Tetap Progresif Saat Pandemi, PT Len Semangat Berinovasi Bangun Negeri
Pandemi Covid-19 tak menghalangi PT Len Industri (Persero) untuk tetap progresif dan terus berkarya.
Penulis: Siti Fatimah | Editor: Siti Fatimah
Sebagai perusahaan teknologi di 5 lini bisnis, Len ingin tetap berkontribusi dengan teknologi serta inovasi oleh anak-anak muda harapan bangsa.
Menurut Zakky, pada HUT kali ini, tema yang diusung merupakan aktualisasi dari kondisi perusahaan sekarang yang diakibatkan wabah pandemi Covid-19 yang belum usai hingga detik ini.
Imbas dari pandemi, beberapa proyek yang tengah dikerjakan perusahaan menjadi mundur hingga pemotongan anggaran dari pemberi kerja, terutama pemerintah, karena dialokasikan untuk penanggulangan pandemi.
Kondisi ini tentu secara langsung mempengaruhi kinerja operasional maupun keuangan perusahaan di akhir tahun nanti.
Baca juga: Lagi, Nakes Meninggal Akibat Covid-19, Adiknya Sering Keluar Kota, Harus Jadi Pembelajaran
“Mari kita merapatkan barisan, stop mengeluh dan merasa menjadi korban, apa yang terjadi pada kita, keluarga, dan perusahaan adalah tanggung jawab kita. Yakinkanlah kalau kita terus begerak, bekerja keras, dan tetap kompak, masa depan yang cerah dan luar biasa pasti menanti kita," katanya.
Ia juga mengatakan, melalui puncak acara HUT ini, pihaknya mengajak berdoa bersama-sama, mengumpulkan semangat melalui kebersamaan, agar perusahaan segera bangkit dan secepatnya bisa kondusif dan sehat kembali.
"Meski kondisi sulit seperti sekarang, PT Len Industri tetap progresif menyelesaikan proyek-proyek yang ditangani dengan pembatasan aktifitas sesuai protokol,” ujar Zakky.
Baru pada kurun waktu tahun 2002 hingga 2007, perusahaan melakukan transformasi bisnis dan management development. Selama era transformasi ini, Len Industri menentukan langkah dan mengembangkan berkiprah di sektor usaha elektronika pertahanan, sistem perkeretaapian, energi baru terbarukan, telekomunikasi, sistem kontrol, hingga sistem navigasi. Pada fase berhasil melahirkan langkah brilian dalam transformasi bisnis, mengingat lini usaha tersebut mampu bertahan hingga 29 tahun selanjutnya, mengantarkan Len Industri terus berkembang hingga sekarang.
Baca juga: Wanita di Cicurug Sukabumi Tewas Tercebur Sumur, Ditemukan Sang Anak
Fase selanjutnya, Len Industri sebagai BUMN berhasil mendapatkan kepercayaan dan dukungan menggarap proyek-proyek berskala nasional.
Sebagai EPC (Engineering, Procurement, and Construction) maupun manufaktur, kini Len Industri didukung oleh 4 anak perusahaannya.
Dalam industri persinyalan kereta di Indonesia, PT Len Industri berada di balik layar suksesnya transportasi perkeretaapian dalam negeri. Di tingkat nasional, Len Industri telah dipercaya berkontribusi dalam pembangunan transportasi urban seperti LRT Palembang, LRT Jakarta, Skytrain Bandara Soekarno-Hatta sebagai kereta full driverless pertama di Indonesia, serta LRT Jabodebek hingga jalur utama (mainline) di Pulau Jawa, Sumatera, dan Sulawesi.
Secara kesulurah, Len telah terlibat dalam 120 lebih proyek persinyalan di sepanjang 219 stasiun dan 2.430 km jalur utama (mainline) kereta.
Dengan track record PT Len Industri yang telah terbukti di industri nasional, kini PT Len Industri unjuk keandalan dan memperluas pasar sistem perkeretaapiannya di kancah global dimulai dari Asia Pasifik dan Afrika dengan membentuk konsorsium bersama BUMN lain.
Baca juga: Jangan Sampai Salah Sasaran, Satgas Saber Pungli Ingatkan Pemkab Kuningan Soal Pengawasan Bansos
Seiring dengan terus meningkatnya kompetensi dan pengalamanya di bidang elektronika pertahanan, serta dukungan pemerintah kepada industri pertahanan dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan alutsista, kini lini bisnis pertahanan menjadi yang paling diharapkan dalam menunjang kinerja Len Industri untuk beberapa tahun ke depan.
Sebut saja kontrak pekerjaan yang saat ini masih berjalan sepanjang tahun 2020 seperti Radar Medium Range (TNI AU), Pertahanan Udara Starstreak Indonesia (TNI AD), modernisasi Combat System MRLF (Multi Role Light Frigate) KRI Usman Harun (TNI AL), Taktikal Radio Alkom Perbatasan Kalimantan Timur (TNI AD), serta National Tactical Data Link (TNI AU). Semua ini diraih berkat konsistensi peran perusahaan dalam bidang pertahanan sejak awal tahun 2000-an.