Wakil Bupati Sumedang Minta Mesin Pembakar Sampah di TPST Sauyunan Disempurnakan

Wakil Bupati Sumedang Erwan Setiawan, meminta pengelola Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST)

Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Ichsan
tribunjabar/hilman kamaludin
Wakil Bupati Sumedang Minta Mesin Pembakar Sampah di TPST Sauyunan Disempurnakan 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Wakil Bupati Sumedang Erwan Setiawan, meminta pengelola Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bumdes Maju Sauyunan untuk menyempurnakan pengoperasian mesin pembakar sampah atau incenerator ramah lingkungan.

Erwan mengatakan, prototype incenerator ramah lingkungan di Desa Hegarmanah Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang itu bisa lebih disempurnakan dan dikembangkan lagi agar pengolahan sampah bisa lebih ramah lingkungan.

Menurutnya, incenerator ramah lingkungan tersebut sudah cukup baik untuk pengelolaan sampah. Namun, Erwan juga mengkritisi asap hasil sisa pembakaran masih terbilang cukup tinggi.

UPDATE Covid-19 di Sumedang, Hari Ini Bertambah 9, Terbanyak dari Pamulihan

"Maksimal asap yang keluar itu tidak lebih dari 10 persen, kalau bisa usahakan 5 persen. Untuk itu, saya perintahkan DLHK untuk terus memantau supaya ini lebih sempurna lagi," ujarnya saat meninjau TPST Bumdes Maju Sauyunan, Selasa (6/10/2020).

Setelah dilakukan penyempurnaan, kata Erwan, nanti Pemkab Sumedang akan melakukan pengadaan incenerator di setiap desa, tetapi akan dikaji karena harus melihat kesiapan anggaran pemkab dan desa.

"Kita sistemnya subsidi silang ke desa-desa. Seperti dari harga Rp 100 juta, desa hanya mampu 30 juta maka Pemda akan bantu 70 juta atau 50:50 tergantung kesediaan desa dalam menganggarkannya. Nanti kita kaji bersama," kata Erwan.

Massa Berpakaian Hitam-hitam Beringas, Rusak Mobil Covid Hunter Polisi Saat Aksi di Jalan Diponegoro

Sementara itu, Cecep selaku teknisi alat pengolahan sampah menjelaskan, alat inceneratornya bisa menampung sampah satu hingga lima kubik per jam.

"Dimensi yang ada 60 meter persegi, total ketinggian lebih dari 7.5 meter kapasitas 1 kubik perjam. Otomatis kalau ingin volume 5 kubik kita tinggal kali lima volume dari kapasitas alat itu sendiri" katanya.

Sedangkan dari sistem ramah lingkungan, kata Cecep, untuk asapnya diaplikasikan dengan menggunakan sistem reduksi asap dilengkapi warpscruber.

"Itu untuk pencucian asap, dari asap panas sampai ke asap dingin dikembalikan dengan pembakaran," ucap Cecep.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved