Rawan Longsor, BPBD Kabupaten Bandung Barat Pasang Alat Pendeteksi Dini di Lima Kecamatan Ini

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Syarif Pulloh Anwari

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat sudah memasang alat pendeteksi dini longsor di lima kecamatan yang ada di wilayah Bandung Barat.

Lima kecamatan itu yakni Cililin, Cikalong, Cisarua, Ngamprah dan Saguling.

Kepala BPBD KBB Dudy Prabowo mengatakan untuk saat ini pihaknya yang bekerja sama dengan BKMG baru memasang alat pendeteksi di lima titik kecamatan tersebut.

Namun kata dia, hampir di semua 15 kecamatan yang ada di Kabupaten Bandung Barat wilayahnya rawan terjadi bencana longsor dan pergerakan tanah sebab secara geografis KBB banyak perbukitan. 

"Memang dilihat dari secara geografis tingkat kemiringan terutama di dekat tempat tinggal atau permukiman warga berada di kemiringan 25 - 30 derajat yang merupakan daerah rawan terjadinya bencana longsor, " ujar Dudy kepada Tribun Jabar melalui sambungan telepon, Selasa (13/10/2020).

Dudy mengatakan alat tersebut juga kemampuannya bisa mendeteksi curah hujan yang dapat memicu longsor, mendeteksi kelembaban tanah, mendeteksi perubahan kemiringan tanah, mendeteksi ketinggian muka air tanah, mengukur percepatan pergerakan tanah, mengirimkan data ke stasiun pusat kendali, dan menyimpan data di data logger.

"Nantinya alat ini mengirimkan sinyal berupa sirine bahaya longsor bila melampaui nilai ambang batas yang ditetapkan, " ucap Dudy.

Dudy mengimbau kepada masyarakat yang bertempat tinggal di lereng-lereng perbukitan untuk selalu waspada dan jika sewaktu-waktu ada tanda bakal terjadinya longsor untuk segara menyelamatkan diri dan saling mengingatkan para tetanggnya. 

Baca juga: Wagub Jabar : Kabupaten Tasikmalaya Banyak Memiliki Daerah Rawan Longsor

Baca juga: Enam Kecamatan di Garut Tertimpa Bencana, 3 Banjir Bandang dan 3 Longsor, 5 Ribu Orang Terdampak