Wali Kota Bandung Oded Lanjutkan Kebijakan Buka-Tutup Jalan, Ini Klaim Keberhasilannya

Pemberlakukan buka-tutup jalan di Kota Bandung yang selama ini diterapkan di sejumlah titik diklaim efektif dalam menekan mobilitas masyarakat.

Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Giri
Tribun Jabar/Ery Chandra
Penutupan jalan di simpang empat atau Jalan RE Martadinata atau Riau dan Jalan Merdeka, Kota Bandung, Minggu (28/6/2020), malam. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nazmi Abdurahman

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bandung mengklaim, buka-tutup jalan yang selama ini diterapkan di sejumlah titik efektif dalam menekan mobilitas masyarakat.

Ketua Tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Bandung, Oded M Danial, mengatakan, berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), buka-tutup Jalan bakal tetap diterapkan.

"Berdasarkan evaluasi dari gugus tugas, saya dengan Kapolrestabes, buka-tutup jalan sangat efektif. Contoh laporan dari Polrestabes, banyak orang luar masuk ke Bandung jadi berpikir lagi. Jadi saya tetap akan mempertahankan itu," ujar Oded M Danial di Kecamatan Andir, Kota Bandung, Selasa (6/10/2020).

Selain itu, kata Oded, pihaknya pun masih tetap menjalankan program yang sudah disepakati dalam tapat terbatas (ratas) bersama Forkopimda.

"Kita selama ini setiap dua pekan sekali selalu menggelar ratas, itu kita lakukan terus. Apalagi sekarang zona merah, menjadi spirit untuk kita melakukan penanganan," katanya.

Oded pun mengkalim, selama ini penyebaran virus corona di Kota Bandung masih terkendali, meski Pemerintah Provinsi Jawa Barat menaikkan status Kota Bandung kembali ke zona merah.

"Kalau kemarin kami ngobrol dengan Kapolrestabes, kita hari ini yang terpenting Kota Bandung masih terkendali, itu intinya. Eksisting fakta di lapangan, aman terkendali, tapi ketika mendapat informasi kemarin bahwa pemprov merilis penilaian Kota Bandung zona merah, saya sekarang pada posisi sedang konfirmasi kepada provinsi," ucapnya.

Mengenai kebijakan buka-tutup jalan yang dilakukan tiga kali sehari di beberapa titik Kota Bandung, pakar kebijakan publik dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Cecep Darmawan, mengatakan, seharusnya sebelum menerapkan kebijakan, Pemerintah Kota Bandung melakukan evaluasi terhadap pokok permasalahannya.

"Naiknya Covid itu (kasus positif) dari faktor apa? Kalau dari kerumunan dan orang tidak pakai masker, harusnya yang diperketat itu tempat-tempat kerumunan tempatkan petugas, bukan menutup jalannya, jalan itu akses publik, banyak orang yang berkepentingan dengan jalan, ada yang hanya lewat saja bukan untuk berkerumun," ujar Cecep Darmawan, saat dihubungi, Jumat (18/9/2020).

Idealnya, kata dia, tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bandung ini lebih proaktif dalam melakukan pengawasan penerapan protokol kesehatan di ruang-ruang publik yang berpotensi ada kerumunan.

"Jangan sampai masalahnya A ditanganinya dengan cara B jadi tidak nyambung dan kurang tepat memblok jalan itu, jadi jangan menyederhanakan persoalan," katanya.

"Harusnya tempat yang ada potensi berkerumun, itu yang diawasi, itu yang benahi, ditegur. Ini memang membutuhkan banyak aparat, makanya bisa bekerja sama dengan tokoh masyarakat, supaya ikut mengawasi," tambanya.

Seperti diketahui mulai hari ini sejumlah ruang jalan yakni Jalan Otista-Suniaraja, Jalan Asia Afrika-Tamblong, Jalan Merdeka-Riau, Merdeka-Aceh dan Purnawarman-Riau.

Ditetapkan sebagai Tersangka karena Diduga Bantu Cai Changpan Kabur, Petugas Lapas Dibayar Segini

‎Ajat Sudrajat Dituntut Jaksa Pidana Penjara Seumur Hidup, Kuasa Hukum Anggap Korban Sindikat

Berharap UU Cipta Kerja Dibatalkan, Buruh 10 Ribu Pabrik di Bekasi Mogok Kerja hingga Kamis

Kelima ruas Jalan itu akan dibuka tutup tiga kali dalam satu hari yakni pukul pagi 09.00-11.00 WIB, siang 14.00-16.00 WIB, dan malam pukul 22.00-06.00 WIB.

Penutupan itu dilakukan Pemerintah Kota Bandung dan Polrestabes Bandung untuk membatasi mobilitas warga sebagai upaya mencegah penyebaran virus corona. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved