Polisi Tembak Mati Pria Kulit Hitam, Philadelphia Memanas, Unjuk Rasa Sudah Memasuki Hari Kedua

Aparat kepolisian menerangkan, mereka melepaskan tembakan karena Wallace enggan menjatuhkan pisau yang dia pegang.

Editor: Ravianto
GABRIELLA AUDI / AFP
pengunjuk rasa membakar sofa di West Philadelphia pada 27 Oktober 2020, selama demonstrasi menentang penembakan fatal Walter Wallace, seorang pria kulit hitam, 27 tahun, oleh polisi. 

Dilaporkan CBS News, penduduk tak dapat membeli perlengkapan pengobatan karena banyak apotek yang tutup pada hari itu.

Apa yang dikatakan pejabat kota?

Secara terpisah Wali Kota Jim Kenney yang merupakan anggota Partai Demokrat mengatakan, video penembakan polisi Senin kemarin, "menyajikan pertanyaan sulit untuk dijawab".

Dia tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang pernyataannya.

Sementara, Komisaris Polisi Philadelphia Danielle Outlaw mengatakan, dia telah mengunjungi tempat kejadian dan merasakan "kemarahan masyarakat".

"Kami mengantisipasi kemungkinan insiden susulan," katanya dalam konferensi pers, Selasa.

"Karena itu, kami akan mengambil langkah tambahan untuk memastikan ketertiban. Kami akan meningkatkan kehadiran petugas di sekitar kota di lokasi-lokasi utama," terangnya.

Sebelumnya, protes besar juga pecah di Philadelphia awal tahun ini, ketika polisi membunuh George Floyd di Minneapolis, Minnesota.

Kematian Floyd memicu protes di seluruh dunia yang menyerukan keadilan rasial dan melawan kebrutalan polisi.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved