hari.

“Bekas tabrakan atau tidak bisa terlihat di bagian ruang mesin. Pastikan tulang-tulangnya masih lurus, dan ada bulatan bekas las titik dari proses produksi,” ucap Taufik, kepada Kompas.com belum lama ini.

Baca juga: Ini 8 Mobil Bekas Murah Harga di Bawah Rp 30 Juta, Ada Toyota Corona hingga Honda Accord Prestige

Menurut Taufik, mobil yang belum pernah mengalami tabrakan memiliki bulatan bekas las yang jelas terlihat.

Sementara itu, sasis mobil yang sudah mengalami perbaikan karena tabrakan, biasanya memiliki permukaan yang halus tanpa sisa bulatan titik las.

“Artinya sasis pernah dihaluskan menggunakan dempul atau sudah di-press. Sasis yang sudah diperbaiki biasanya sudah tidak bekas las,” ujar Bimo Maliki, pemilik showroom Malique Selatan Djakarta di Blok M Mall, Jakarta Selatan.

Agar lebih presisi, Anda juga bisa melihat dari bagian kolong mesin. Terutama pada bagian sasis bull bar, harus presisi dan sejajar dengan dudukan bumper atau radiator.

“Kalau pernah tabrakan, sasis bull bar biasanya sudah tidak sejajar dan miring dengan bumper atau radiator,” kata Bimo. (*)

Baca juga: Musim Hujan Tiba, Bepergian Lebih Aman Pakai Mobil, Ini Daftar Mobil Bekas Harga di Bawah Rp 60 Juta

Tips Membeli Mobil Bekas

Musim hujan telah tiba, bagi Anda yang ingin bepergian tetap waspada dan jangan memaksakan diri jika hujannya sangat deras.

Selama musim hujan ini, berkendara menggunakan motor tentu lebih merepotkan ketimbang menggunakan mobil.

Saat berkendara di mobil, kita terlindungi dari basahnya air hujan dan dinginnya udara.

Nah, bagi Anda yang belum memiliki mobil, membeli mobil bekas dapat dijadikan pilihan.

Sebelum Anda membeli mobil ada baiknya Anda melihat tips berikut ini dalam berburu mobil socond.

1. Cek Asap Knalpot

Dikutip dari Grid.oto, Sil klep atau ring piston yang sudah aus menyebabkan knalpot mengeluarkan asap.

Asap ini muncul akibat oli mesin yang ikut terbakar pada langkah pembakaran (combustion).

2. Jangan habiskan budget untuk membeli mobil

Anggap saja, Anda memiliki budget sebesar Rp 120 juta untuk membeli mobil bekas. Maka jangan habiskan seluruhnya untuk membeli mobil tersebut.

Gunakanlah Rp 100 juta saja, atau bahkan di bawah Rp 100 juta bila memungkinkan. Tujuan dari menyisakan dana ini adalah untuk berjaga-jaga apabila ada pergantian suku cadang atau komponen mobil bekas yang akan kita beli.

Baca juga: Berencana Membeli Mobil Bekas Murah? Simak Tips Mengecek Keaslian STNK dan BPKB-nya

Oleh karena itu, carilah mobil bekas yang Anda inginkan di berbagai situs penjual mobil atau showroom-showroom terdekat.

Membeli mobil bekas tentu harus penuh dengan kehati-hatian. Terburu-buru dalam membeli bisa mengakibatkan kerugian finansial di masa yang akan datang.

3. Pilih showroom besar

Dikutip dari Kompas.com, Senior Manager Marketing Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua Herjanto Kosasih mengatakan, ketika hendak membeli mobil bekas sebaiknya mencari showroom yang besar.

Biasanya showroom yang besar unit mobil bekasnya juga lebih banyak, sehingga konsumen bisa memilih jenis mobil yang diinginkannya.

“Calon pembeli juga harus bawel untuk bertanya, semakin banyak tanya maka akan tahu kondisi mobil yang akan dibeli. Untuk alternatif, jangan hanya mendatangi satu showroom saja,” ujarnya kepada Kompas.com belum lama ini.

