Penanganan Covid

Kang Uu Tekankan Keterbukaan Pesantren dalam Antisipasi Penyebaran Covid-19 di Jabar

Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menekankan pentingnya keterbukaan pimpinan dan pengelola pondok pesantren

Tribun Jabar/ Fauzi Noviandi
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum saat meninjau lokasi terkena dampak banjir bandang 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menekankan pentingnya keterbukaan pimpinan dan pengelola pondok pesantren (ponpes) dalam mengantisipasi penyebaran kasus Covid-19 di pesantren.

Kang Uu pun menginstruksikan para pimpinan dan pengelola ponpes untuk segera berkoordinasi dengan Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 atau Dinas Kesehatan setempat jika di lingkungan ponpes ditemukan adanya gejala penularan virus SARS-CoV-2 penyebab penyakit Covid-19.

"Jika terjadi gejala Covid-19, diharapkan para kiai dan pimpinan ponpes untuk tidak segan melapor kepada Gugus Tugas setempat. Pimpinan ponpes jangan menyembunyikan kalau di lingkungannya ditemukan kasus positif," ucap Kang Uu melalui ponsel, Jumat (2/10/2020).

Adapun sebelumnya, diketahui terdapat kasus positif Covid-19 di ponpes di Kabupaten Kuningan dan Kota Tasikmalaya.

Kang Uu berharap, kasus Covid-19 tidak terjadi lagi di seluruh ponpes di Jabar.

Untuk itu, Kang Uu mengingatkan pengelola ponpes untuk terus memperketat penerapan protokol kesehatan 3M di lingkungan ponpes.

Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum mengunjungi Ponpes Husnul Khotimah, Kabupaten Kuningan, Selasa (29/9).
Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum mengunjungi Ponpes Husnul Khotimah, Kabupaten Kuningan, Selasa (29/9). (Istimewa/ Humas Jabar)

Pasien Positif Covid-19 Membeludak, Kota Tasikmalaya Kewalahan, Wagub Uu Minta Pusat Cairkan Bantuan

Sudah Tujuh Bulan, Kapan Puncak Covid-19 Terjadi di Indonesia? Ini Jawaban Jubir Satgas

3M yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

Kang Uu menambahkan, kewaspadaan serta upaya proaktif ponpes dalam hal pengetesan serta koordinasi dengan Gugus Tugas maupun pihak terkait juga menjadi kunci dalam upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di lingkungan ponpes.

"Harapan kepada seluruh pondok pesantren memperketat protokol kesehatan baik oleh para santri dan ajengan di kompleks pesantren juga selalu melakukan pola hidup bersih dan sehat,” ujarnya.

Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum mengunjungi Pasar Bojong, Kecamatan Bojong, Purwakarta, Jumat (28/8/2020) untuk memastikan penerapan protokol kesehatan di masa adaptasi kebiasaan baru, serta pemulihan ekonomi di pasar tradisional.
Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum mengunjungi Pasar Bojong, Kecamatan Bojong, Purwakarta, Jumat (28/8/2020) untuk memastikan penerapan protokol kesehatan di masa adaptasi kebiasaan baru, serta pemulihan ekonomi di pasar tradisional. (Tribun Jabar/Muhamad Nandri Prilatama)

Kang Uu yang juga Wakil Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar pun telah memberikan bantuan 10 ribu alat swab test untuk Kota dan Kabupaten Tasikmalaya.

Penanganan Covid-19, Pemerintah Siapkan Metode Screening Pasien Covid-19 Pengganti Rapid Test.

Tes Covid-19 Lebih Mudah dan Cepat, Tes Saliva Disebut Lebih Akurat untuk Deteksi Virus Corona

Dua ribu alat di antaranya diberikan kepada ponpes yang ditemukan kasus positif Covid-19.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, pihaknya mengonfirmasi temuan 86 kasus positif Covid-19 di salah satu pondok pesantren di Kota Tasikmalaya.

Secara keselurahan total kasus terkonfirmasi di Kota Tasikmalaya per 1 Oktober 2020 sendiri berjumlah 206 kasus.

Klaster pesantren adalah klaster yang terbesar yang ada di Kota Tasikmalaya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved