Misteri Padamnya Api Abadi Mrapen, Berikut Dugaan Penyebab dan Catatan Sejarahnya

api abadi di Mrapen di Desa Manggarmas, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, padam.

ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Kondisi situs Api Abadi Mrapen yang padam di Desa Manggarmas, Godong, Grobogan, Jawa Tengah, Jumat (2/10/2020). Situs api abadi yang pernah digunakan untuk menyalakan obor Pekan Olahraga Nasional (PON), POR PWI, HAORNAS dan Ganefo hingga obor upacara Hari Raya Waisak itu padam sejak 25 September 2020 akibat berhentinya suplai gas, sementara Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah masih melakukan penyelidikan atas kejadian itu. 

TRIBUNJABAR.ID - Sejak Jumat (25/9/2020), api abadi di Mrapen di Desa Manggarmas, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, padam.

Menurut Kasi Energi Cabang Dinas ESDM Provinsi Jateng Wilayah Kendeng Selatan Sinung Sugeng Arianto mengatakan nyala api abadi Mrapen sempat menurun.

Api itu padam sepenuhnya pada Jumat.

Diduga ketiadaan suplai gas menjadi penyebabnya.

Satu di antarnya terkait dengan aktivitas pengeboran oleh warga untuk mencari sumber air yang memicu semburan gas di sekitar lokasi.

Sebenarnya, ini bukan kali pertama api abadi Mrapen meredup dan padam.

tribunnews
Ilustrasi api abadi Mrapen di Kabupaten Grobogan Jawa Tengah. (Twitter/@disporaparjtg)

Ada sejumlah catatan redup dan padamnya api abadi Mrapen, meskipun pada akhirnya bisa muncul kembali.

Tidak terawat dan meredup

Melansir Harian Kompas, 9 Mei 1996, sumber api alam Mrapen yang digunakan untuk menyalakan obor pesta olahraga Ganefo tahun 1963 dan Pekan Olahraga Nasional X/1989 pernah padam di tahun 1996.

Namun, sekitar 75 cm dari titik api sebelumnya, ditemukan sumber api baru yang menyala lebih besar.

Baik dari sumber api lama maupun yang baru, keduanya berada di lokasi objek wisata api abadi Mrapen, yang ditutupi tumpukan batu.

Pemilik lahan tempat sumber api alam Mrapen, Parminah Soepradi mengatakan nyala api alam itu semakin mengecil sejak Februari 1996.

Kemudian, pada akhir Maret 1996, nyala api padam meskipun tetap mengeluarkan uap panas.

Api pun pernah meredup di tahun 2004. Saat itu, tidak diketahui apa sebabnya.

Redupnya nyala api abadi ini seolah menggambarkan kondisinya yang kurang terawat.

Halaman
123
Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved