Virus Corona di Jabar
114 Santri Satu Pesantren di Pangatikan Garut Jalani Isolasi, Pihak Pesantren Beri Dukungan Moril
Jumlah santri yang posotif corona di sebuah pesantren di Garut bertambah jadi 114.
Penulis: Firman Wijaksana | Editor: taufik ismail
TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Lebih dari 100 santri asal Kecamatan Pangatikan menjalani isolasi di rumah sakit setelah dinyatakan positif Covid-19.
Awalnya hanya ada 80 santri yang positif hasil dari swab test pada Jumat (23/10/2020).
Namun keesokan harinya, ada 34 santri yang dinyatakan positif.
Total ada 114 santri yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Juru bicara pesantren tersebut, Nasrul Fuad, mengatakan, penularan Covid-19 karena masih adanya aktivitas keluar masuk santri dan keluarganya.
Namun, ia belum mengetahui pasti awal mula penularan.
"Yang jelas masih banyak aktivitas keluar masuk. Pesantren memang rentan terjadi penularan Covid-19," ujar Nasrul saat dihubungi, Senin (26/10/2020).
Pihaknya telah membatasi aktivitas para santri.
Termasuk kunjungan dari keluarga.
Namun pembatasan itu tak berjalan efektif.
"Masih banyak yang curi-curi kesempatan keluar masuk. Ada juga keluarga yang memaksa untuk bertemu anaknya. Termasuk yang dari zona merah," ucapnya.
Terkait informasi penularan pertama virus corona dari santri asal Bekasi, Nasrul tak berani membenarkannya.
Menurutnya, santri itu paling awal menjalani swab test.
"Bisa saja bukan dari santri. Penyebarannya bisa dari yang berkunjung ke pesantren," katanya.
Saat ini, pihaknya lebih fokus untuk melakukan penanganan.
Sejak muncul kasus pertama, pihaknya langsung melakukan karantina
"Keluarga juga sudah diminta tidak berkunjung. Kemungkinan masih bisa menyebar. Demi kesehatan masyarakat dan keluarga santri," ucapnya.
Pihak pesantren juga memberikan dukungan moril kepada santri yang positif Covid-19.
Tak dipungkiri, psikologi para santri terganggu.
"Kami sampaikan ini bukan aib. Jadi tidak perlu panik biar imunitasnya tetap terjaga. Biar mereka semangatnya muncul untuk sembuh," ujarnya.
Sekretaris Dinas Kesehatan Pemkab Garut, Leli Yuliani menekankan kepada masyarakat khususnya warga di lingkungan pesantren untuk memperketat protokol kesehatan.
Terutama menjalankan 3M yakni mencuci tangan, menjaga jarak, dan memakai masker.
"Adanya klaster pesantren ini harus jadi gambaran kalau penyebaran virus masih ada. Makanya perlu penerapan protokol kesehatan," ujar Leli.
Menurut Leli, lingkungan pesantren yang santrinya berasal dari berbagai daerah sangat rentan terhadap penyebaran Covid-19.
Pihaknya pun meminta pesantren untuk lebih ketat dalam penerapan protokol kesehatan.
Baca juga: Seorang ASN Positif Covid-19, Dua Ruang Bagian di Bale Kota Tasikmalaya Ditutup Sementara
Baca juga: Dinkes Kota Sukabumi Siapkan 29 Petugas Vaksinasi Covid-19
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/ilustrasi-corona.jpg)