Niat dan Tata Cara Sholat Tolak Bala Rebo Wekasan, Dikerjakan Setelah Magrib, Lengkap Doa-doanya

Kapan sholat sunnah tolak bala Rebo Wekasan Arba Mustakmir dilakukan? Sholat sunnah Rebo Wekasan ini bisa dikerjakan di pagi hari dan setelah Magrib.

Editor: Kisdiantoro
Istimewa
ILUSTRASI --- Kapan sholat sunnah tolak bala Rebo Wekasan Arba Mustakmir dilakukan? Ibadah sholat sunnah Rebo Wekasan ini bisa dikerjakan di pagi hari dan setelah shalat Magrib. 

TRIBUNJABAR.ID - Hari ini adalah Rebo Wekasan atau Arba Mustakmir, Rabu terakhir di Bulan Safar 1442 H.

Sebagain umat Islam mengerjakan amalan Rebo Wekasan, sholat sunnah tolak bala Rebo Wekasan.

Kapan sholat sunnah tolak bala Rebo Wekasan Arba Mustakmir dilakukan? Ibadah sholat sunnah Rebo Wekasan ini bisa dikerjakan di pagi hari dan setelah shalat Magrib.

Rebo Wekasan adalah Rabu terakhir di Bulan Safar yang jatuh pada 14 Oktober 2020, ada amalan yang biasa dikerjakan sebagian umat Islam. Rebo Wekasan dikenal juga dengan sebutan Arba Mustakmir.

Amalan salat Rebo Wekasan atau Rabu terakhir ini tidak dicontohkan oleh Rasulullah Muhammad SAW.

Dikutip dari Banjarmasin Post, pada tahun ini, Rabu terakhir Bulan Safar jatuh pada 14 Oktober 2020.

Baca juga: Menengok Tradisi Rebo Wekasan di Cirebon, Ada Tradisi Tawurji dan Ngapem, Ini Liputannya

Rasulullah SAW tidak pernah mencontohkan niat sholat Rebo Wekasan atau Arba Mustakmir.

Namun amalan sunnah tersebut dianggap sebagai penolak bala untuk diri sensiri dan keluarga.

Masyarakat jahiliyah kuno, menganggap Bulan Shafar adalah bulan sial.

Padahal penyakit maupun kesialan terjadi atas izin Allah bukan karena bulan sial.

Amalan sholat sunnah Rebo Wekasan atau Arba Mustakmir dilaksanakan setelah terbitnya matahari.

Namun ada pula yang melaksanakannya setelah waktu sholat Magrib.

Pelaksanaan Sholat Sunnah Rebo Wekasan atau Arba Mustakmir biasa disebut Lidaf’il Bala tercantum dalam kitab al-Jawahir al-Khomsi halaman 51-52 dilaksanakan pada pagi hari Rabu terakhir Bulan Safar, sebanyak 4 rakaat 2 kali salam.

Niatnya :

اُصَلِّي سُنَّةً لِدَفْعِ الْبَلاَءِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

"Saya sholat sunnah untuk tolak bala dua rakaat karna allah".

Setiap rakaat ba’da fatihah membaca :

- Surat al-Kaustar 17 kali,

- Surat al-Ikhlash 5 kali,

- Surat al-Falaq dan an-Nas masing-masing 1 kali

Salat Berjemaah
Salat Berjemaah (ILUSTRASI: TRIBUN JABAR/ARI RUHIYAT)

Sebelum melaksanakan sholat membaca istighfar :

اَسْتَغْفِرُالله الْعَظِيمْ اَلَّّذِيْ لَاإِلَهَ إلاَّ هُوَالْحَىُّ الْقَيُّومُ وَاَتُوبُ إِلَيْهِ تَوْبَةَ عَبْدٍ ظَالِمٍ لآيَمْلِكُ لِنَفْسِهِ ضَرًّا ولآنَفْعًاوَلآمَوْتًا ولآحَيَاتًا وَلآنُشُورًا

Saya memohon ampun kepada Allah yang Maha Agung. Saya mengakui bahwa tidak ada Tuhan selain Allah. Tuhan yang hidup terus dan berdiri dengan sendiri-Nya. Saya mohon taubat selaku seorang hamba yang banyak berbuat dosa, yang tidak mempunyai daya upaya apa-apa untuk berbuat mudharat atau manfaat untuk mati atau hidup maupun bangkit nanti.

