VIDEO Buat Replika AK-47 Mirip dengan Aslinya, Pria Asal Sumedang Ini Terinspirasi Film dan Game

Kerap memainkan game perang dan menonton film perang, Yaya terinspirasi membuat replika AK-47.

Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: yudix

"Replika ini sebetulnya bisa digunakan untuk mainan anak, dan bisa juga untuk pajangan," katanya.

Selain dijual, karyanya itu pernah juga ditampilkan di pameran Usaha mikro kecil menengah (UMKM) di tingkat kabupaten dengan mempromosikan replika senjata api bahan kayu yang ramah lingkungan.

Yaya Saepuloh dan replika senjata api AK-47 buatannya.
Yaya Saepuloh dan replika senjata api AK-47 buatannya. (Tribun Jabar/Hilman Kamaludin)

Dijual Rp 300 Ribu

Di tangan Yaya Saepuloh (38) sejumlah potongan kayu dan tripleks bisa disulap menjadi replika senjata api, AK-47.

Bentuk AK-47 buatannya sangat mirip dengan senjata asli sehingga memiliki nilai jual yang sangat tinggi.

Replika senjata api AK-47 karya warga RT 4/5, Kelurahan, Cipameungpeuk, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, ini bisa digunakan untuk menembak dengan peluru menggunakan karet.

Dalam membuat replika ini, Yaya tampak teliti dari mulai memotong kayu hingga mengukir setiap detail AK-47 supaya hasilnya benar-benar mirip dengan aslinya dan ditambah ornamen senjata api.

Sebelum mengukir bentuk AK-47, Yaya menghaluskan potongan kayu itu, kemudian mulai mengerjakan setiap detail replika senjata api tersebut, mulai dari pegangan hingga badan senjata.

"Untuk membuat senjata replika dari bahan kayu ini, saya belajar secara autodiak sejak setahun lalu," ujar Yaya saat ditemui di kediamannya, Senin (5/10/2020).

Yaya mengatakan, untuk membuat replika senjata api itu, awalnya hanya belajar dari internet, mulai dari menggambar bentuknya, hingga dipraktikkan menggunakan bahan kayu.

Untuk membuat satu replika senjata api AK-47 itu, Yaya membutukan waktu sekitar tiga hari dengan waktu dari pagi hingga sore hari, karena proses pengerjaan hingga tahap akhir hanya dilakukan sendiri.

"Waktu bikinnya paling kalau sedang tidak kerja, dari pagi sampai sore itu bisa sampai 3 hari," kata Yaya.

Ia mengaku, dalam membuat replika senjata api tersebut dilakukan sambil mengisi waktu luang di sela pekerjaannya sebagai karyawan toko kosmetik di kawasan Pasar Sandang Sumedang.

"Kalau bahannya dibuat dari kayu jenis apa saja tergantung pesanan, tapi bisa digunakan untuk menembak. Ada yang bisa satu kali menembak, ada juga yang bisa sampai 12 kali," ucapnya.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved