Sudah 23 Tahun Jalan di Desa Sirnarasa Cikakak Sukabumi Rusak Parah, Malah Statusnya Berubah
Sudah 23 tahun lamanya, jalan kabupaten di Desa Sirnarasa, Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi
Penulis: M RIZAL JALALUDIN | Editor: Ichsan
Laporan Kontributor Kabupaten Sukabumi, M Rizal Jalaludin
TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Sudah 23 tahun lamanya, jalan kabupaten di Desa Sirnarasa, Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat rusak parah.
Jalan satu-satunya yang digunakan oleh warga Sirnarasa untuk sampai ke kota itu, kini statusnya malah bukan lagi jalan kabupaten.
Kekecewaan pun muncul dari Kepala Desa Sirnarasa Okih Suryadi. Menurutnya, status jalan tersebut kini beralih menjadi jalan milik Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).
Jalan tersebut sempat akan dialihkan menjadi jalan desa. Namun, ia menolak karena masih ada puluhan kilo meter jalan desa yang belum diperbaiki.
• Tidak Ada Kata Terlambat, Sibuk Melawak, Komedian Ini Baru Raih Gelar Sarjana diusia 47 Tahun
"Betul, bagaimananya saya kurang tahu, itu pas kepala desa yang dulu. Jadi fungsi alih jalan kabupaten ke taman nasional. Yah seolah-olah seperti itu, masuk jalan desa, saya sekarang menolak ke dinas PU juga," ujar Okih kepada Tribunjabar.id via pesan singkat, Senin (21/9/2020).
"Iya saya keberatan, karena jalan desa Sirnarasa yang belum terbangun 56 km, ditambah jalan Pemda saya tolak, keberatan," tegasnya.
Menurutnya, sekitar 4 kilo meter jalan Kabupaten yang kini beralih status itu masih rusak parah.
Ia berharap, jalan tersebut bisa segera diperbaiki oleh Pemda. Karena pihaknya sangat membutuhkan jalan mulus.
• Hujan Deras dan Angin Kencang Terjang Darangdan Purwakarta, Atap Warung Beterbangan
Bahkan sudah menantikan jalan itu mulus dari zaman pemerintahan Presiden RI Soeharto.
"Dari gapura TNGHS sampai ke Pangguyangan sekitar 4 km (rusak). Harapan saya, walaupun diserahkan ke dinas apa pun gak apa-apa, yang penting dibangun, soalnya saya perlu jalan bagus, takut saya oleh Pemda diserahkan ke TNGHS, jalan gak ada yang memperhatikan, terbengkalai, gak ada yang membangun," ucapnya.
"Itu setahu saya zaman bapak Presiden Pak Harto, 1997 sampai sekarang gak ada pembangun lagi," katanya.