Superball

Tak Disinggung dalam Buku Terbaru Arsene Wenger, Jose Mourinho: Karena Dia Tak Pernah Kalahkan Saya

Perseteruan dua pelatih klub papan atas Liga Inggris, Arsene Wenger dan Jose Mourinho, sepertinya memang akan berlangsung selamanya.

Editor: Hermawan Aksan
Shaun Botterill/Getty Images /JUARA.net
Manajer Arsenal, Arsene Wenger (kiri), dan Manajer Chelsea, Jose Mourinho. 

TRIBUNJABAR.ID - Perseteruan dua pelatih klub papan atas Liga Inggris, Arsene Wenger dan Jose Mourinho, sepertinya memang akan berlangsung selamanya.

Diketahui Arsene Wenger baru saja meluncurkan buku terbarunya berjudul My Life in Red and White.

Nah, dalam buku yang mengisahkan perjalanan 22 tahun Wenger mengarsiteki The Gunners, Arsenal, ia sama sekali tidak menyinggung nama Jose Mourinho.

Baca juga: TERUNGKAP, Inilah Pengakuan Arsene Wenger Mengapa Menolak Robin Van Persie Kembali ke Arsenal

Merasa tidak dianggap, Jose Mourinho, yang sekarang menangani Tottenham Hostpur, melancarkan serangan tajam terhadap mantan musuhnya itu atas penerbitan buku baru pelatih asal Perancis itu.

Memang, meski menghadapi Mourinho dalam banyak kesempatan saat pelatih asal Portugal itu bertugas di Chelsea selama dua periode dan di Manchester United, serta terlibat dalam banyak pertengkaran verbal, Wenger tidak menyebutkan rivalnya dalam buku tersebut.

Mourinho ditanyai tentang kelalaian itu dan membalas dengan cara yang biasanya pahit.

Baca juga: Arsene Wenger Blak-blakan Pernah Ajukan Tawaran Menggelikan Guna Rekrut Luis Suarez dari Liverpool

"Karena dia tidak pernah mengalahkan saya," kata Mourinho menyindir namanya tidak disinggung Wenger dalam buku itu, dikutip Daily Star Online, Jumat (16/10/2020).

“Anda tidak akan melakukan satu bab tentang 12 atau 14 pertandingan dan Anda tidak pernah menang."

"Jadi mengapa dia harus berbicara tentang saya dalam bukunya?"

Baca juga: Tentang Konfliknya dengan Jose Mourinho, Mesut Oezil: Kami Seperti Dua Petinju yang Bertatapan

"Buku adalah hal yang membuatmu bahagia, membuatmu bangga. Jadi saya mengerti situasinya dengan sempurna. "

Dalam 19 pertemuan antara keduanya, Arsenal Wenger hanya berhasil meraih dua kemenangan atas tim Mourinho.

Satu kali melawan Chelsea di Community Shield 2015 dan kemenangan 2-0 atas Manchester United pada 2017.

Baca juga: Jose Mourinho Blakblakan Bongkar Alasan Tega Tinggalkan Inter Milan dan Terima Pinangan Real Madrid

Mourinho di sisi lain meraih 10 kemenangan atas Wenger dengan tujuh pertandingan berakhir imbang.

Persaingan antara keduanya dimulai ketika Mourinho tiba di Chelsea pada tahun 2004 dan menanggapi komentar Wenger tentang pihaknya dengan memanggilnya voyeur.

Satu dekade kemudian selama periode keduanya, Mourinho menyebut Wenger sebagai 'spesialis dalam kegagalan' sementara The Gunners berada di tengah-tengah paceklik trofi.

Baca juga: Arsene Wenger: Mikel Arteta Bisa Akhiri Paceklik Gelar Arsenal di Premier League, Ini Alasannya

Perseteruan keduanya kian menjadi-jadi bahkan mengarah ke perseteruan fisik.

Suatu saat, ketika Chelsea meladeni Arsenal di Stamford Bridge, Wenger mendorong Mourinho setelah keduanya terlibat pertengkaran hebat.

Awal pekan ini, ketika ditanya mengapa Mourinho dan rivalitasnya ditinggalkan, Wenger mengatakan dia ingin buku itu menjadi "buku positif".

Baca juga: Man United Dibantai Tottenham Hotspur 1-6, Jose Mourinho: Solskjaer Tak Bisa Tidur Nyenyak

"Saya tidak ingin membuat buku yang memilah beberapa perbedaan."

Pada 2 Juni 2005, Mourinho didenda £ 200.000 untuk bagiannya dalam pertemuan dengan bek sayap Arsenal saat itu Ashley Cole pada bulan Januari tahun itu.