Do’a setelah shalat lidaf’il Bala (sunnah Rebo Wekasan atau Arba Mustakmir):

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمْ يَاشَدِيْدُالْقُوَّى وَيَاشَدِيْدَالْمِحَالِ اّللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوذُبِكَ بِكَلِمَتِكَ التَّّآمَّاتِ كُلِّهَا مِنَ الرِّيحِ الْاَحْمَرِ وَمِنَ

الدَّاءِ الْاَكْبَرِ فِي النَّفْسِ وَالدَّمِّ وَاللَّحْمِ وَالْعُظْمِ وَالْْجُلُوْدِ وَالْعُرُوقِ سُبْحَانَكَ إِذَاقَضَيْتَ اَمْرًا أَنْتَقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونَ , اَللهُ اَكْبَرْ

اَللهُ اَكْبَرْ اَللهُ اَكْبَرْ برحمتك يآارحم الرّا حمين

Artinya : “Ya Alloh, aku berlindung kepada-Mu dengan kalimat-Mu yang sempurna dari angin merah dan penyakit yang besar di jiwa, daging, tulang dan urat. Maha Suci Engkau apabila memutuskan sesuatu hanyalah berkata kepadanya, “Jadilah” maka “jadilah ia”.

Dikutip dari SyariahIslam.com, Rebo Wekasan bersumber dari pernyataan dari orang-orang soleh (Waliyullah)

Baca juga: 7 Cara Agar Tidak Malas Bangun untuk Mengerjakan Sholat Tahajud, Amalkan Berwudhu Sebelum Tidur

Baca juga: Malam Jumatan Ini Kerjakan Amalan-amalan Sunnah Rasulullah ini, Pahala Bisa Dapat Syafaat dari Nabi

Penulis kitab sama sekali tidak menyebutkan adanya keterangan dari sahabat maupun ulama masa silam yang menyebutkan Rebo Wekasan.

Sedangkan sumber syariat Islam adalah Alquran dan sunnah Nabi SAW, tentunya Rebo Wekasan tidak lantas kita percaya.

Karena kedatangan bencana di muka bumi ini, merupakan sesuatu yang ghaib dan tidak ada yang tahu kecuali Allah.

Meyakini datangnya malapetaka atau hari sial di hari Rabu terakhir bulan Safar (Rebo Wekasan) termasuk jenis thiyarah (meyakini pertanda buruk) yang dilarang, karena ini merupakan perilaku dan keyakinan orang Jahiliyah.

Dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda:

لا عدوى ولا طيرة ولا هامَة ولا صَفَر وفر من المجذوم كما تفر من الأسد

"Tidak ada penyakit menular (yang menyebar dengan sendirinya tanpa kehendak Allah), tidak pula ramalan sial, tidak pula burung hantu dan juga tidak ada kesialan pada bulan Shafar. Larilah dari penyakit kusta sebagaimana engkau lari dari singa." (HR Bukhari, 5387, dan Muslim, 2220).

Al-Hafidz Ibnu Rajab al-Hanbali, mengatakan:

"Maksud hadits di atas, orang-orang Jahiliyah meyakini datangnya sial pada bulan Safar.

Maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam membatalkan hal tersebut.

Pendapat ini disampaikan oleh Abu Dawud dari Muhammad bin Rasyid al-Makhuli dari orang yang mendengarnya.

Barangkali pendapat ini yang paling benar. Banyak orang awam yang meyakini datangnya sial pada bulan Safar, dan terkadang melarang bepergian pada bulan itu.

Meyakini datangnya sial pada bulan Shafar termasuk jenis thiyarah (meyakini pertanda buruk) yang dilarang." (Lathaif al-Ma’arif, hal 148).

Hadratus Syeikh Hasyim Asy’ari pernah ditanya tentang hukum Rebo Wekasan dan beliau menyatakan:

"Semua itu tidak ada dasarnya dalam Islam (ghairu masyru’). Umat Islam juga dilarang menyebarkan atau mengajak orang lain untuk mengerjakannya."

Amalan Sunnah Sholat Rawatib

Selain sholat dhuha, sholat sunnah yang sangat dianjurkan Rasulullah SAW adalah sholat rawatib.

Sholat rawatib adalah sholat sunnah yang mengiringi sholat lima waktu.

