Superball
Bukan Barcelona dan Man United, Jose Mourinho Ungkap 1 Klub yang Paling Bikin Stres
Jose Mourinho mengungkap satu klub yang paling mampu membuat dirinya stres. Klub tersebut bukan Manchester United dan Barcelona.
TRIBUNJABAR.ID - Jose Mourinho mengungkap satu klub yang paling mampu membuat dirinya stres. Klub tersebut bukan Manchester United dan Barcelona.
Jose Mourinho dikenal sebagai salah satu pelatih tersukses di dunia sepak bola saat ini.
Mourinho berhasil menjadi juara di tiga dari lima liga top Eropa.
Baca juga: Jose Mourinho Blakblakan Bongkar Alasan Tega Tinggalkan Inter Milan dan Terima Pinangan Real Madrid
Selama berkarier sebagai pelatih, Mourinho telah meraih trofi Liga Italia, Liga Inggris, Liga Spanyol, Liga Champions, dan Liga Europa.
Selain itu, Mourinho juga telah menghadapi berbagai klub besar di Eropa.
Namun, bukan klub-klub besar, seperti Barcelona, Manchester United, atau Juventus yang disebut sebagai lawan paling berat.
Baca juga: Akhir Perang Mulut, Jose Mourinho Meminta Maaf Menyebut Gareth Southgate dengan Gary
Pelatih yang dijuluki The Special One itu mengungkap ada satu klub yang membuat dirinya paling stres, yaitu Celtic FC.
Dilansir dari Sportbible, Mourinho menghadapi Celtic dalam final Piala UEFA 2003.
Saat itu, Mourinho masih membesut klub raksasa Portugal, FC Porto.
Baca juga: Ketika Pemain Timnas U-19 Indonesia Mengamuk saat Jack Brown Diinjak Pemain Makedonia Utara
Mourinho mengaku sangat stres saat menghadapi Celtic, yang saat itu dilatih oleh Martin O'Neill.
Akan tetapi, FC Porto akhirnya keluar sebagai pemenang lewat gol penyerang asal Brasil, Derlei, pada menit ke-155.
"Final melawan Celtic bukanlah kemenangan terbesar, itu bukan kegembiraan terbesar, tapi dalam hal intensitas, itu adalah pertandingan terbesar saya," kata Mourinho.
Baca juga: Istri Ketum Demokrat AHY, Annisa Pohan Jawab Komen Netizen yang Tanya Sehat Mbak, Ini Balasannya
"Pertandingan berakhir dan saya pikir permainan sudah berakhir dan saya mati. Itu masih pertandingan paling menegangkan dalam karier saya."
"Saya telah memainkan tiga final Eropa sejak itu, dua di Liga Champions. Saya telah memenangkan banyak gelar, terlibat dalam banyak pertandingan luar biasa."
"Tapi, dalam hal hidup dengan ketegangan, intensitas, dengan emosi yang meningkat hingga batasnya, pertandingan melawan Celtic itu mengalahkan mereka semua," ucap Mourinho.
Hanya semusim berselang, Mourinho kembali membuat fenomena usai membawa FC Porto menjadi juara Liga Champions. (bolasport.com)