Keduanya telah bertemu untuk membahas persyaratan transfer sementara Cole masih terikat kontrak dengan Arsenal, yang melanggar aturan Liga Premier.

Baca juga: JANGAN TERLEWAT, Ada Fenomena Alam Mulai Petang Ini! LAPAN Sebut Akan Terjadi New Supermoon

Dendanya kemudian dikurangi menjadi £ 75.000 setelah sidang pada bulan Agustus.

Belakangan tahun itu, dia melabeli manajer Arsenal Arsene Wenger sebagai "voyeur" setelah merasa kesal dengan apa yang dia lihat sebagai obsesi jelas yang terakhir dengan Chelsea.

Wenger sangat marah dengan pernyataan itu dan mempertimbangkan untuk mengambil tindakan hukum terhadap Mourinho.

Permusuhan mereda, bagaimanapun, dan kedua manajer berdamai setelah Mourinho mengakui bahwa dia menyesal membuat komentar tersebut.

Pada Februari 2014, Mourinho menyebut Wenger sebagai "spesialis dalam kegagalan".

Insiden yang Sulit Dilupakan

Adegan Wenger mendorong Mourinho, dan wajah Mourinho yang menatap balik dengan tatapan menantang, adalah sesuatu yang sulit dilupakan.

Itulah puncak perseteruan mereka, ketika Wenger masih melatih Arsenal dan Mourinho melatih Chelsea.

Maka tidak mengherankan jika pemirsa TV beIN Sport di Timur Tengah berharap melihat perkelahian antara Wenger dan Mourinho lagi, ketika "dua musuh lama" ini menjadi pakar pengamat untuk laga final Liga Champions musim lalu.

Hanya saja, harapan tinggal harapan, sebab dua pelatih ini justru tampil kalem.

Tak ada lagi cakar-cakaran seperti dulu.

Bahkan, Mourinho, yang dulu selalu membantah perkataan Wenger, justru terlihat manggut-manggut menyetujui perkataan mantan rivalnya itu.

Baca juga: Presiden Barcelona Rencanakan Potong Gaji Pemain, Lionel Messi Cs Kompak Menolak

"Kontrol adalah kata kuncinya. Saya merasa Tottenham berusaha ngeklik satu ama lain, tapi Liverpool yang terlihat lebih matang permainannya. Saya berani bilang, sepertinya mereka sebentar lagi mencetak gol kedua, daripada Tottenham yang menyamakan kedudukan," kata Wenger memberikan ulasan, sambil matanya menatap Mourinho meminta tanggapan.

Pelatih asal Portugal itu mengangguk menyetujui perkataan Wenger.

"Sepak bola adalah sepak bola, dan kita tak pernah tahu apa yang akan terjadi. Kadang tak bisa diprediksi, dan sesuatu terjadi di luar dugaan. Tapi, kalau kita lihat babak pertama tadi, saya bilang pertandingan di bawah kendali Liverpool," kata Mourinho, yang dilansir Independent.

Kedua pelatih ini juga memiliki komentar yang mirip soal Harry Kane, striker Tottenham.

"Kane sepertinya tidak siap (tampil) di pertandingan ini. Justru Son (Heung-min) yang kelihatan berbahaya. Terutama ketika berada di belakang Alexander (-Arnold)," kata Wenger.

Sementara Mourinho mengatakan Kane seperti bersembunyi di saat dia dibutuhkan rekan-rekannya.

Baca juga: Jika Liga 1 2020 Batal Digelar November Nanti, Ini yang Bakal Dilakukan Robert Alberts

"Biasanya dia ke belakang, menghubungkan antarpemain, menerima bola dari satu sisi dan mengoperanya ke sisi lain, atau bermain bersama full-backs dan masuk ke kotak (penalti). Tapi hari ini tak ada permainan dinamis seperti itu darinya," kata Mourinho.

Perilaku Wenger dan Mourinho yang kalem itu jelas menimbulkan pertanyaan, apakah mereka kini bersahabat?

Ketika Wenger menyatakan mundur dari Arsenal, Mourinho memberikan kata perpisahan yang sangat menyentuh hati, di luar perkiraan banyak orang di Inggris.

Bahkan, sebuah rangkaian foto yang dilansir Instagram stasiun TV asal Qatar itu, tampak keduanya sedang berdiskusi dengan akrab.

Sepak bola yang membuat mereka bermusuhan dan sepak bola juga yang mendamaikan mereka. (tribunnewswiki.com)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved