Musim Penghujan Berisiko Penularan Covid-19, BPBD Jawa Barat Siaga di Wilayah-wilayah Ini
kedisiplinan masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan yang ketat dengan memakai masker, menjaga jarak serta mencuci tangan
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Agung Yulianto Wibowo
Biaya ditanggung pemerintah itu berlaku bagi peserta BPJS Kesehatan atau belum menjadi peserta, termasuk warga negara asing (WNA).
"Bagi karyawan yang negatif, harus diperkenankan di rumah (WFH). Jika ditemukan kasus positif dalam jumlah banyak, maka kantor tersebut ditutup sementara untuk dilakukan disinfeksi," ujarnya.
Sebagai langkah preventif, pihaknya menekankan pentingnya menerapkan protokol kesehatan di lingkungan kantor dan pemilik usaha harus mengikuti peraturan pemerintah daerah terkait pembatasan pekerja yang diperbolehkan bekerja sesuai zonasi risiko.
Di tengah pandemi Covid-19 yang diperkirakan masih akan terus berlangsung, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat pun menyiapkan kembali langkah penanggulangan bencana, terutama yang berkaitan dengan penerapan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19.
Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jawa Barat, Dani Ramdan, mengatakan penerapan protokol kesehatan ini utamanya disiapkan di daerah pengungsian.
Contohnya di kawasan rawan banjir seperti kawasan selatan Bandung dan sejumlah titik di pantai utara Jawa Barat.
Dani mengatakan bencana ini memang sangat tidak diharapkan. Namun demikian, persiapan kemungkinan terjadinya bencana harus tetap dilakukan seiring dengan upaya penyelesaian masalah banjir yang tengah dilakukan secara jangka panjang oleh pemerintah.
Dani mengatakan penerapan protokol kesehatan ini sudah pernah dilakukan pada April lalu saat banjir melanda kawasan selatan Bandung.
Saat itu, katanya, protokol kesehatan seperti penjagaan jarak antarpengungsi, sampai penyediaan fasilitas kebersihan, dilakukan di pengungsian.
"Pengungsian yang biasanya kita pakai dua gedung di Baleendah contohnya, saat pandemi ini jadi empat gedung yang dipakai. Bahkan kami mendirikan tenda-tenda tambahan supaya protokol kesehatan tetap dijalankan," katanya di Bandung, Kamis (3/9/2020).
Selain di Bandung kawasan selatan, katanya, penyiagaan pun dilakukan di kawasan rawan banjir lainnya seperti di Bekasi, Subang, Karawang, dan Tasikmalaya.
Pihaknya tengah menginventarisasi kebutuhan gedung atau tenda untuk pengungsian warga jika bencana terjadi.
Bersamaan dengan itu, katanya, BPBD Jabar telah melakukan penyaluran 80 persen logistik bantuan kepada 27 kota dan kabupaten di Jabar, Agustus lalu.
Sisanya 20 persen bantuan dan logistik ada di gudang BPBD Jabar dan siap disalurkan untuk kedaruratan.
"Kita sudah merancang dan mengevaluasi untuk langkah penyelamatan warga sampai pemulihan dampak bencana. Bedanya kali ini disertai dengan pertimbangan pelaksanaan protokol kesehatan, yaitu jaga jarak, menggunakan masker, dan penyediaan alat kebersihan. Kami sudah simulasikan, termasuk evakuasinya," katanya.
Sejak Januari sampai Agustus 2020, terdapat 1.039 kejadian bencana di Jawa Barat, didominasi oleh longsor, puting beliung, kebakaran hutan, dan banjir.
Pada tahun lalu dengan periode yang sama, tercatat 991 kejadian bencana terjadi. (*)