Buntut Liga 1 2020 Ditunda, Seorang Wasit Pun Banting Setir Jualan Buah-buahan

Selain pemain dan pelatih, wasit menjadi salah satu pihak yang terdampak penundaan kompetisi Liga 1 2020

Penulis: Ferdyan Adhy Nugraha | Editor: Ichsan
Tribunnews.com/Abdul Majid
Wasit Oki Dwi Putra 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferdyan Adhy Nugraha

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Selain pemain dan pelatih, wasit menjadi salah satu pihak yang terdampak penundaan kompetisi Liga 1 2020 karena pandemi Covid-19.

Sebab mereka harus kehilangan pekerjaan utamanya lantaran tidak adanya pertandingan selama kompetisi dihentikan.

Satu di antaranya adalah wasit Oki Dwi Putra yang mengaku cukup terdampak secara ekonomi karena ketiadaan kompetisi. Bahkan Oki mengaku menekuni bidang lain untuk sekadar memberi keluarganya nafkah.

"Paling saya sibuk sedikit usaha di bidang buah-buahan, saya mencoba beralih ke sana dan ada hikmah bukan bagi saya saja tapi bagi semuanya ketika kita di suatu pekerjaan yang ada pasang surutnya nah itu kesempatan untuk beralih ke bidang lain," ujar Oki, Senin (5/10/2020).

Situasi Terkini Sekitar Gedung DPRD Jabar, Polisi Bubarkan Massa yang Anarkis, Teriak Allahu Akbar

Oki menambahkan, usaha ini dilakukan sejak Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mulai diberlakukan di beberapa wilayah Indonesia. Kompetisi sepak bola Indonesia sendiri sudah berhenti total pada pertengahan Maret lalu.

"Awal PSBB itu pemasok buah cukup sulit masuk ke supermarket, jadi pemasok kesulitan, beruntungnya saya punya saudara disana memberikan peluang itu dan saya coba via online. Lumayan untuk jajan sehari- hari anak, satu sisi juga ada baiknya seperti biasa makan malam nasi atau mie diganti buah buahan, karana ada stok buah," ucapnya.

Selain untuk mencari uang, Oki menyebut, jualan adalah salah satu caranya agar tidak stres di tengah pandemi corona. Apalagi, kompetisi kasta tertinggi di Tanah Air itu belum jelas nasibnya ketika ditunda 1 Oktober lalu oleh PSSI.

Selain berjualan buah, Oki pun mencoba menjadi nasabah dan konsultan salah satu asuransi jiwa ternama di Indonesia. Hal ini dilakukan Oki sebagai upayanya untuk mengedukasi masyarakat agar bisa mengatur keuangan dengan lebih baik.

"Ya saya sekarang merintis itu jadi konsultan di prudential, mengedukasikan kepada mereka yang anaknya masih kecil kecil, masih sekolah, agar masa depan dan gaya hidup tidak terlalu timpang ketika kepala keluarga sudah tidak ada. Jadi ya sedikit menabung untuk masa tua nanti ketika mereka sosok ayah tidak ada tapi dapat asuransi baik kesehatan, jiwa, agar tidak timpang di keluarga," ucapnya.

Tarif Tes PCR Bervariasi, Kemenkes Terbitkan Surat Edaran Tarif Tertinggi Tes RT-PCR, Ini Aturannya

Namun di balik kesulitannya, Oki tetap bersyukur karena ditundanya kompetisi membuat dirinya lebih banyak waktu untuk berkumpul bersama keluarga. Selain itu, ia bisa melihat perkembangan anaknya karena kini lebih banyak di rumah.

"Saya dapat menjaga anak baik keluh kesahnya istri juga saya tahu jadinya. Ketika saya bertugas sebelum sebelumnya saya tidak tahu, anak nangis masalahnya apa. Sekarang saya tahu ada di rumah menangis, mungkin berantem, lapar sama kakak dan adiknya, ya itu lah hikmahnya semakin dekat dengan keluarga, semakin tahu perkembangan anak istri di rumah." ucapnya.

"Dalam keadaan sehari hari ini ya dengan keluarga, lebih banyak di rumah, atau sosialisasi dengan bertemu seseorang yang jarang bertemu, entah itu kerabat, rekan, atau saudara yang selama ini jarang ketemu ya sekarang ada hikmahnya juga. Saya juga dapat sosialisasi dengan rekan, sahabat. Ini lah selama ini yang saya lakukan ya ada juga, ujarnya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved