Pascabanjir Bandang, Warga Pameungpeuk Mulai Bersihkan Lingkungan dari Material Lumpur
Tak hanya di rumah, lumpur juga menutup akses jalan warga dengan ketinggian sekitar 30 sentimeter
Penulis: Firman Wijaksana | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribun Jabar Firman Wijaksana
TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Pascabanjir bandang, sejumlah warga Kecamatan Pameungpeuk mulai membersihkan rumah dari endapan lumpur. Tebalnya material lumpur, cukup membuat warga kesulitan.
Tak hanya di rumah, lumpur juga menutup akses jalan warga dengan ketinggian sekitar 30 sentimeter. Bantuan air bersih mulai berdatangan untuk membersihkan rumah warga.
Iyan Taryana (44), warga Desa Mandalakasih menyebut baru sempat membersihkan rumah hari ini. Pasalnya bantuan air bersih baru datang. Selain itu, kemarin jalan desa belum bisa dilalui kendaraan.
Baca juga: Bukan Cuma Syahganda Nainggolan, Polisi Ternyata Juga Tangkap Dua Petinggi KAMI Lainnya
"Warga baru bisa kerja bakti hari ini. Soalnya kemarin masih sibuk cek rumah masing-masing," ucap Iyan, Selasa (13/10/2020).
Setelah banjir menerjang pada Senin subuh, warga lebih memilih mengungsi. Warga sudah diberi tahu aparat desa untuk meninggalkan rumah karena tingginya debit air Sungai Cipalebuh.
"Sebenarnya air cepat surut. Senin subuh air naik, sekitar jam 11.00 atau 12.00 sudah mulai surut lagi. Jadi tidak lama di pengungsiannya. Cuma akses ke rumah warganya yang susah karena tertutup lumpur," ujarnya.
Kepala Desa Mandalakasih, Iwan Darmawan menuturkan, warga difokuskan untuk melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan. Fasilitas umum lain seperti masjid juga jadi fokus utama untuk dibersihkan.
"Jalan hari ini kami targetkan bisa segera bersih. Biar akses kendaraan bisa mudah masuk," kata Iwan.
Iwan menyebut, desanya jadi yang paling parah terdampak banjir bandang di Pameungpeuk. Berdasarkan data terakhir, jumlah warga yang terdampak mencapai 576 kepala keluarga (KK) atau 1.700 jiwa.
"Hasil penghitungan terakhir, kerugian mencapai Rp 500 juta. Tapi masih terus didata," ujarnya.
Baca juga: VIDEO Detik-detik Mobil Mantan Anggota DPR Dirusak Orang, Wa Ode Menangis Minta Perlindungan
Iwan menambahkan, hampir semua warga di desanya memilih kembali ke rumah ketimbang mengungsi. Pasalnya warga harus menyelamatkan harta benda yang masih bisa diselamatkan.
Dari data BPBD Garut, Sebanyak 992 KK di Pameungpeuk dan 127 KK di Cikelet terimbas banjir bandang. Sedangkan data di Cibalong masih belum didapatkan.
Namun dari pernyataan Camat Cibalong, Aris Riswandi, diperkirakan ada 1000 KK lebih yang terdampak di lima desa.
Baca juga: VIDEO Detik-detik Mobil Mantan Anggota DPR Dirusak Orang, Wa Ode Menangis Minta Perlindungan
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/warga-di-desa-mandalaksih-kecamatan-pameungpeuk-membersihkan-jalan.jpg)