Wisata
VIDEO-KONDISI TERKINI Teras Cihampelas Kota Bandung, Nyaris Tak Ada Kehidupan, Tumbuh Rumput Liar
Kondisi terkini Teras Cihampelas di Kota Bandung nyaris tak ada kehidupan. Pedagang kaki lima (PKL) yang sebelumnya memenuhi tempat itu,...
Penulis: Ery Chandra | Editor: Dicky Fadiar Djuhud
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kondisi terkini Teras Cihampelas di Kota Bandung nyaris tak ada kehidupan. Pedagang kaki lima (PKL) yang sebelumnya memenuhi tempat itu,
kini hanya tinggal beberapa orang.
Saat Tribun Jabar menyambangi Teras Cihampelas, Sabtu (3/10/2020) siang, lokasi yang saat awal diresmikan sangat ramai itu, kini seperti di kuburan, sepi tak ada suara.
Selain PKL yang hanya beberapa orang, pengunjung pun nyaris tak ada lagi.
Pemandangan di Teras Cihampelas bahkan sungguh menyedihkan, di beberapa sudut tumbuh rumput liar. Padahal dulu terlihat cantik dengan sejumlah ornamen yang
melekat di dalamnya.
Teras Cihampelas yang dibangun di atas Jalan Cihampelas sepanjang 450 meter itu merupakan program Ridwan Kamil saat menjabat sebagai Wali Kota Bandung. Diresmikan
tahun 2017.
Teras Cihampelas dibangun sebagai tempat baru bagi para PKL yang memenuhi trotoar Jalan Cihampelas. Mereka dipindahkan ke atas agar arus lalu lintas di Jalan Cihampelas
bisa lebih lancar.
Saat PKL masih berjualan di trotoar Jalan Cihampelas, untuk berjalan saja susahnya minta ampun.
Pejalan kaki sampai mengalah berjalan di badan kalan, akibatnya arus lalu lintas pun tersendat. Kemacetan sudah menjadi pemandangan sehari-hari.
Setelah Teras Cihampelas dibangun, kemacetan masih ada tapi tak separah sebelumnya. Teras Cihampelas pun menjadi ikon baru Kota Bandung.
Namun kini tiga tahun kemudian kondisinya merana. Tak ada lagi aktivitas jual belai di tempat itu.
Rudi (40), satu dari sedikit orang yang masih mengunjungi Teras Cihampelas mengaku prihatin dengan kondisi Teras Cihampelas saat ini.
"Sebelum Pandemi Covid-19 juga sudah sepi, apalagi sekarang saat pandemi. Saya prihatin melihat kondisi sekarang ini. Seharusnya segera dibenahi oleh pemerintah agar
ramai kembalis eperti dulu," kata Rudi kepada Tribun di Teras Cihampelas, Kota Bandung, Sabtu (3/10/2020).
Seorang pedagang yang enggan disebutkan namanya mengatakan, ia tetap terpaksa berjualan di Teras Cihampelas meski sepi pembeli karena butuh buat makan keluarganya.
"Terpenting sekarang tetap harus berjualan karena butuh buat makan. Pemasukkan harus tetap ada untuk keluarga," kata pedagang itu.
Dulu Sepi, Ditambah Pandemi Covid-19 Makin Nyungsep
Sejumlah pedagang di Skywalk atau Teras Cihampelas, Kota Bandung gulung tikar seiring meluasnya wabah virus corona.
Selain itu, penutupan juga dikarenakan sepinya pembeli. Ditambah sejak pembatasan sosial diberlakukan.
Perwakilan pedagang, Kiki Amalluki (50) mengatakan telah menutup kios mereka untuk sementara waktu hingga waktu yang belum dapat dipastikan.
Aneka usaha sekitar 100 kios yang tersisa lesu karena tidak ada lagi pengunjung dan pembeli yang datang sejak 16 Maret 2020.
