Buruan, Penawaran Investasi Mulai Rp 1 Juta-Rp 3 Miliar dengan Imbal Hasil Fiks 5,7 Persen
Ini adalah keunggulan yang tidak dimiliki instrumen lain, bagaimana berinvestasi sekaligus membangun negeri
TRIBUNJABAR.ID - Kamis (1/10/2020) hari ini masa penawaran obligasi ritel negara seri ORI018 resmi dibuka.
ORI018 bakal ditawarkan secara online atau e-SBN.
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Luky Alfirman mengatakan surat utang pemerintah tersebut akan ditawarkan dengan kupon sebesar 5,7 persen.
Artinya, investor yang berinvestasi melalui surat utang pemerintah tersebut bakal mendapatkan imbal hasil sebesar 5,7 persen setiap tahun.
"Return-nya menarik, saat ini 5,7 persen, dan itu sifatnya fixed, dan soal kemudahan, ini bekerja sama dengan mitra idstribusi (midis), ada 26 mitra distribusi yang memasarkan dan bantu menjual ORI018," ujarnya.
Menurut Luky, ORI018 merupakan instrumen investasi yang sekaligus bisa membantu pemerintah untuk membangun negeri.
ORI018 merupakan salah satu sumber pemerintah untuk membiayai APBN.
Adapun tahun ini, instrumen APBN digunakan untuk membiayai anggaran pemerintah dalam penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi nasional (PEN).
"Ini adalah keunggulan yang tidak dimiliki instrumen lain, bagaimana berinvestasi sekaligus membangun negeri, yakni menangani Covid-19 dan membangun perekonomian akibat pandemi," ucap Luky.
ORI018 merupakan obligasi negara tanpa warkat.
Sehingga dapat diperdagangkan di pasar sekunder, tetapi hanya antarinvestor domestik atau lokal yang mengacu pada digit ketiga kode Nomor Tunggal Identitas Pemodal (SID).
Masa penawaran ORI018 dimulai pada 1 Oktober 2020 dan ditutup 21 Oktober 2020 dengan masa jatuh tempo pada 15 Oktober 2023.
Instrumen itu memiliki holding period selama satu periode pembayaran kupon.
Investor ritel dapat membeli ORI018 dengan nilai minimum sebesar Rp 1 juta, sementara maksimum Rp 3 miliar.
Nantinya, investor akan mendapatkan dana pembayaran kupon dari pemerintah pada 15 setiap bulannya.