Baik dikerjakan sebelum (qobliyah) maupun setelah (ba'diyah) sholat fardhu.

Ilustrasi Seorang sedang shalat
Ilustrasi Seorang sedang shalat (Tribunnews)

 Inilah 10 Pahala Berlimpah Mengerjakan Sholat Dhuha di bulan Ramadhan, Wasiat Rasulullah untuk Umat

Sahabat muslim perlu tahu, terdapat banyak keutamaan fadhilah dari mengerjakan sholat rawatib ini.

Sholat sunnah ini memiliki keutamaan membangun jiwa yang siap dan tidak lalai.

Lebih dari pada keutamaan itu, pahala mengerjakan sholat rawatib begitu luar biasa.

Mengerjakan sholat rawatib dapat menghapus dosa lalu.

Sebagaimana hal ini terkandung dalam hadis shahih (Lihat Shahibul Jaami No 6175).

Barangsiapa berwudhu seperti wudhu ku ini, kemudian ia berdiri shalat dua rakaat, di mana dalam dua rakaat sholatnya itu ia tidak bercerita-cerita tentang sesuatu kepada dirinya, maka diampuni dosanya yang telah lalu.

Tak hanya itu, pahala besar lainnya dari menjaga sholat rawatib ini maka akan dibagunkan rumah di surga Allah SWT.

Sebagaimana hal ini pernah disampaikan Rasulullah SAW dalam hadis.

Dari Ummu Habibah –istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam-, Rasulullah SAW bersabda,

« مَنْ صَلَّى اثْنَتَىْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِى يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بُنِىَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِى الْجَنَّةِ

“Barangsiapa mengerjakan shalat sunnah dalam sehari-semalam sebanyak 12 raka’at, maka karena sebab amalan tersebut, ia akan dibangun sebuah rumah di surga.”

 Inilah 10 Pahala Berlimpah Mengerjakan Sholat Dhuha di bulan Ramadhan, Wasiat Rasulullah untuk Umat

 Doa-doa Mustajab Agar Keinginan Cepat Dikabulkan Allah SWT, Baca Surat Al Fatihah hingga Doa Hajat

Dua belas rakaat yang dimaksudkan dalam sehari dijelaskan dalam riwayat At Tirmidzi, dari ‘Aisyah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ ثَابَرَ عَلَى ثِنْتَىْ عَشْرَةَ رَكْعَةً مِنَ السُّنَّةِ بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِى الْجَنَّةِ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ قَبْلَ الظُّهْرِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَهَا وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعِشَاءِ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْفَجْرِ

“Barangsiapa merutinkan shalat sunnah dua belas raka’at dalam sehari, maka Allah akan membangunkan bagi dia sebuah rumah di surga. Dua belas raka’at tersebut adalah empat raka’at sebelum zhuhur, dua raka’at sesudah zhuhur, dua raka’at sesudah maghrib, dua raka’at sesudah ‘Isya, dan dua raka’at sebelum shubuh.”

(HR. Tirmidz no. 414, dari ‘Aisyah. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Betapa besar pahala dan keutamaannya bila muslim menjaga sholat rawatib ini.

Selain dapat diampuni dosa yang lalu, juga dijanjikan dibangunkan rumah di surga.

Amalan-amalan sholat sangat diperhitungkan kelak di hari kiamat dan di akhirat.

Tak heran bila amalan sholat sunnah sangat istimewa dan memiliki keutamaan luar biasa.

Selain keutamaan di atas, masih banyak fadhilah lainnya.

 Doa-doa yang Dibaca Nabi Sulaiman, Doa Meminta Kekayaan, Syukur Nikmat hingga Doa Menundukkan Jin

 Doa-doa yang Dibaca agar Dagangan Laris dan Rezeki Lancar, Lengkap Bahasa Arab Latin & Terjemahannya

Berikut ini tribunjabar.id rangkum keutamaan mengerjakan sholat rawatib, dilansir dari rumaysho.com.

Sebaik-baiknya amalan

Rasulullah SAW bersabda,

وَاعْلَمُوا أَنَّ خَيْرَ أَعْمَالِكُمُ الصَّلاَةُ

“Ketahuilah, sebaik-baik amalan bagi kalian adalah shalat.” (HR. Ibnu Majah no. 277, Ad Darimi no. 655 dan Ahmad (5/282), dari Tsauban. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Meninggikan derajat

Mengerjakan dan menjaga sholat rawatib dapat meninggikan derajat seorang hamba di Surga.