"Kami sudah tutup total di atas. Tapi sebelumnya juga Teras Cihampelas sudah seperti kawasan mati," ujar Kiki saat dikonfirmasi Tribun, di Kota Bandung, Kamis (2/4/2020).
Menurutnya, sebelum menghentikan aktivitas terdapat juga pedagang yang bangkrut. Pasalnya, berbagai faktor. Satu diantaranya, mesti bersaing dengan pedagang kaki lima
yang belum terdata dan jumlahnya relatif cukup banyak di kawasan Cihampelas tersebut.
Humas Badan Pengelola Teras Cihampelas, Devian Yusam menuturkan setidaknya 44 pedagang telah mengosongkan dagangannya sebelum pemerintah resmi
mengumumkan agar masyarakat berdiam diri di rumah hingga kini.
"Sekarang sepi di teras saat bencana ini. Ditambah memang pedagang yang jualan sepi," katanya.
Ia mengatakan, meski tak ada aktivitas sama sekali pihaknya bekerjasama dengan kelurahan Cipaganti melakukan penyemprotan disinfektan pada, Rabu 1 Maret 2020.
Pejabat Pemkot Sebut yang Sepi Kuliner
Teras Cihampelas yang kini sepi pengunjung menurut pejabat Dinas koperasi usaha mikro kecil dan menengah (KUMKM) Kota Bandung butuh kerjasama dinas terkait.
Kepala Bidang Usaha Nonformal Dinas KUMKM Kota Bandung A Tadjudin Sastrawinata mengatakan, untuk pengelolaan Teras Cihampelas, Pemkot Bandung belum menyerahkan aset tersebut kepada siapapun.
"Jadi Aset, sesuai dengan aturan masih otoritas Pemkot cq.DPU sebagai OPD yang melaksanakan pembangunan," ujar Tadjudin di Balai Kota, Jumat (19/07/2019).
Tadjudin mengatakan, Dinas KUMKM hanya membina PKL yang ada di Teras Cihampelas.
Menurut Tadjudin, Teras Cihampelas sudah menjadi destinasi wisata belanja, jadi Dinas Pariwisata punya peran juga menggiring wisatawan untuk berkunjung ke Teras Cihampelas untuk meramaikan lokasi tersebut.
Tadjudin mengatakan pihaknya sudah melakukan berbagai langkah membantu PKL Teras Cihampelas, di antaranya melaksanakan bimbingan teknik cara berjualan melalui medsos, market place, cara memasak secara hygenis, mendorong membentuk koperasi, literasi pembukuan sederhana dan lainnya.
"Upaya lainnya, mempertemukan pedagang dengan lembaga-lembaga keuangan, beberapa bank, " ujarnya.
KUMKM juga melaksanakan promosi di Teras Cihampelas untuk meramaikan pengunjung.
" Untuk tahun ini sudah dua kali digelar pentas seni dan melalui katalog brosur," ujarnya.
Menurut Tadjudin hasil cek lapangan dan informasi yang mengalami penurunan hanya sebagian saja terutama pakaian sedangkan untuk kuliner malah omzetnya naik.
Tadjudin mengatakan, sampai saat ini belum ada serah terima aset sehingga perihal pengelolaan harus ada kepastian siapa yang mengelola Teras Cihampelas.
"Untuk sementara yang mengelola Teras Cihampelas ada organisasinya para pedagang Cihampelastapi belum bisa berbuat banyak, karena belum ada penunjukan yanh formil dari pemerintah," ujar Tadjudin.
Terkait Teras Cihampelas 2, Tadjudin belum tahu informasi dan belum ada petunjuk lebih lanjut.
Menurut Tadjudin, untuk kuliner Alhamdulillah omset naik tapi untuk fashion dan kerajinan memang pihak pkL harus kreatif dalam dunia usaha.
Tadjudin akan menggelar rapat koordinasi dengan dinas-dinas terkait membahas permasalahan Teras Cihampelas. (*)