Program Kang Pisman Harus Jadi Garda Terdepan dalam Pengelolaan Sampah

Program Kurangi Pisahkan dan Manfaatkan (Kang Pisman) yang digulirkan Pemkot Bandung masih perlu maksimalkan dalam mengatasi masalah sampah

Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Siti Fatimah
ISTIMEWA

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Program Kurangi Pisahkan dan Manfaatkan (Kang Pisman) yang digulirkan Pemerintah Kota Bandung masih perlu maksimalkan dalam mengatasi masalah sampah. 

Pakar sekaligus praktisi pengelolaan lingkungan, Sudartoyo mengatakan, program Kang Pisman harus menjadi garda terdepan sebagai solusi menekan sampah sejak dari hulu atau rumah tangga.

Menurut Sudartoyo, pengelolaan sejak dari hulu ini menjadi sangat penting untuk mendukung penanganan masalah sampah.

Baca juga: Nuzul Rachdy Harus Turun dari Jabatan Ketua Dewan, Keputusan BK DPRD Kuningan, Buntut Diksi Limbah

Sehingga pendekatan program untuk penuntasan sampah sejak dari sumber ini juga harus diperhatikan serius oleh pemerintah.

"Pemerintah ini sudah mengembangkan bagaimana mengintegrasikan pengelolaan sampah dari hulu ke hilir itu tanggung jawabnya. Artinya dalam pengendalian dan pelaksanaannya tidak harus langsung tapi bisa membangun kemitraan dengan berbagai pihak," ujar Sudartoyo, saat ditemui di Jalan Aceh, Kota Bandung, Selasa (2/11/2020).

Sebenarnya, kata dia, program Kang Pisman ini merupakan misi pengelolaan sampah berkelanjutan dan berwawasan lingkungan yang diamanatkan oleh undang-undang dan juga perda yang harus menarik partisipasi masyarakat. 

Baca juga: Sumbangan Dana Kampanye Menunjukkan Besarnya Dukungan Publik Pada Pasangan Herman-Mulyana

Masyarakat, kata dia, perlu digiring ke dalam sebuah sistem. Kuncinya, sambung Sudartoyo, Pemkot Bandung harus membangun sistem yang memberikan pelayanan yang bersentuhan secara langsung dan berkesinambungan kepada masyarakat.

"Tentunya sistem pengelolaan sampah yang dibangun seperti Kang Pisman. Sistem pengelolaan sampah itu ada dua kegiatan pokok, yaitu pengurangan dan penanganan. Pengurangan ini bagaimana produsen dan konseumen karena sampah dihasilkan dari produksi dan konsumsi itu bisa terjadi pengurangan," katanya.

Praktisi media yang juga Pimpinan Redaksi Tribun Jabar Tatang Suherman menambahkan, persoalan sampah dan berdampak pada masalah banjir ini bukan hanya tugas pemerintah saja, tapi menjadi tanggung jawab semua elemen masyarakat.

Baca juga: Panja Penanganan Covid-19 KBB Minta RSUD Ini Selesaikan Tunggakan Gaji Tenaga Medis dan Karyawan

Tatang menilai, Pemkot Bandung telah melakukan beragam upaya. Pembangunan infrastruktur ataupun program gerakan bersifat kultural akan memberikan dampak signifikan apabila didukung oleh kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah.

"Dalam membantu pemerintah baik itu media mainstream atau media sosial dengan segala kreativitasnya mampu menyajikan konten yang bisa menggugah masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah," ujar Tatang.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved