Virus Corona di Jabar

VIDEO-Keterisian Tempat Isolasi Sudah Lampu Kuning, Pemprov Jabar Siapkan Hotel dan Asrama Haji

Keterisian rumah sakit untuk pasien positif Covid-19 dan tempat isolasi mandiri untuk orang tanpa gejala (OTG) Covid-19 di Jawa Barat terus...

Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Dicky Fadiar Djuhud

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Keterisian rumah sakit untuk pasien positif Covid-19 dan tempat isolasi mandiri untuk orang tanpa gejala (OTG) Covid-19 di Jawa Barat terus

meningkat.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat pun mengupayakan pengalihan fungsi balai pelatihan, asrama haji, sampai stadion, untuk menjadi tempat isolasi pasien Covid-19.

"Keterisian rumah sakit sudah lampu kuning. Kita sekarang berada keterisian secara umum, baik ruang isolasi, IGD, lain-lain, itu di 56 persen. Jadi standar WHO itu kurang lebih

60 persen, kita sudah secara umum mendekati. Jadi ini juga menjadi perhatian kita di minggu ini," kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil seusai rapat Gugus Tugas

Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat di Gedung Sate, Senin (28/9/2020).

Ketua Harian Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat, Setiawan Wangsaatmaja, mengatakan selain rumah sakit dan tempat isolasi mandiri di Jabar yang

menggunakan sejumlah balai pelatihan untuk pasien Covid-19, pihaknya pun menyiapkan asrama haji, hotel, sampai stadion untuk dijadikan tempat isolasi mandiri pasien

Covid-19 kategori OTG.

"Stadion kan di Bekasi juga ada yang siap, jika sampai terjadi case sangat tinggi. Tidak harus stadion juga, barangkali kalau selesai di pusat-pusat pelatihan ya Jawa Barat, ya

cukup. Di daerah juga ada misalnya asrama haji. Kita melihat yang paling memungkinkan dan lebih murah (asrama haji dan balai pelatihan) karena fasilitas kamar dan kasur

sudah ada," katanya.

Pemprov Jabar pun, katanya, bekerja sama dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) untuk mendata hotel yang siap menjadi tempat isolasi pasien Covid-19

kategori OTG. Saat ini setidaknya ada 17 hotel yang sudah siap di Jabar untuk menjadi tempat isolasi tersebut.

"Kepastian penggunaan hotel dan berapa banyak ruang isolasi yang dibutuhkan belum bisa dipastikan sekarang. Pemesanan hotel nantinya akan dibayarkan oleh pemerintah

pusat sehingga butuh koordinasi lebih lanjut berapa banyak ruangan yang akan dipersiapan," katanya.

Pemprov Jabar pun, katanya, juga tengah menelaah harga hotel yang akan dijadikan ruang isolasi. Harga tersebut akan ditetapkan Gubernur dan Badan Pengawasan

Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Di Jawa Barat sendiri, katanya, keterisian tempat isolasi mandiri untuk pasien Covid-19 kategori OTG masih rendah. Di Kompleks Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia

(BPSDM) Provinsi Jawa Barat di Kota Cimahi saja baru terisi 20 persen. Kemudian tempat isolasi seluruh daerah di Jabar tingkat keterisiannya baru 40 persen.

Menurut Setiawan, kesiapan hotel, asrama haji, balai pelatihan, stadion, dan tempat lainnya untuk menjadi ruang isolasi baru dibutuhkan dalam mengantisipasi lonjakan kasus

Covid-19. Berdasarkan prediksi, banyak pihak kemungkinan lonjakan ini terjadi pada Desember 2020.

"Kita antisipasi untuk puncak Covid-19. Katanya Desember kita kurang lebih membutuhkan 1.000 kamar, di luar yang sekarang sudah ada. Tapi sekali lagi bahwa itu semua

baru prediksi. Kita antisipasi saja, kalau kita inventarisasi. Kita kan sekarang inventarisasi, oh ternyata ada, tapi nanti kalau ketika Covid-19 mencapai puncaknya datang, kita

sudah siap," katanya.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat, Herman Muchtar, mengatakan jumlah hotel yang bersedia menjadi tempat isolasi di Jabar ini belum pasti.

Sebelumnya 17 hotel menyakatakan siap, kemudian naik menjadi 23 hotel, dan turun lagi jadi 17 hotel kembali.

Pihak hotel yang menyatakan mundur dari kesiapannya tersebut memiliki sejumlah alasan, mulai dari belum jelasnya aturan dari pemerintah untuk menggunakan jasa

mereka, hingga desakan masyarakat yang ada di sekitar hotel meminta agar penginapan tersebut tidak dijadikan tempat isolasi.

"Sekarang kita menunggu sosialisasi dari pemerintah. Kan sudah ada 17 hotel yang siap, mayoritas ada di Bandung sekitar 13 hotel," ujar Muchtar.

Muchtar berharap Pemprov Jabar bisa mengambil langkah lebih cepat dalam penentuan ruang isolasi yang dibutuhkan dan jumlah hotel yang akan dipakai. Jangan sampai

kepastian ini terus diundur karena pihak manajemen perhotelan pun menimbang pemesanan dari masyarakat menjelang libur akhir tahun.

Menurutnya, setiap akhir tahun mulai dari November sampai Desember jumlah okupansi masyarakat yang menginap di hotel meningkat. Ketika pemesanan ini meningkat,

maka akan lebih sulit melakukan pembatalan terhadap pengunjung yang telah memesan kamar lebih dulu.

Sebelumnya diberitakan, Ketua Divisi Manajemen Fasyankes Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar, Marion Siagian, mengatakan jumlah tempat tidur di

ruang isolasi di rumah sakit rujukan Covid-19 se-Jabar mencapai 4.094.

"Sesuai SK (Surat Keputusan) Gubernur Jabar, kami memiliki 105 rumah sakit rujukan. Ditambah dengan rumah sakit rujukan SK bupati/wali kota. Total yang melayani pasien

Covid-19 di Jabar ada 322 rumah sakit," kata Marion melalui siaran digital, Minggu (13/9).

Marion melaporkan, tingkat keterisian rumah sakit rujukan di wilayah Bodebek (Kota Bogor, Bekasi, Depok, Kabupaten Bogor, dan Bekasi) serta Kabupaten Karawang

tergolong tinggi. Situasi tersebut menjadi perhatian Gugus Tugas Jabar.

Supaya penumpukan pasien COVID-19 tidak terjadi di sejumlah daerah, Gugus Tugas Jabar menerapkan rujukan antar kabupaten/kota.

Marion menyatakan, Gugus Tugas Jabar intens menginventarisasi pusat isolasi nonrumah sakit sebagai upaya penguatan kesiapsiagaan menghadapi kemungkinan lonjakan

kasus positif COVID-19.

Terdapat sekitar 998 tempat tidur di pusat isolasi nonrumah sakit kabupaten/kota. Kemudian ada sekitar 190 tempat tidur di Gedung Badan Pengembangan Sumber Daya

Manusia (BPSDM) Provinsi Jabar. Kapasitas BPSDM Jabar sendiri dapat mencapai 600 tempat tidur. (*)

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Keterisian Tempat Isolasi Sudah Lampu Kuning, Jabar Siapkan Hotel dan Asrama Haji, https://jabar.tribunnews.com/2020/09/28/keterisian-tempat-isolasi-sudah-lampu-kuning-jabar-siapkan-hotel-dan-asrama-haji.
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam
Editor: Seli Andina Miranti
Video Production: Dicky Fadiar Djuhud
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved