Korban Keracunan Makanan di Karikil Koto Tasik, Ridho Semringah Bisa Pulang Walau Masih Lemas

Ridho (11), satu di antara korban keracunan makanan di Kelurahan Karikil, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, keluar dari tempat perawatan.

Penulis: Firman Suryaman | Editor: Giri
Tribun Jabar/Firman Suryaman
Ridho (11), bersama kedua orang tuanya bersiap pulang, Minggu (11/10) siang, setelah mendapat perawatan sejak Kamis (8/10). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Suryaman

TRIBUNJABAR.ID, TASIKMALAYA - Ridho (11), satu di antara korban keracunan makanan di Kelurahan Karikil, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, keluar dari tempat perawatan darurat di ruang kelas SD Puspasari, Minggu (11/10/2020) siang.

Walau tampak masih lemas, Ridho bersama sejumlah pasien korban keracunan makanan diperbolehkan pulang karena sudah dinyatakan sembuh.

Di halaman kelas yang terletak di belakang Puskesmas Mangkubumi, tak jauh dari tenda darurat milik BNPB, ayah Ridho sudah menunggu di atas sepeda motor. Dia bermaksud menjemput sang anak.

"Hari ini Ridho sudah diperbolehkan pulang. Kata petugas medis Ridho sudah sembuh," kata Ade (50), ibu kandung Ridho, yang sejak Jumat (9/10/2020) menunggui Ridho di tempat perawatan darurat ruang kelas SD Puspasari.

Ade lega Ridho akhirnya dinyatakan sembuh.

Padahal tiga hari sebelumnya ia didera kepanikan.

Ridho tiba-tiba muntah-muntah dan diare pada Kamis (8/10) dini hari.

"Sebelum muntah dan diare, Ridho sempat mengeluhkan sakit perut dan pusing. Belum sempat kami memijit-mijit, ia muntah dan juga diare," ujar Ade.

Ade dan suaminya bingung dan panik. Terlebih di rumah tidak ada obat. Mau dibawa ke puskesmas, sudah tutup.

"Akhirnya saya sebisa-bisa berupaya mengobati. Terutama terus memberikan air hangat serta memijit-mijit sambil diberi balsem," kata Ade.

Pagi harinya, ia baru mengetahui ternyata banyak tetangga yang bernasib serupa.

Tidak hanya anak-anak tapi juga orang dewasa.

"Ridho pun kami bawa ke puskesmas, dan di sana ternyata sudah banyak yang dirawat. Ridho akhirnya dirawat di ruang kelas," ujar Ade.

Dari pembicaraan warga, lanjut Ade, penyebab kejadian itu kemungkinan dari nasi kuning ulang tahun anak seorang warga Kampung Cilange, Kelurahan Karikil, Rabu (7/10) sore.

"Di dalam nasi kuning itu ada kerupuk, kacang, irisan telur dadar serta mentimun. Nasi kuning dikemas dalam wadah plastik transparan," kata Ade.

Ade kini mengaku lega, masa-masa ketegangan dan kepanikan sudah lewat.

"Saya sangat berterima kasih kepada petugas kesehatan yang telaten memberikan perawatan, walau Ridho dirawat di dalam kelas," ujarnya.

Ridho mengaku merasa sudah jaih lebih baik kondisinya dibanding saat masuk perawatan.

"Sekarang sakit perut, mual, muntah dan banyak buang air besar sudah tidak ada. Yang ada tinggal lemas. Nafsu makan juga masih belum normal lagi," kata Ridho.

Berita Persib, Robert Alberts Bingung Polisi Tak Izinkan Liga 1 Bergulir Tapi Perbolehkan Demo

Bawaslu Pangandaran Temukan 77 Data Ganda dan 10 Pemilih Sudah Meninggal Dunia

Terdengar Ledakan Saat Ditinggal ke Kebun, Dua Rumah di Pamulihan Sumedang Ludes Terbakar

Melirik Wisata di Kampung Lebaksiuh di Utara Bandung, Perpaduan Alam Sejuk dengan Kearifan Lokal

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat, mengungkapkan, korban yang masih dirawat di ruang kelas tinggal sekitar 15 orang. Sebelumnya mencapai 50 orang.

"Sebagian besar sudah pulang karena sudah sembuh. Yang dirawat di rumah sakit masih cukup banyak yakni 26 orang. Mudah-mudahan dua atau tiga hari ke depan sudah pulang semua," ujar Uus. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved