Penanganan Covid
Kang Uu Tekankan Keterbukaan Pesantren dalam Antisipasi Penyebaran Covid-19 di Jabar
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menekankan pentingnya keterbukaan pimpinan dan pengelola pondok pesantren
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Syarif Abdussalam
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menekankan pentingnya keterbukaan pimpinan dan pengelola pondok pesantren (ponpes) dalam mengantisipasi penyebaran kasus Covid-19 di pesantren.
Kang Uu pun menginstruksikan para pimpinan dan pengelola ponpes untuk segera berkoordinasi dengan Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 atau Dinas Kesehatan setempat jika di lingkungan ponpes ditemukan adanya gejala penularan virus SARS-CoV-2 penyebab penyakit Covid-19.
"Jika terjadi gejala Covid-19, diharapkan para kiai dan pimpinan ponpes untuk tidak segan melapor kepada Gugus Tugas setempat. Pimpinan ponpes jangan menyembunyikan kalau di lingkungannya ditemukan kasus positif," ucap Kang Uu melalui ponsel, Jumat (2/10/2020).
Adapun sebelumnya, diketahui terdapat kasus positif Covid-19 di ponpes di Kabupaten Kuningan dan Kota Tasikmalaya.
Kang Uu berharap, kasus Covid-19 tidak terjadi lagi di seluruh ponpes di Jabar.
Untuk itu, Kang Uu mengingatkan pengelola ponpes untuk terus memperketat penerapan protokol kesehatan 3M di lingkungan ponpes.

• Pasien Positif Covid-19 Membeludak, Kota Tasikmalaya Kewalahan, Wagub Uu Minta Pusat Cairkan Bantuan
• Sudah Tujuh Bulan, Kapan Puncak Covid-19 Terjadi di Indonesia? Ini Jawaban Jubir Satgas
3M yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
Kang Uu menambahkan, kewaspadaan serta upaya proaktif ponpes dalam hal pengetesan serta koordinasi dengan Gugus Tugas maupun pihak terkait juga menjadi kunci dalam upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di lingkungan ponpes.
"Harapan kepada seluruh pondok pesantren memperketat protokol kesehatan baik oleh para santri dan ajengan di kompleks pesantren juga selalu melakukan pola hidup bersih dan sehat,” ujarnya.

Kang Uu yang juga Wakil Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar pun telah memberikan bantuan 10 ribu alat swab test untuk Kota dan Kabupaten Tasikmalaya.
• Penanganan Covid-19, Pemerintah Siapkan Metode Screening Pasien Covid-19 Pengganti Rapid Test.
• Tes Covid-19 Lebih Mudah dan Cepat, Tes Saliva Disebut Lebih Akurat untuk Deteksi Virus Corona
Dua ribu alat di antaranya diberikan kepada ponpes yang ditemukan kasus positif Covid-19.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, pihaknya mengonfirmasi temuan 86 kasus positif Covid-19 di salah satu pondok pesantren di Kota Tasikmalaya.
Secara keselurahan total kasus terkonfirmasi di Kota Tasikmalaya per 1 Oktober 2020 sendiri berjumlah 206 kasus.
Klaster pesantren adalah klaster yang terbesar yang ada di Kota Tasikmalaya.