Profil Hamzah Haz Mantan Wapres Megawati Rekam Jejaknya di Pemerintahan Tahan di DPR Hingga 30 Tahun

Berikut ini profil Hamzah Haz Wakil Presiden Republik Indonesia ke 9 mendampingi Megawati 2001-2004, kabar dan kondisinya sekarang ini

Penulis: Hilda Rubiah | Editor: taufik ismail
Kompas.com / (YouTube/Sekretariat Presiden)
Hamzah Haz Wakil Presiden Republik Indonesia ke 9 dampingi Megawati Soekarnopoetri 

TRIBUNJABAR.ID - Bagaimana kabar Hamzah Haz, Wakil Presiden Republik Indonesia ke 9?

Kabar mengejutkan, di usia ke 80 tahunnya Hamzah Haz dikabarkan sedang sakit.

Dikutip dari Kompas.com, kondisi Hamzah Haz  sedang dirawat intensif di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta.

Irfan, putra Hamzah Haz telah memberikan kabar kepada Plt Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa, bahwa Hamzah Haz mengalami sakit akibat gangguan fungsi organ.

Baca juga: Hoaks Mantan Wakil Presiden Hamzah Haz Meninggal

Hal ini pun kini membuat Hamzah Haz mengalami penurunan kesadaran.

"Pak Hamzah Haz kesadarannya menurun, dipindahkan ke HICU. Mohon doanya," ujar dia.

Seperti diketahui, Hamzah Haz bukanlah sosok yang tak asing di telinga masyarakat Indonesia.

Hamzah Haz adalah Wakil Presiden Indonesia ke 9 atau wapres Megawati.

Kini Hamzah Haz sudah berusia 80 tahun.

Berikut ini profil Hamzah Haz 

wikimedia.org
wikimedia.org ()

Hamzah Haz adalah Wakil Presiden Republik Indonesia atau wapres ke 9 yang mendampingi Megawati Soekarnoputri sejak 2001-2004.

Hamzah Haz lahir di Katapang, Kalimantan Barat pada 15 Februari 1940.

Ia mengeyam pendidikan dasar hingga tingkat menengah atas di Pontianak.

Hamzah Haz tamatan SMEA hingga sempat bekerja sebagai wartawan surat kabar Bebas di Pontianak.

Kemudian, ia menyelesaikan studi kuliah di Jurusan Ilmu Perusahaan Fakultas Ekonomi Universitas Tanjungpura. 

Selama menuntut ilmu di Pontianak, ia juga merupakan Ketua Presidium KAMI Konsulat Pontianak.

Lalu, ia juga menyelesaikan studi kuliah di Yogyakarta  di Akademi Koperasi Negara pada 1965.

Berbekal aktif berorganisasi sejak SMP, ketika menjadi mahasiswa ia mendirikan organisasai Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di kampusnya.

Baca juga: Nikita Berhadapan dengan Puan Maharani, Rocky Gerung Nobatkan Nikita Jadi Dewan Perwakilan Netizen

Baca juga: Kawal Hubungan Lesti dan Rizky Billar sampai Halal, Fans Leslar Siapkan Celengan untuk Pernikahan?

Berikut rekam jejak karier Hamzah Haz dikutip dari TribunnewsWiki.

- Guru SM Ketapang (1960 – 1962)

- Wartawan surat kabar Bebas, Pontianak (1960 – 1961)

- Pimpinan Umum Harian Berita Pawau, Kalimantan Barat

- Ketua Badan Pemeriksa Induk Koperasi Kopra Indonesia (1965 – 1970)

- Dosen Universitas Tanjungpura Pontianak (1968 – 1971)

- Wakil Ketua DPW Nahdlatul Ulama Kalimantan Barat (1971)

- Anggota DPRD Kalimantan Barat (1968 – 1971)

- Anggota DPR RI (1971 – 2001)

- Menteri Negara Investasi / Kepala BKPM (1998 – 1999)

- Menko Kesra dan Taskin (1999)

- Wakil Presiden RI (2001 – 2004)

Hamzah Haz dikenal sebelumnya karena pernah menjabat sebagai Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada tahun 1998 - 2007.