4. Bawa ahli

Melakukan pengecekan kondisi mobil seken membutuhkan ketelitian.

Hal ini karena ada banyak bagian yang harus diperiksa untuk memastikan kondisinya masih layak pakai dan sehat.

Bagi yang paham dengan kendaraan roda empat, mungkin pengecekan bukan masalah yang rumit.

Tetapi, bagi pembeli pemula atau yang baru pertama kali membeli mobil, hal ini menjadi sesuatu yang sulit.

Baca juga: Daftar Harga Mobil Bekas Isuzu Panther dari Tahun 1994 Sampai 2011, Ada yang Rp 30 Jutaan Saja

Maka dari itu Herjanto pun menyarankan agar pembeli juga membawa seorang ahli atau mekanik yang paham dengan mobil.

“Bisa juga mengajak orang yang mengerti mesin, lalu dilakukan pengecekan. Atau dibawa langsung ke bengkel resmi seperti Toyota bisa dibawa ke Bengkel Auto2000,” katanya.

5. Coba kendarai

Mengetahui kondisi mobil bekas tidak bisa hanya dari melihatnya dari luar saja, tetapi bisa juga dengan mengendarainya. Maka dari itu, calon pembeli bisa mengetahui bagaimana kenyamanan dan kondisi mobil sepenuhnya.

Mulai bagian kemudi, kaki-kaki, pengereman, kopling, kondisi mesin dan bagian lainnya yang tidak bisa diketahui hanya dengan melihatnya saja.

“Lakukan test drive langsung untuk mengetahui kondisi mobil saat digunakan bagaimana saat dikendarai, kaki-kakinya dan lainnya,” tutur Herjanto.

6. Sejarah perawatannya

Saat membeli mobil bekas konsumen juga jangan hanya terpaku pada jarak tempuhnya saja, tetapi juga perlu melakukan pengecekan sejarah perawatannya.

Herjanto mengatakan, jarak tempuh kendaraan bukan hal yang begitu berpengaruh pada kondisinya. Yang terpenting adalah bagaimana mobil tersebut dirawat selama digunakan oleh pemilik lama.

“Kalau menurut saya jarak itu tidak begitu pengaruh atau penting, yang terpenting adalah perawatannya. Semakin bagus perawatannya juga akan semakin baik kondisi mobilnya,” Katanya.

Baca juga: Cara Mengecek Bodi Mobil Bekas, Jangan Sampai Beli Mobil yang Bodinya Sudah Tak Orisinal Lagi

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Service Part Division Head PT Astra Daihatsu Motor ( ADM) Anjar Rosjadi.

Anjar mengatakan bahwa kondisi mobil bekas tidak bisa ditentukan dari angka yang ada pada odometernya saja.

“Sebetulnya angka odometer tidak bisa jadi patokan utama. Riwayat berkala kendaraan itu sendiri lah yang menentukan,” kata Anjar.

7. Kelengkapan surat

Pembeli mobil bekas juga wajib untuk melakukan pemeriksaan terhadap surat-surat kendaraannya. Mulai STNK, BPKB dan juga surat pendukung lainnya jika ada.

Kalau perlu, calon pembeli bisa melakukan pengecekan keabsahan surat tersebut secara online guna memastikan bahwa surat-surat kendaraan tidak bermasalah.

“Surat-suratnya juga jangan lupa untuk dicek, pengecekan surat ini juga bisa dilakukan secara online,” katanya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Begini Cara Inspeksi Mobkas Memastikan Kondisi Pernah Tabrakan", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2020/09/03/074200015/begini-cara-inspeksi-mobkas-memastikan-kondisi-pernah-tabrakan dan di Tribunsolo.com dengan judul 7 Tips Membeli Mobil Bekas Agar Bisa Dapat Mobil yang Berkualitas, Bisa Dipakai saat Musim Hujan.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved