Yena Iskandar Masoem, Apoteker yang jadi Calon Bupati Bandung, ''Pekerjaan yang Seru, Berbanggalah''
Yena Iskandar Masoem, calon Bupati Bandung pada Pilkada Kabupaten Bandung 2020, berlatar belakang profesi
Penulis: Mega Nugraha | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Yena Iskandar Masoem, calon Bupati Bandung pada Pilkada Kabupaten Bandung 2020, berlatar belakang profesi sebagai seorang apoteker.
Dia memulai kariernya sebagai apoteker pada 1998 hingga 2005.
Baginya, seorang apoteker memiliki peran pelayanan kesehatan masyarakat hingga ilmu manajemen.
"Saya awalnya seorang apoteker di apotek di Majalaya, 1998-2005. Berhubungan dan memenuhi kebutuhan masyarakat untuk urusan kesehatan terutama penyediaan obat. Tugasnya seru lah, dari menyediakan obat, bersinergi dengan dokter, bertemu dengan masyarakat, manajemen farmasi," ucap Yena, saat berkunjung ke Kantor Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Jabar, di Jalan Surapati Kota Bandung, Rabu (14/10/2020).
Baca juga: Makam Jaka Tingkir di Karawang Direvitalisasi 2021, Pemkab Usul Revitalisasi Pemakaman Bersejarah
Hingga akhirnya, ia yang merupakan anak almarhum Nanang Iskandar Ma'soem, tokoh warga Kabupaten Bandung, mengelola belasan apotek.
Jadi seorang apoteker, tentunya punya bekal manajemen terutama manajemen ketersediaan obat. Kemudian, manajemen pelayanan masyarakat di bidang kesehatan.
"Seru lah jadi apoteker. Jadi, buat teman-teman yang sedang menjalani profesi apoteker, berbanggalah jadi apoteker karena tugasnya mulia, melayani masyarakat," katanya.
Ketua IAI Jabar, Catleya Febrinella menyebut saat ini apoteker di Jabar mencapai 6 ribuan. Di Kabupaten Bandung, jumlahnya sekira di atas 1000-an.
"Di Jabar, belum ada kepala daerah berlatar belakang apoteker. Semoga Bu Yena, seorang apoteker berpengalaman, terbiasa melayani masyarakat, paham dengan manajemen, jadi apoteker pertama di Jabar yang jadi kepala daerah," ucap Catleya.
Baca juga: Teka-teki Tewasnya Pria di Dekat Kandang Ayam di Garut Terungkap, Dalam 5 Jam Pelaku Ditangkap
Baginya, apoteker perannya sama penting dengan tenaga kesehatan lainnya semacam dokter, bidan hingga perawat.
Hanya memang, pengawasan pemerintah sangat perlu. Misalnya, tidak jarang ada apotek, tapi tidak ada apoteker. Padahal, apoteker itu profesi yang tersertifikasi.
"Pengawasan harus diperkuat. Misalnya, apotek izinnya enggak ada. Kadang pemerintah lepas tangan. Di sisi lain, miris, itu kan terkait obat untuk masyarakat," ucap dia.
Selain itu, peran apoteker juga kerap tersisihkan oleh pemilik modal usaha apotek. Karena itu, Yena dan IAI Jabar sepakat, apoteker itu harus mandiri untuk menjalankan tugas mulianya.
"Kami sepakat, apoteker itu harus mandiri. Capaian ideal seorang apoteker itu ya memiliki apotek sendiri. Bisa caranya dengan berbagi modal, mendirikan apotek sendiri sehingga pelayanan kesediaan farmasi untuk masyarakat bisa tercapai," ucap Yena, diamini pula oleh Catleya.