Hamzah Haz terpilih sebagai Anggota DPR RI secara terus menerus selama beberapa periode setelah NU dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) melebur menjadi PPP.

Hamzah Haz juga beberapa kali menjadi pengurus PPP, puncaknya ia terpilih sebagai Ketua Umum DPP PPP pada akhir 1998.

Di tahun yang sama, Hamzah Haz juga menjabat sebagai Menteri Investasi / Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) di bawah kepemimpinan Presiden B. J. Habibie yang menggantikan Suharto.

Namun pada 10 Mei 1999, Hamzah Haz kemudian mengundurkan diri dari jabatannya. 

Alasannya, ia ingin fokus memimpin PPP dalam pemilu 1999.

Ketika Abdurrahman Wahid diangkat menjadi presiden menggantikan B. J. Habibie, Hamzah Haz kembali menduduki kursi menteri.

Ia diangkat sebagai Menko Kesejahteraan Rakyat dan Pengentasan Kemiskinan pada 29 Oktober 1999.

Namun ia hanya menjabat selama 2 bulan. 

Dia beralasan ingin konsentrasi pada partainya, PPP.

Namun beberapa sumber dari istana mengatakan Gus Dur mencoretnya.

Keluar dari kabinet Gus Dur, Hamzah Haz menjadi kritikus yang vokal terhadap pemerintah. 

Namun di samping itu, ia juga terkenal sebagai politikus yang lihai berkompromi.

Menjadi pemegang kekuasaan tertinggi di partai terbesar ketiga di parlemen saat itu membuat Hamzah Haz ditunjuk sebagai wakil presiden mendampingi Megawati Soekarnoputri pada 26 Juli 2001.

Sebelumnya, untuk meraih kursi wakil presiden ia harus bersaing dengan kandidat lain yang juga cukup kuat seperti Akbar Tandjung, Susilo Bambang Yudhoyono, Agum Gumelar, serta Siswono Yudo Husodo.

Sebelum diangkat menjadi wakil presiden, pada 1999 ia pernah mengatakan bahwa tidak ada wanita yang cocok untuk memimpin negara muslim terkemuka di dunia.

Namun dua tahun berselang, ia menjadi wakil presiden mendampingi wanita yang ia kritik dua tahun sebelumnya.

Hamzah Haz juga yang menggagalkan diangkatnya Megawati sebagai presiden, padahal partainya keluar sebagai pemenang pemilu saat itu. 

Hamzah Haz memanfaatkan kekuatan suara muslim untuk menggagalkan Megawati menjadi presiden pada 1999.

Pada Pemilu 2004, Hamzah Haz merupakan salah satu kandidat calon presiden berpasangan dengan Agum Gumelar. 

Namun di antara lima kandidat, suaranya adalah yang paling buncit, yakni hanya sebesar 3 persen suara saja.

Hamzah Haz juga dikenal memiliki hubungan yang dekat dengan kelompok-kelompok muslim militan. Hal ini dia lakukan untuk mendapat dukungan politik dari mereka.

Hal ini terlihat dari kedekatannya dengan Abu Bakar Bashir, terutama sebelum tragedi bom Bali terjadi. 

Ia pernah membuat acara terbuka untuk mengundang Bashir makan malam, ia juga mengunjungi pesantren jihadis Bashir di Pondok Ngruki.

Hamzah Haz sempat membantah bahwa Abubakar Bashir terlibat dalam jaringan terorisme, hingga akhirnya pada Oktober 2002 Abubakar Bashir ditangkap.

"Jika Anda ingin menangkap Abu Bakar Bashir," katanya seperti dikutip sebelum penangkapan Bashir, "Anda harus berurusan dengan saya terlebih dahulu,” ujar Hamzah Haz dikutip dari upclosed.com.

Saat ini Hamzah Haz lebih fokus menikmati masa tuanya bersama keluarga besarnya. 

Dari 2 orang istrinya, ia memiliki 12 orang anak dan 30-an orang cucu.

Kini kabar mengejutkan, Hamzah Haz diusianya ke 80 tahun dikabarkan sakit.

Hamzah Haz dirawat intensif di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved