Yena Ma'soem Cabup Bandung Akan Berdayakan Keluarga Buruh Pabrik dengan UMKM
Yena mengatakan akan memberdayakan keluarga buruh pabrik di Kabupaten Bandung dengan UMKM.
Penulis: Mega Nugraha | Editor: taufik ismail
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Calon Bupati Bandung nomor urut 2, Yena Iskandar Masoem kembali blusukan di sejumlah perkampungan di Kecamatan Dayehkolot, Kabupaten Bandung, pada Senin (19/10/2020).
Pada kesempatan itu, dia menemukan banyak keluarga yang menggantungkan ekonominya dengan kegiatan UMKM di tengah banyak berdirinya berbagai industri.
Rata-rata, selain menjalankan UMKM, anggota keluarga mereka juga jadi buruh pabrik.
"Tapi kondisi itu belum sepenuhnya memberi dampak ekonomi yang layak," ucap Yena Iskandar Masoem.
Kondisi itu, di sisi lain, punya aspek positif karena mereka punya kemampuan berusaha atau entrepreneurship.
Apalagi, banyak dari mereka yang kreatif.
Hanya memang, kata dia, perlu dukungan pemerintah.
Ke depan, Yena yang berpasangan dengan Atep, eks kapten Persib Bandung, akan membantu mereka.
"Itu yang kami maksud dengan gagasan pemberdayaan keluarga buruh pabrik dengan UMKM berbasis industri," ucap dia.
Kondisi itu didukung dengan produk yang mereka jual justru produk yang terintegrasi dengan dengan industri itu sendiri.
"Dari kegiatan UMKM di kawasan industri Dayehkolot, kita dapat belajar bagaimana para keluarga buruh bisa tumbuh dan tetap mandiri di tengah-tengah indusri," ucap dia.
Menurutnya, kondisi itu tinggal membuat pola kerja sama antara pemerintah, pengusaha dan pelaku UMKM. UMKM tanpa dorongan pemerintah sulit untuk berkembang.
"Karena gagasan Yena-Atep tentang kegiatan UMKM salah satu sasarannya adalah pemberdayaan keluarga buruh menjadi mesin penggerak ekonomi baik langsung maupun tidak langsung," ujarnya.
Pada kesempatan itu, dia juga menyinggung soal kondisi lingkungan di Dayehkolot yang kerap dilanda banjir.
Upaya penanganan dan pencegahan banjir sudah dilakukan pemerintah.
Namun, perlu dukungan dari warga.
"Selama ini ada cara beripikir yang salah. Yaitu menjadikan sungai sebagai tempat sampah, berbeda dengan orang tua kita dulu. Sungai adalah sumber kehidupan, perubahan cara pikir tersebut menjadi penyebab hadirnya banjir, tidak hanya di Dayeuhkolot tetapi daerah lainnya di Kabupaten Bandung," ucapnya.
Ia menyinggung soal pepatah leluhur yang menyebut gunung teu beunang di lebur, lebak teu meunang di ruksak.
"Saya kira tegas apa yang dikatakan buyut kita, terkait cara berpikir di mana kita semua memiliki tugas untuk ngemumule gunung dan lebak. Ketika itu kita lupakan, hari ini kita rasakan akibatnya. Yena-Atep yakin dengan gotong-royong, bisa menyelesaikan persoalan banjir. Sehingga ladang amalnya akan bergeser ke kegiatan lainnya yang lebih memiliki arti dinamis sebagai pendorong perubahan," ujarnya.
Baca juga: Yena Iskandar Masoem, Calon Bupati Bandung Blusukan di Katapang, Siap Permudah Perizinan UMKM
Baca juga: Yena Iskandar Masoem, Apoteker yang jadi Calon Bupati Bandung, Pekerjaan yang Seru, Berbanggalah