GAMBARAN TERBURUK Potensi Tsunami 20 Meter di Selatan Jawa, BMKG Sarankan Mitigasi dan Langkah Nyata

Gambaran terburuk hasil penelitian ilmuwan ITB mencatat adanya potensi tsunami di selatan Jawa, tsunami 20 meter. BMKG: segera lakukan mitigasi.

Editor: Kisdiantoro
KOMPAS.COM/DASPRIANI Y. ZAMZAMI / Handout
ILUSTRASI --- Kemunculan awan mirip tsunami di langit Meulaboh, Senin (10/8/2020) mengejutkan warga. Gambaran terburuk hasil penelitian ilmuwan ITB mencatat adanya potensi tsunami di selatan Jawa, tsunami 20 meter. 

Gambaran terburuk hasil penelitian ilmuwan ITB mencatat adanya potensi tsunami di selatan Jawa, tsunami 20 meter.

BMKG merespons, agar disikapi dengan mitigasi bencana. Masyarakat tidak perlu khawatir dengan rilis hasil penelitian potensi tsunami di selatan Jawa ilmuwan ITB.

Sebab, hingga kini tak ada teknologi yang dapat menentukan secara presisi kapan terjadi gempa bumi dan tsunami, termasuk tsunami 20 meter dari potensi tsunami di selatan Jawa.

//

TRIBUNJABAR.ID - Hasil riset para peneliti Institut Teknologi Bandung (ITB) terkait adanya potensi tsunami 20 meter di selatan Pulau Jawa menjadi viral dan ramai diperbincangkan masyarakat.

Hasil riset yang telah diterbitkan dalam jurnal Nature Scientific Report pada (17/9/2020), tersebut dianggap mengkhawatirkan jika benar-benar terjadi nantinya.

Lantas, bagaimana tanggapan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG) dengan hasil kajian atau hasil peneliti ilmuwan ITB tersebut?

Peneliti ITB Umumkan Hasil Kajian Baru, Potensi Tsunami 20 Meter Selatan Jawa, Ahli: Harus Waspada

Kepada Kompas.com, Jumat (25/9/2020); Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Dr Daryono, mengatakan, BMKG dalam hal ini mengapresiasi hasil tersebut.

Dia menjelaskan, BMKG mengapresiasi penelitian tersebut karena kajian ilmiah yang dilakukan ini mampu menentukan potensi magnitudo maksimum gempa megathrust dan skenario terburuk.

Akan tetapi, hingga saat ini, teknologi yang ada belum mampu memprediksi dengan tepat dan akurat kapan dan di mana gempa akan terjadi.

"Skenario model yang dihasilkan merupakan gambaran terburuk (worst case), dan ini dapat dijadikan acuan dalam upaya mitigasi guna mengurangi risiko bencana gempa dan tsunami," ujarnya.

Oleh karena itu, menanggapi ketidakpastian ini, yang perlu dilakukan adalah upaya mitigasi bencana dengan menyiapkan langkah-langkah konkrit untuk meminimalkan risiko kerugian sosial, ekonomi dan korban jiwa.

Ia menegaskan, informasi hasil kajian ini hendaknya tidak mempertajam kecemasan dan kekhawatiran masyarakat, tetapi justru harus segera direspons dengan upaya mitigasi yang nyata.

Masyarakat jangan resah dan fokuslah mitigasi Daryono berkata bahwa pada saat ini, masyarakat awam menduga seolah dalam waktu dekat di selatan Pulau Jawa akan terjadi gempa dahsyat. Padahal, tidak demikian.

"Kita akui, informasi potensi gempa kuat di zona megathrust memang rentan memicu keresahan akibat salah pengertian atau misleading," kata dia.

Potensi Tsunami 20 Meter di Selatan Jawa, Begini Kata Ridwan Kamil

Namun, masyarakat ternyata lebih tertarik membahas kemungkin dampak buruknya daripada pesan mitigasi yang mestinya harus dilakukan.

Adapun perihal mitigasi potensi bencana katrastropik itu, masih banyak hal yang bisa dilakukan masyarakat beserta para pemangku kepentingan terkait.

Di antaranya adalah sebagai berikut.

- Dengan meningkatkan kegiatan sosialisasi mitigasi

- Latihan evakuasi (drill)

- Menata dan memasang rambu evakuasi

- Menyiapkan tempat evakuasi sementara

- Membangun bangunan rumah tahan gempa

- Menata tata ruang pantai berbasis risiko tsunami

- Meningkatkan performa sistem peringatan dini tsunami

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Potensi Tsunami 20 Meter Selatan Jawa, BMKG: Jangan Panik dan Fokus Mitigasi", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/sains/read/2020/09/25/173300823/potensi-tsunami-20-meter-selatan-jawa-bmkg--jangan-panik-dan-fokus?
Penulis : Ellyvon Pranita

Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved