Demo Tolak UU Cipta Kerja

FPI dan GNPF MUI Bubar, Massa Penyusup Ada yang Lempar Bola Kasti Beracun, Polisi Sesak Napas

Ini bukti adanya penyusup selama unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja bukan isapan jempol.

Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda
Bentrokan antara massa aksi menolak UU Cipta Kerja dan kepolisian pecah di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Selasa (13/10/2020). 

TRIBUNJABAR.ID - Saat massa FPI dan GNPF MUI mulai membubarkan diri berunjuk rasa menolak UU Cipta Kerja, muncul massa lain, Selasa (13/10/2020) sekitar pukul 15.45.

Massa lain itu melempari batu ke arah polisi.

Ini bukti adanya penyusup selama unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja bukan isapan jempol.

Saat lemparan batu pertama, polisi sempat ajak kompromi selama 20 menit.

Namun, massa tak kenakan atribut FPI dan GNPFI MUI malah meneruskan aksi brutalnya. 

tribunnews
Massa demonstran penuhi Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (13/10/2020). (Wartakotalive.com/Desy Selviany)

Massa anarkistis tetap melempari batu kepada polisi yang berjaga di depan Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata RI, Gambir, Jakarta Pusat Selasa (13/10/2020).

Gas air mata mulai dilemparkan polisi saat massa anarkis mulai tidak mau diajak kompromi.

Lewat pengeras suara Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Heru Novianto meminta massa anarkis mundur.

"Bubar. Bubar semuanya. Saya peringatkan aksi ini sudah selesai jadi kalian bubar," ujar Heru lewat pengeras suara.

Namun, massa anarkistis tidak membubarkan diri.

Walhasil, tembakan gas air mata dilemparkan oleh polisi sekira 16.05 WIB.

tribunnews
Sejumlah remaja usia sekolah ikut berunjukrasa menolak UU Omnibus Law, Selasa (13/10/2020). Terlihat mereka saat melintas di kawasan Harmoni, namun kehadiran mereka dihalau petugas keamanan. (Wartakotalive.com/M Nur Ichsan Arief)

Saat tembakan gas air mata dilemparkan, massa anarkis sempat tenang.

Massa berhasil dipukul mundur pukul 16.17 WIB ke arah Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. 

Bola Kasti Beracun

Polisi kini masih menyelidiki adanya kemungkinan zat kimia yang dilemparkan massa perusuh di Patung Arjuna Wiwaha, Gambir, Jakarta Pusat.

Tim Gegana Polri sudah dikerahkan untuk menyelidiki bahan kimia tersebut.

Sesaat massa anarko mulai ambil alih unjuk rasa, sebuah bola kasti ditemukan oleh petugas Provost Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Siregar, Selasa (13/10/2020).

Sebelumnya, bola kasti itu sempat dipegang oleh anggota polisi lain. Setelah disentuh, polisi itu alami sesak napas.

Hal itu diungkapkan Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana.

"Iya sedang kami selidiki. Sedang kami selidiki apakah bahan kimia atau bukan. Ini dalam pendalaman dari anggota jibom dan Gegana, ini sedang kami dalami," ujar Nana ditemui di depan halte Bank Indonesia di Jalan MH Thamrin, Selasa (13/10/2020).

tribunnews
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Heru Novianto mengingatkan kepada massa aksi unjuk rasa untuk senantiasa mematuhi protokol kesehatan yang ada, Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (13/10/2020). (Nirmala Alifah Nur)

Sebelumnya Siregar, menggunakan sepatu yang telah rusak untuk mengambil bola yang diduga mengandung bahan kimia itu.

"Ini jangan dipegang, berbahaya sepertinya ada bahan kimia," ujar Siregar.

Bola itupun segera diserahkan ke tim polisi untuk kemudian diserahkan ke tim Jibom.

500 Perusuh Diamankan

Sebanyak 500 perusuh yang menyusup di aksi unjuk rasa ditangkap polisi.

Mereka diduga merupakan kelompok anarko yang berstatus mahasiswa dan pelajar.

Hal itu diungkapkan oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana di tengah pengamanan kerusuhan di Patung Arjuna Wiwaha, Gambir, Jakarta Pusat.

Nana mengatakan, pihak aparat melakukan pembubaran dan penangkapan saat massa anarko mulai mengambil alih unjuk rasa.

tribunnews
Kapolda menginterogasi para pemuda yang membawa ketapel saat aksi demo, Selasa (13/10/2020) (Warta Kota/ Budi Sam Law Malau)

Mereka melempari aparat dengan batu di saat massa aksi legal mulai membubarkan diri.

"Anak-anak anarko inilah yang bermain. Kemungkinan ada sekira 600 anarko yang berupaya provokasi," ujar Nana di Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (13/10/2020).

Nana mengatakan bahwa pihaknya sudah menahan 500 dari 600 perusuh.

Penangkapan bukan hanya dilakukan di Gambir namun di wilayah Jakarta lainnya.

Mayoritas dari mereka yang merusuh adalah pelajar.

Nana menjamin para perusuh itu dipukul mundur keluar dari lingkungan Istana Negara, Perkantoran, dan sentra-sentra ekonomi.

Polisi dan TNI juga memastikan sudah menjaga fasilitas publik.

Hal itu agar pembakaran fasilitas umum seperti Kamis (8/10/2020) tidak terulang lagi.

"Saat ini fasilitas umum aman berkat sinergi TNI dan polisi," tandasnya. (m24)

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Ada Massa Penyusup Saat Demo Massa FPI dan GNPFI MUI, Bikin Onar Hingga Lempar Bola Kasti Beracun

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved