Virus Corona Lebih Banyak Membunuh Pria Daripada Wanita? Ini Penjelasannya

Di awal wabah virus corona, data dari rumah sakit di China mengungkapkan bahwa penyakit Covid-19 lebih banyak membunuh pria dibandingkan wanita.

Editor: Siti Fatimah
TARSO SARRAF / AFP
ilustrasi 

TRIBUNJABAR.ID,BANDUNG - Virus corona bisa menyerang siapa saja, baik pria maupun wanita, bahkan dari orang dewasa hingga anak-anak.

Namun dari hasil pendataan kasus positif Covid-19 di sejumlah negara, dari jumlah pasien corona virus yang meninggal kebanyakan adalah kaum pria.

Kenapa virus corona lebih banyak membunuh pria? Berikut penjelasannya.

Baca juga: Rakyatnya Geram, Saat Negara Masih Pandemi Covid-19, Raja Ini Justru Pilih Liburan di Yunani

Dikutip dari Kompas.Com, di awal terjadinya wabah virus corona, data dari rumah sakit di China mengungkapkan bahwa penyakit Covid-19 lebih banyak membunuh pria dibandingkan wanita.

Ternyata tak hanya di China, kasus tersebut juga ditemukan di negara lainnya seperti Korea Selatan, Italia, dan Amerika Serikat.

Melansir The Washington Post, (17/10/2020), menurut data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, pada pertengahan Oktober, virus corona telah membunuh lebih banyak pria daripada wanita di negara tersebut.

Untuk setiap 10 wanita yang diklaim dengan penyakit Covid-19 di AS, sebanyak 12 pria telah meninggal.

Baca juga: Kabar soal Harga Vaksin Covid-19 di Indonesia 1000% Lebih Mahal daripada di Brazil, adalah Hoax

Perbedaan tersebut menjadi salah satu dari banyak aspek yang mengkhawatirkan dari virus corona jenis baru ini.

Kemungkinan penyebab Kelompok peneliti yang mempelajari hubungan gender dengan penyakit akibat virus corona tak terkejut dan mempersiapkan berbagai hipotesis atas kejadian ini, salah satunya kemungkinan penyebab yang terkait dengan perilaku pria.

Pria lebih mungkin terpapar virus karena faktor sosial yang dapat menempatkannya lebih banyak kontak dengan orang yang terinfeksi.

Sedangkan kemungkinan lainnya, paru-paru pria lebih rentan karena cenderung merokok.

Setelah berbulan-bulan wabah terjadi, pria menunjukkan tanggapan kekebalan yang relatif lebih lemah terhadap infeksi virus corona, yang dapat menyebabkan angka kematian bertambah.

Baca juga: Sudah 123 Mahasiswa yang Demo UU Cipta Kerja Positif Corona, Jakarta 34 Orang Bandung Ada Berapa?

"Jika Anda melihat data di seluruh dunia, jumlah pria yang terinfeksi sama banyaknya dengan wanita. Hanya keparahan penyakit yang lebih kuat pada sebagian besar populasi pada pria," ujar Franck Mauvais-Jarvis, seorang dokter Tulane University yang mempelajari perbedaan gender pada penyakit seperti diabetes.

Respons imun pria Selain itu, pada umumnya wanita memiliki sistem kekebalan yang lebih kuat, berkat hormon seks dan kromosom yang dikemas dengan gen yang berhubungan dengan kekebalan.

Ahli mikrobiologi Universitas Johns Hopkins Sabra Klein menuturkan, sekitar 60 gen pada kromosom X terlibat dalam fungsi kekebalan.

Halaman
123
Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved