Perjuangkan Bahasa Daerah di Kurikulum, Guru Bahasa Daerah Bentuk PPBDI
Mereka membahas program Perkumpulan Pendidik Bahasa Daerah Indonesia (PPBDI) sekaligus memilih ketuanya.
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Menyikapi ketidaktegasan pelajaran bahasa daerah dalam kurikulum pendidikan, para guru bahasa daerah menggelar pertemuan di Lembang, Kabupaten bandung, Jumat (16/10/2020) sampai Minggu (18/2).
Mereka membahas program Perkumpulan Pendidik Bahasa Daerah Indonesia (PPBDI) sekaligus memilih ketuanya.
PPBDI yang didirikan 26 September 2020 di Kabupaten Bandung Barat, ditu berhasil memilih ketua secara voting yaitu Encep Ridwan, S.Pd., M.M.Pd. PPBDI initi merupakan perkumpulan para guru bahasa daerah yang pertama di Indonesia.
Baca juga: Penasaran dengan Taqy Malik yang Nikahi Si Cantik Serell? Ini Link Live Akad Nikahnya, Pukul 15.30
Salah satu perjuangannya yaitu mengupayakan mata pelajaran bahasa daerah agar tercantum dalam struktur kurikulum nasional.
Menurut Ahmad Hadi, anggota dewan pengawas, pembentukan PPBDI ini sesuai dengan amanat UUD 45 Pasal 32 Ayat 2 yang menyatakan, negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional.
Kemudian UU Nomor 57 Tahun 2014 Pasal 6 ayat 1 juga menyatakan, bahasa daerah berfungsi sebagai pembentuk kepribadian suku bangsa, peneguhjati diri kedaerahan, sarana pengungkapan serta pengembangan sastra dan budaya daerah dalam bingkai keindonesiaan.
Bahkan, katanya, ayat 2 menyatakan bahasa daerah dapat berfungsi sebagai sarana komunikasi dalam keluarga dan masyarakat daerah, bahasa media massa lokal, sarana pendukung bahasa Indonesia, dan sumber pengembangan bahasa indonesia.
Kegiatan pertama yang dilakukan PPBDI adalah Rapat Kerja (Raker) Badan Pengurus yang dilaksanakan tanggal 16-18 Oktober 2020 Kabupaten Bandung Barat. Raker diikuti oleh Badan Pengurus dan Dewan Pengawas.
Baca juga: bank bjb Dorong Percepatan Pemulihan Ekonomi Melalui Pembiayaan UMKM
Dalam kesempatan tersebut dibahas tiga hal urgen terkait perangkat organisasi yaitu Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD dan ART), Profil, serta Program Kerja PPBDI.
Dalam kegiatan raker diputuskan bahwa kegiatan pertama yang akan dilakukan adalah Webinar Nasional Penguatan Pembelajaran Bahasa Daerah Indonesia.
Drs. Ahmad Hadi, M.Pd. sebagai salah seorang Badan Pengawas berharap terbentuknya organisasi ini tidak “tukcing” (dibentuk cicing) atau setelah terbentuk kemudian diam saja.Menurutnya, Oktober merupakan bulan bahasa, ini momen yang tepat untuk memulai lajunya PPBDI
Baca juga: Hilangkan Kutil, Hanya dengan Daun Dewa dan Selotip, Kok Bisa? Begini Caranya