Aksi Corat-coret di Musala di Tangerang, Wamenag Minta Motif Pelaku Didalami
Zainut mengatakan tindakan perusakan rumah ibadah milik umat Islam tersebut merupakan perbuatan kriminal.
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi mengecam aksi vandalisme yang dilakukan seorang pemuda terhadap musala di Kabupaten Tangerang, Banteng.
Zainut mengatakan tindakan perusakan rumah ibadah milik umat Islam tersebut merupakan perbuatan kriminal. ( vandalisme di mushala di Tangerang )
"Saya katakan bahwa tindakan tersebut kriminal. Patut disesalkan, harusnya kegiatan-kegiatan seperti itu tidak terjadi. Apalagi ini terjadi di rumah ibadah yang kita muliakan, kita hormati, yang kita sucikan," ujar Zainut di Kantor Kemenag, Jln Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Kamis (1/9/2020).
Zainut mendukung langkah kepolisian yang dengan cepat mampu menangkap pelaku. Dirinya juga meminta agar pihak kepolisian mendalami lebih jauh motif dari pelaku melakukan kejahatannya.
Menurut Zainut, masyarakat ingin mengetahui apakah kegiatan ini murni dilakukan oleh pelaku secara tunggal atau ada motif lain.
"Melakukan penelusuran, pendalaman, apa motif yang dilakukan sehingga masyarakat tahu. Apa ini murni kegiatan yang dilakukan oleh yang bersangkutan atau kah ada hal lain," tutur Zainut.
"Sehingga masyarakat memahami tidak ada syak wasangka, tidak ada dugaan-dugaan yang bisa menimbulkan isu yang liar," tambah Zainut.
Selain itu, Zainut meminta masyarakat tetap tenang dengan menyerahkan penelusuran kasus ini kepada pihak kepolisian.
Sebelumnya, warga Perumahan Villa Tangerang Elok, Kelurahan Kuta Jaya, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, dihebohkan dengan aksi vandalisme yang dilakukan pemuda di Mushala Darussalam, Selasa (29/9/2020) sore.
Aksi vandalisme yang dilakukan berupa mencoret dinding dan lantai mushala menggunakan cat semprot.
Tak hanya itu, pelaku juga merobek kitab Al Quran dan merusak sistem pengeras suara di mushala.
Video penampakan kondisi Mushala Darussalam yang dicoret-coret tersebar luas dan viral di media sosial.