Bom Mobil Tewaskan 18 Orang di Suriah Utara
Menurut Pertahanan Sipil oposisi, ledakan di Kota Al-Bab itu terjadi di dekat stasiun bus tempat orang-orang berkumpul
SEBUAH truk bermuatan bahan peledak meledak, Selasa (6/10), di jalan yang sibuk di Kota Al-Bab, Suriah utara, yang dikendalikan oleh pejuang oposisi yang didukung Turki. Menurut Associated Press, Rabu (7/10), ledakan tersebut menewaskan 8 orang dan melukai puluhan lainnya. Angka korban itu diilaporkan aktivis oposisi Suriah.
Menurut Pertahanan Sipil oposisi, yang juga dikenal sebagai White Helmets, ledakan di Kota Al-Bab itu terjadi di dekat stasiun bus tempat orang-orang berkumpul untuk melakukan perjalanan dari satu daerah ke daerah lain.
Ledakan menyebabkan kerusakan luas pada bangunan di daerah Al-Bab dan membakar kendaraan di kota yang terletak di Provinsi Aleppo. Al-Bab terletak 40 kilometer di timur laut dari kota kedua Suriah, Aleppo.
Kantor berita Turki, Anadolu, para korban termasuk sejumlah wanita dan anak-anak. "Ledakan itu terjadi di tengah-tengah antara (stasiun), rumah hunian, dan pasar kecil," kata seorang aktivis yang berbasis di Suriah utara yang menggunakan nama Abu al-Haitham.
Pertahanan Sipil mengatakan ledakan itu telah menewaskan 19 orang dan melukai lebih dari 80 orang.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, yang berbasis di Inggris, pemantau perang oposisi, melaporkan bahwa 18 orang tewas dan 75 lain luka-luka dalam serangan itu. beberapa yang terluka berada dalam kondisi kritis dan jumlah korban tewas diprediksi bertambah. Angka korban yang berbeda sering terjadi setelah ledakan di Suriah.
Bom truk pada Selasa itu adalah yang terbaru dari serangkaian serangan di daerah yang dikuasai Turki, di Suriah utara, yang menewaskan dan melukai banyak orang.
Turki menyalahkan kelompok milisi Kurdi, yang dikenal sebagai Unit Perlindungan Rakyat, atas serangan itu. Belum ada pihak yang mengeklaim bertanggung jawab atas serangan bom truk tersebut, tetapi Anadolu mengatakan pejabat keamanan setempat sedang mencari kemungkinan serangan itu juga dilakukan oleh militan Kurdi.
"Kami mengutuk dengan tegas serangan tanpa pandang bulu yang sedang berlangsung terhadap warga sipil ini," kata pejabat senior kemanusiaan PBB Mark Cutts di Twitter setelah terjadi pengeboman terbaru, Selasa siang.
Pada bulan lalu, serangan terjadi juga di Al-Baba yang menargetkan terhadap kendaraan Bulan Sabit Merah Turki, yang menewaskan seorang anggota badan bantuan dan melukai lainnya. Orang-orang bertopeng dan bersenjata yang mengenakan pakaian kamuflase bepergian dengan dua mobil tanpa pelat nomor untuk menyerang kendaraan Bulan Sabit Merah saat melewati kota.
Pejuang oposisi yang didukung Turki menguasai Al-Bab dalam serangan militer pada 2016, yang diluncurkan untuk mengusir pejuang Kurdi dan militan kelompok ISIS dari daerah perbatasan.***