Longsor Timpa Jalan Penghubung Rancakalong-Pamulihan, Arus Lalu Lintas Sempat Lumpuh

Bencana longsor kembali menerjang ruas jalan penghubung antara Kecamatan Rancakalong-Pamulihan

Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Ichsan
istimewa
Longsor Timpa Jalan Penghubung Rancakalong-Pamulihan, Arus Lalu Lintas Sempat Lumpuh 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Bencana longsor kembali menerjang ruas jalan penghubung antara Kecamatan Rancakalong-Pamulihan di Dusun Cikeuyeup, Desa Ciptasari, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Sabtu (24/10/2020), malam.

Akibat longsor tebing setinggi 4 meter di kawasan Tebing Boma tersebut, arus lalu lintas sempat lumpuh karena ruas jalan tertutup material longsor seperti tumpukan tanah basah, dan batu-batu kecil.

Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kabupaten Sumedang, Yedi mengatakan, kejadian longsor tersebut dipicu akibat hujan deras yang terjadi sekitar pukul 17.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB.

"Sepanjang 50 meter jalan tertutup material tanah dan Batu. Longsor dipicu akibat hujan deras," ujarnya saat dihubungi Tribun Jabar, Minggu (25/10/2020).

Baca juga: Gempa Pangandaran, Dapur Mak Encar di Lakbok Ambruk, Anaknya Lari Keluar Rumah Tertimpa Genting

Untuk saat ini, kata Yedi, kondisi arus lalu lintas di jalan tersebut sudah kembali normal karena sejak malam hingga siang hari ini, warga setempat dan petugas terus melakukan pembersihan material longsor.

"Tindakan yang diambil oleh BPBD, Babinsa, Damkar Tanjungsari dan masyarakat melaksanakan pembersihan jalan agar bisa dilewati kembali. Kondisi saat ini jalan sudah dapat dilewati, sementara material masih dilaksanakan pembersihan," kata Yedi.

Sebelumnya, Kepala BPBD Kabupaten Sumedang, Ayi Rusmana mengatakan, saat musim hujan seperti saat ini hampir semua kecamatan di Kabupaten Sumedang berpotensi terjadi bencana longsor dan banjir.

"Kabupaten Sumedang masuk dalam kategori daerah rawan bencana. Selain ancaman tanah longsor, pergerakan tanah dan angin puting beliung, selalu mengancam masyarakat Sumedang ketika hujan besar datang," ujarnya belum lama ini.

Baca juga: Penjual Lontong Terjerat Rentenir, Semringah Dibantu Dedi Mulyadi, Jangan Pinjam Lagi ke Bank Emok

Ia mengatakan, berdasarkan catatan dan pemetaan BPBD Sumedang, ada 134 titik rawan bencana yang tersebar di sejumlah wilayah. Sehingga, Kabupaten Sumedang masuk dalam urutan ke 13 di Jawa Barat yang wilayahnya rawan bencana.

"Jika melihat kondisi geografis, Sumedang memang rawan bencana kategori menengah tertinggi," kata Ayi.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved