MEGAWATI MARAH, Soekarno, Jokowi, dan PDI Dituding Sebagai PKI, Kritik Mahasiswa Tukang Demo
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri jengkel, dirinya kerap dituding sebagai PKI (Partai Komunis Indonesia) yang diidentikkan kejam dan sadis.
Hal ini menjadikan tak mungkin ada keturunan PKI bisa lolos menjadi pejabat.
Oleh sea itulah, dia mengatakan jika isu PKI sengaja disebar untuk membodohi rakyat.
"Anggota DPR saya itu lewat penelitian khusus ditanyain Pancasila segala apa-apa lolos saya. Tiga kali. Jangan main-main loh. Satu kali kan lima tahun, dikurangi dua tahun, lalu saya jadi Wapres," kata Megawati.
Megawati bahkan juga menyinggung nama Presiden Jokowi.
"Pak Jokowi pilihan rakyat langsung loh (juga dituduh PKI). Kecuali tidak (dipilih) langsung. Ini rakyat langsung lho, dua kali kita pengusungnya, mau lagi dibilang katanya turunan bapak ibunya enggak jelas. Bayangkan ini Presiden RI," ungkap Megawati.
Menanyakan Sumbangsih Kaum Milenial, Megawati: Anak Muda Kita Jangan Dimanja
Dalam acara peresmian kantor PDIP secara daring, Rabu (28/10/2020), Megawati Soekarnoputri meminta anak muda Indonesia untuk tidak dimanja.
"Anak muda kita jangan dimanja, dibilang generasi kita adalah generasi milenial. Saya mau tanya hari ini apa sumbangsihnya generasi milenial yang sudah tahu teknologi membuat kita sudah viral tanpa harus bertatap langsung?" ujar Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Baca juga: Setelah Guru Tunjukkan Kartun Nabi Muhammad Dipenggal, Hari Ini 3 Orang Tewas, Satu Wanita Dipenggal
Presiden kelima Indonesia ini mempertanyakan sumbangsih generasi milenial ke Bangsa Indonesia selain hanya melakukan demo saja.
Satu di antaranya demonstrasi menolak Omnibus Law Undang-undang (UU) Cipta Kerja dalam beberapa hari terakhir.
"Apa sumbangsih kalian terhadap bangsa dan negara ini? Masa hanya demo saja," ujar Megawati.
Megawati juga menyarankan jika tak cocok dengan bisa datang ke DPR.
Adanya pengrusakan fasilitas publik saat demonstrasi juga turut disayangkan.
Tak ada satu alasan, lanjut Mega, untuk membenarkan demontrasi boleh dilakukan dengan aksi vandalisme seperti pengrusakan fasilitas publik.
Dia juga meminta pada para demonstran untuk mengikuti aturan agar tidak merusak fasilitas publik yang ada.
"Ada aturannya bahwa boleh untuk merusak? Endak ada. Saya yakin. Kalau ada orang bilang ada mana sini. Kasih tahu saya," tukas Megawati.
(TRIUNNEWSWIKI.COM/Kaka, Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Megawati: Masak Presiden ke-5 Dituduh PKI Terus, Lama-lama Saya Kesal"