Virus Corona

Doni Monardo: Tidak Ada pun Sejengkal Tanah di Zona Covid-19 yang Aman, Tidak Boleh Lengah!

Kalau kita tidak punya semangat untuk melakukan perubahan perilaku, maka dampak yang akan terjadi

TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Petugas medis melakukan swab test mengambil sampel cairan dalam hidung salah seorang wartawan di GOR Saparua, Kota Bandung, Kamis (10/9/2020). Kegiatan swab test khusus untuk wartawan yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat itu, bertujuan untuk mencegah penyebaran Covid-19 di kalangan wartawan. 

TRIBUNJABAR.ID - "Dalam masa pandemi ini, tidak ada sejengkal tanah pun di wilayah yang telah menjadi status pandemi menjadi aman. Tidak ada. Oleh karena itu, kita harus selalu waspada, tidak boleh lengah."

Demikian dikatakan Kepala Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo dalam siaran persnya, Minggu (27/9/2020).

Menurut dia, setiap wilayah yang telah memiliki pasien Covid-19 menjadi wilayah yang tidak lagi aman.

Doni meminta agar masyarakat sadar bahaya Covid-19 itu nyata, bukanlah rekayasa.

“Covid-19 ini nyata. Bahwa Covid-19 ini bukan rekayasa. Bahwa Covid-19 ini bukan konspirasi,” ucapnya.

Ia menegaskan penularan virus Covid-19 melalui perantara manusia.

Untuk itu, protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan adalah hal yang mutlak dilakukan.

Sebab, setiap manusia berpotensi menulari maupun tertular virus corona jenis baru ini.

“Covid-19 berbahaya. Tetapi manusia yang membawa Covid-19 atau sebagian carrier itu jauh lebih berbahaya,” tegas Doni

Berdasarkan hasil beberapa survei termasuk dari Balitbankes Kementerian Kesehatan pada Juli 2020, masih banyak masyarakat yang menganggap bahwa mereka tidak akan terkena Covid-19 dan Covid-19 itu tidak ada.

Padahal dalam tingkatan global, korban meninggal Covid-19 telah mencapai satu juta jiwa.

“Yang berisiko adalah tanpa diketahui dia adalah carrier atau pembawa virus. Inilah yang berbahaya. Inilah yang harus kita sadari bahwa setiap saat setiap detik, disiplin adalah harga mati. Sedikit saja kita lengah, kita abai dengan protokol kesehatan, maka kita akan mudah terpapar,” terang dia.

Kepala BNPB ini berharap, agar masyarakat dapat disiplin menerapkan protokol kesehatan yang harus dimulai dari diri sendiri dan komitmen komunitas.

“Kalau kita tidak punya semangat untuk melakukan perubahan perilaku, maka dampak yang akan terjadi pasti akan tinggi. Tetapi kalau seluruhnya memiliki komitmen yang sama untuk taat kepada protokol kesehatan, maka kita bisa menekan kasus,” harap Doni.

Masker SNI

Dikutip dari Kompas.com, Standar Nasional Indonesia (SNI) 8914.2020 Tekstil-Masker dari kain baru saja ditetapkan Badan Standardisasi Nasional (BSN).

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved