Ribuan Pendemo Berstatus Pelajar Diamankan Polisi, Semuanya Tak Paham Apa Itu UU Cipta Kerja
Kata dia, ribuan pelajar yang ditangkap hanya memiliki tujuan untuk ikut melakukan kerusuhan.
TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Polda Metro Jaya mengamankan 1.377 orang yang mayoritas berstatus pelajar dalam aksi unjuk rasa demo tolak UU Cipta Kerja, Selasa (13/10/2020).
Meski ikut-ikutan berdemo, tidak ada satupun dari mereka mengerti konteks dari penolakan tersebut.
Hal ini disampaikan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (14/10/2020).
"Jadi hampir semua kejadian sore sampai malam ini adalah anak-anak yang bukan orang yang demo. Ditanya masalah UU Cipta Kerja pun tidak satu pun mereka yang mengerti," ucap Yusri.
Kata dia, ribuan pelajar yang ditangkap hanya memiliki tujuan untuk ikut melakukan kerusuhan.
Mereka sengaja berbaur sesaat sebelum demo rampung.
Setelah itu, mereka sengaja memanfaatkan situasi untuk memulai bentrok dengan aparat kepolisian.
Hal ini didapat berdasarkan hasil pengakuan para pelajar yang diinterogasi.
"Yang ada datang mau demo, mau ikut rusuh. Saya diajak teman. Itu semua pengakuan," tuturnya.
10 Pelajar positif Covid-19
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan 10 pelajar yang ditangkap dalam aksi unjuk rasa 8 Oktober 2020 terkonfirmasi positif Covid-19.
10 pelajar tersebut dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan hasil swab test yang dijalani sebelumnya.
"Dari 34 reaktif, terakhir ada 10 yang jelas positif. Yang sudah kita rawat," kata Kombes Pol Yusri Yunus di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (14/10/2020).
Mereka yang positif corona kini telah menjalani perawatan di fasilitas khusus pasien tanpa gejala di Wisma Atlet Pademangan.
Termasuk 47 pelajar yang reaktif dan baru diamankan saat aksi unjuk rasa pada Rabu (13/10/2020) kemarin.
Seluruhnya kata Yusri akan menjalani protokol kesehatan di lokasi tersebut. Mereka akan diberi obat dan vitamin, serta makanan sesuai aturan pemerintah.
"Tadi malam sudah kita kirim 47 yang reaktif yang memang secara prokes harus kita lakukan swab. Kalau negatif dipulangkan. Kalau positif harus kita rawat," tuturnya.