BARU Saja Gempa Bumi Melanda Lombok Barat Kembali, Berikut Daerah yang Merasakan Getaran Gempa
Gempa bumi baru saja mengguncang Lombok Barat kembali, Kamis (22/10/2020). Menurut akun Twitter BMKG, gempa bumi tersebut terjadi pada pukul 21:25:29
Penulis: Dedy Herdiana | Editor: Dedy Herdiana
TRIBUNJABAR.ID - Gempa bumi baru saja mengguncang Lombok Barat kembali, Kamis (22/10/2020).
Menurut akun Twitter BMKG, gempa bumi tersebut terjadi pada pukul 21:25:29 WIB.
Kekuatan gempa bumi tersebut tercatat 2.7 Magnitudo.
BMKG menginformasikan, gempa bumi tersebut berpusat di laut.
Lokasi pusat gempa bumi tepatnya 15 kilometer barat laut Lombok Barat.
Gempa terjadi di kedalaman 10 kilometer.
Akibatnya getaran gempa terasa di beberapa tempat.
Di antaranya di Lombok Barat dan Mataram II MMI.
Sebelumnya, Lombak Barat diguncang gempa bumi pada Rabu (21/10/2020).
Seperti diinformasikan BMKG melalui akun Twitter resminya, gempa bumi terjadi pukul 10.44.
Kekuatan gempa bumi tercatat 4,1.
BMKG menuliskan, gempa bumi berpusat di darat.
Tepatnya 15 kilometer barat daya Lombok Barat.
Gempa terjadi di kedalaman 95 kilometer.
Akibatnya getaran gempa terasa di beberapa tempat.
Di antaranya di Lombok Barat dan Lombok Tengah III MMI.
Gempa Mengguncang Luwu
Terjadi gempa di Luwu Timur, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Timur, Kamis (22/10/2020).
Lembaga BMKG mencatat gempa bumi di Luwu Timur bermagnitude 4.0 SR.
Dalam catatat BMKG juga disebutkan bahwa gempa ini berada pada kedalaman 10 kilometer.
Lokasi pesisisnya, gempa bumi di Luwu Timur ini berada di 21 kilometer Timur Laut Luwu Timur.
Gempa bumi ini diketahui terjadi pada pukul 18.08 WIB.
Kabupaten Luwu Timur adalah salah satu Daerah Tingkat II di provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia.
Kabupaten ini berasal dari pemekaran Kabupaten Luwu Utara yang disahkan dengan UU Nomor 7 Tahun 2003 pada tanggal 25 Februari 2003.
Malili adalah ibu kota dari Kabupaten Luwu Timur yang terletak di ujung utara Teluk Bone.
Tiga Gempa Bumi Mengguncang Bayah
Tiga gempa bumi mengguncang Bayah, Banten, sejak Kamis (22/10/2020) dini hari hingga pagi.
Hal tersebut dikabarkan BMKG melalui unggahannya di Twitter.
Gempa pertama terjadi pukul 00.38.
Pusat gempa berada di laut dengan kekuatan 3,7.
Gempa berpusat di laut 10 kilometer tenggara Bayah dan ada di kedalaman 8 kilometer.
Gempa ini terasa III MMI di Sawarna.
Kemudian pukul 01.09, gempa bumi kembali terjadi.
Kali ini kekuatannya lebih kecil 2,6.
Pusat gempa bumi berada di darat 9 kilometer timur laut Bayah.
Gempa berada di kedalaman 11 kilometer.
Getaran gempa terasa I-II MMI di Cibayawak, Bayah.
Terakhir, gempa terjadi pukul 06.50.
Kekuatannya lebih besar dari dua gempa sebelumnya yakni 4,5.
Gempa tersebut juga berpusat di darat.
Tepatnya 9 kilometer tenggara Bayah dan ada di kedalaman 10 kilometer.
Kawasan yang mengalami getaran gempa pun lebih luas.
Menurut unggahan BMKG gempa terasa IV MMI di Cikembar, Sukabumi.
Lalu III MMI di Bayah, Sukabumi, dan Palabuhanratu.
Penjelasan BMKG
Pukul 06.50.23 WIB, Kamis (22/10/2020) wilayah Bayah, Banten, dan sekitarnya diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa ini berkekuatan magnitudo 4,4.
Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami Dr. Daryono mengatakan, episenter terletak pada koordinat 6,98 LS dan 106,32 BT, tepatnya di darat pada jarak 9 km Tenggara Bayah-Banten dengan kedalaman 10 kilometer.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) akibat aktivitas sesar aktif," ujarnya.
Daryono menjelaskan, gempa dirasakan hingga ke Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Menurutnya, guncangan gempa yang dirasakan di Palabuhanratu seperti truk lewat.
"Dampak gempa yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat, gempa ini dirasakan dalam Skala Intensitas III Modified mercally intensity (MMI) dengan guncangan seperti truk lewat di Palabuhanratu, Sukabumi, Bayah, dan Cikembar," terangnya.
Beberapa warga pun sempat berlarian ke luar rumah saking terkejut akibat adanya guncangan yang terjadi secara tiba-tiba.
"Hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak guncangan gempa tersebut. Hingga pukul 7.17 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan (aftershock)," katanya.
Sementara itu, seorang warga Palabuhanratu, Esda (22) mengaku merasakan guncangan gempa tersebut. Menurutnya guncangan gempa yang dirasakan tidak terlalu besar.
"Iya saya tadi merasakan, kebetulan pas kejadian saya sedang tiduran, ngarieug (goyang) badan saya," ujarnya
Baca juga: Gempa Bumi M 4,4 Guncang Bayah Banten, Terasa ke Palabuhanratu Sukabumi, Ini Penjelasan BMKG
Baca juga: Baru Saja Gempa Bumi Melanda Bayah Banten 2 Kali, Sebelumnya Guncang Pagai 5,2 SR, Lombok & Tomado