Viral Video Tenaga Medis Ber-APD di Wisma Atlet Bikin Terharu, Gendong Pasien 2 Tahun yang Rewel
Sebuah video viral karena memperlihatkan aktivitas di dalam Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Jakarta.
Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Ravianto
Tidak seperti anak seusianya takut melihat kami yang berpakaian APD evel 3.
Dirinya tenang tidak menunjukkan raut ketakutan," begitu narasi yang tertulis dalam video.
Masker untuk Cegah Penularan Covid-19
Masker akan dilabeli Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk menahan laju penyebaran Covid-19.
Masker yang banyak beredar di masyakarat saat ini disebutkan tidak efektif menangkal masuknya Covid-19.
Oleh karenanya muncul wacana pemerintah untuk membuat masker protektif dan dilabeli SNI.
Masker protektif itu misalnya saja masker N95 yang memiliki kemampuan menyaring partikel yang terhirup hingga 95 persen.
"Masker scuba dianggap tidak efektif untuk menahan virus dan masker bukan untuk kesehatan," kata Wijaya Andre, praktisi farmasi di Jakarta, saat berbincang, Sabtu (26/9/2020) malam.
Saat itu Wijaya Andre berbincang bersama alumni SMA Kolese de Britto Yogyakarta angkatan 1998 yang sedang menggelar obrolan kesehatan tentang upaya pencegahan di tengah pandemi Covid-19.

Menurut Wijaya Andre, masker kain justru disebutkannya lebih baik menangkal masuknya partikel kecil ke dalam tubuh manusia daripada masker scuba.
Tidak hanya masker yang saat ini harus diperhatikan fungsinya, Wijaya Andre menyarankan supaya masyarakat terus memperkuat imun tubuh sebagai penangkal Covid-19.
Sejak Maret 2020, Covid-19 diketahui masih terus menyebar di Indonesia dan sampai saat ini belum reda.
Wijaya Andre menyampaikan, saat ini ada 150 hingga 160 kandidat vaksin yang sedang di uji klinis sebagai penangkal Covid-19 di seluruh dunia.
Dari ratusan vaksin itu, sekitar 30 vaksin sedang di uji klinis fase 3. Uji klinis fase tiga ditujukkan ke tubuh manusia.
Namun keefektifan vaksin tersebut belum bisa menjamin 100 persen karena upaya pengembangan vaksin membutuhkan waktu lama, setidaknya 5 sampai 10 tahun.

"Kita di Indonesia hanya perlu mengantisipasi Covid-19 karena durasinya diperkirakan masih panjang," kata Wijaya Andre.
Satu hal yang bisa dilakukan saat ini adalah, masyarakat tetap harus mematuhi protokol kesehatan dan mengikuti anjuran pemerintah.