Tsauban –bekas budak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam– pernah ditanyakan mengenai amalan yang dapat memasukkannya ke dalam surga atau amalan yang paling dicintai oleh Allah.

Kemudian Tsauban mengatakan bahwa beliau pernah menanyakan hal tersebut pada Rasulullah SAW, lantas beliau menjawab,

عَلَيْكَ بِكَثْرَةِ السُّجُودِ لِلَّهِ فَإِنَّكَ لاَ تَسْجُدُ لِلَّهِ سَجْدَةً إِلاَّ رَفَعَكَ اللَّهُ بِهَا دَرَجَةً وَحَطَّ عَنْكَ بِهَا خَطِيئَةً

“Hendaklah engkau memperbanyak sujud kepada Allah karena tidaklah engkau bersujud pada Allah dengan sekali sujud melainkan Allah akan meninggikan satu derajatmu dan menghapuskan satu kesalahanmu.” (HR. Muslim no. 488)

Menutup Kekurangan Sholat Fardhu

Sholat rawatib dapat menutup kekurangan dalam sholat wajib.

Seseorang dalam shalat lima waktunya seringkali mendapatkan kekurangan, sebagaimana diisyaratkan Rasulullah SAW,

إِنَّ الرَّجُلَ لَيَنْصَرِفُ وَمَا كُتِبَ لَهُ إِلاَّ عُشْرُ صَلاَتِهِ تُسْعُهَا ثُمُنُهَا سُبُعُهَا سُدُسُهَا خُمُسُهَا رُبُعُهَا ثُلُثُهَا نِصْفُهَا

“Sesungguhnya seseorang ketika selesai dari shalatnya hanya tercatat baginya sepersepuluh, sepersembilan, seperdelapan, sepertujuh, seperenam, seperlima, seperempat, sepertiga, separuh dari shalatnya.”

(HR. Abu Daud no. 796 dan Ahmad (4/321), dari ‘Ammar bin Yasir. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan)

Demikian, Rasulullah SAW mensyariatkan shalat sunnah, sebagaimana beliau bersabda,

إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ النَّاسُ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ أَعْمَالِهِمُ الصَّلاَةُ قَالَ يَقُولُ رَبُّنَا جَلَّ وَعَزَّ لِمَلاَئِكَتِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ انْظُرُوا فِى صَلاَةِ عَبْدِى أَتَمَّهَا أَمْ نَقَصَهَا فَإِنْ كَانَتْ تَامَّةً كُتِبَتْ لَهُ تَامَّةً وَإِنْ كَانَ انْتَقَصَ مِنْهَا شَيْئًا قَالَ انْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِى مِنْ تَطَوُّعٍ فَإِنْ كَانَ لَهُ تَطَوُّعٌ قَالَ أَتِمُّوا لِعَبْدِى فَرِيضَتَهُ مِنْ تَطَوُّعِهِ ثُمَّ تُؤْخَذُ الأَعْمَالُ عَلَى ذَاكُمْ

“Sesungguhnya amalan yang pertama kali akan diperhitungkan dari manusia pada hari kiamat dari amalan-amalan mereka adalah shalat."

"Kemudian Allah Ta’ala mengatakan pada malaikatnya dan Dia lebih Mengetahui segala sesuatu, “Lihatlah kalian pada shalat hamba-Ku, apakah sempurna ataukah memiliki kekurangan? Jika shalatnya sempurna, maka akan dicatat baginya pahala yang sempurna."

"Namun, jika shalatnya terdapat beberapa kekurangan, maka lihatlah kalian apakah hamba-Ku memiliki amalan shalat sunnah? Jika ia memiliki shalat sunnah, maka sempurnakanlah pahala bagi hamba-Ku dikarenakan shalat sunnah yang ia lakukan. Kemudian amalan-amalan lainnya hampir sama seperti itu.”

(HR. Abu Daud no. 864, dari Abu Hurairah. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih.)

Itulah, beberapa keutamaan atau fadhilah mengerjakan dan menjaga sholat rawatib.

Amalan ini sepanjang masa dapat dikerjakan setiap waktu mengiringi sholat wajib.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved