Deretan Ucapan atau Kata-kata untuk Mengenang Pahlawan Revolusi yang Gugur di Peristiwa G30S/PKI
Dalam peristiwa G30S atau Gerakan 30 September, ada sejumlah perwira tinggi militer yang gugur.
Penulis: Yongky Yulius | Editor: Yongky Yulius
TRIBUNJABAR.ID - Dalam peristiwa G30S/PKI atau Gerakan 30 September, ada sejumlah perwira tinggi militer yang gugur.
Beberapa di antara mereka diculik, dibunuh, lalu dimasukkan ke sumur Lubang Buaya.
Peristiwa tersebut menjadi sejarah kelam bagi Bangsa Indonesia.
Kini, mereka dikenal juga sebagai Pahlawan Revolusi.
• Museum Sasmitaloka Jenderal Ahmad Yani, Jejak Tragedi G30S/PKI, Ada Ruangan yang Tak Boleh Difoto
Untuk mengenang pengorbanan mereka, berikut ini adalah kumpulan ucapan atau kata-kata mengenai peristiwa G30S, dihimpun TribunJabar.id dari TribunManado.co.id:
"Mari kita ramai ramai mengheningkan cipta, sekaligus mendoakan para pahlawan kita, semoga mereka berada di tempat terbaik di alam sana."
"Tidak ada kematian yang sia sia, begitu juga dengan kematian pahlawan kita di tanggal 30 September, mereka mati atas nama bangsa indonesia."

"Tidak ada kematian yang sia sia, begitu juga dengan kematian pahlawan kita di tanggal 30 September, mereka mati atas nama bangsa indonesia."
"Mari mengheningkan cipta sejenak untuk mengenang dan mendokan para pahlawan korban G30S PKI."
"Tuhan tidak mengubah nasib suatu bangsa sebelum Bangsa itu mengubah nasibnya Sendiri"
"Bung Karno pernah berkata 'JasMerah', jangan sekali kali lupakan sejarah, Karena itu, kita haruslah faham bagaimana penghianatan dan kekejaman yang dilakukan PKI kepada bangsa indonesia, Cegah Pemikiran PKI!"
"Mari mengenang sejarah singkat dan nilai moral pada peristiwa kelam G30S PKI."
"Film dan Sejarah kelam terus diceritakan, Bukankah menyakiti harga diri bangsa ? , Ya.. memang menyakiti dan menyinggung harga diri bangsa, tetapi harus dilakukan untuk mencegah timbulnya PKI Lain di masa depan."
• Museum Jenderal AH Nasution, Lokasi Bersejarah G30S/PKI, Saksi Bisu Ade Irma Suryani Tertembak
Nama-nama Pahlawan Revolusi Indonesia
Dihimpun TribunJabar.id dari berbagai sumber, berikut adalah nama-nama Pahlawan Revolusi Indonesia:
1. Jenderal (anm.) Ahmad Yani
Jenderal TNI Anumeerta Ahmad Yani lahir di Purworejo, Jateng, 19 Juni 1922.
Ahmad Yani meningga di Lubang Buaya, Jakarta 1 Oktober 1965, ketika umurnya masih 43 tahun.
Kala itu, Ahmad Yani merupakan KASAD atau Kepala Staf Angkatan Darat TNI.
2. Letnan Jenderal (anm.) R. Suprapto
Letnan Jenderal TNI Anumerta R. Suprapto lahir di Purwokerto, Jawa Tengah, 20 Juni 1920.
Suprapto meninggal di Lubang Buaya pada 1 Oktober 1965.
Umurnya saat itu adalah 45 tahun.

3. Letnan Jenderal (anm.) M.T. Haryono
Letnan Jenderal TNI Anumerta Mas Tirtodarmo Haryono lahir di Surabaya, Jawa Timur, 20 Januari 1924.
Dia meninggal di Lubang Buaya, Jakarta, 1 Oktober 1965.
Kala itu, umurnya adalah 41 tahun
4. Letnan Jenderal (anm.) S. Parman
Letnan Jenderal TNI Anumerta Siswondo Parman lahir di Wonosobo, Jawa Tengah, 4 Agustus 1918.
Pria yang dikenal dengan nama S. Parman ini meninggal di Lubang Buaya, Jakarta, 1 Oktober 1965.
Umurnya saat itu adalah 47 tahun.
• 4 Tempat Bersejarah Ini Jadi Saksi Bisu Peristiwa Mencekam G30S/PKI atau Gerakan 30 September
5. Mayor Jenderal (anm.) D.I. Pandjaitan
Mayor Jenderal TNI Anumerta Donald Isaac Panjaitan atau disingkat D.I. Panjaitan lahir di Balige, Sumatera Utara, 9 Juni 1925.
Dia meninggal di Lubang Buaya, Jakarta, 1 Oktober 1965.
Saat itu, umurnya adalah 40 tahun.
6. Mayor Jenderal (anm.) Sutoyo Siswomiharjo
Mayor Jenderal TNI Anumerta Sutoyo Siswomiharjo lahir di Kebumen, Jawa Tengah, 28 Agustus 1922.
Sutoyo meninggal di Lubang Buaya, Jakarta, 1 Oktober 1965.
Umurnya saat itu 43 tahun.

7. Kapten (anm.) Pierre Tendean
Kapten Czi. (Anumerta) Pierre Andries Tendean lahir 21 Februari 1939.
Ia meninggal 1 Oktober 1965 di umur yang masih sangat muda, yaitu 26 tahun.
8. AIPDA (anm.) Karel Satsuit Tubun
Ajun Inspektur Polisi Dua Anumerta Karel Sadsuitubun lahir di Maluku Tenggara, 14 Oktober 1928.
Dia meninggal di Jakarta, 1 Oktober 1965 pada umur 36 tahun.
9. Brigadir Jenderal (anm.) Katamso Darmokusumo
Brigadir Jenderal TNI (Anumerta) Katamso Darmokusumo lahir di Sragen, Jawa Tengah, 5 Februari 1923.
Dia meninggal di Yogyakarta, 1 Oktober 1965 pada umur 42 tahun.
Katamso merupakan mantan Komandan Korem 072/Pamungkas.
10. Kolonel (anm.) Sugiono
Kolonel Inf. (Anumerta) R. Sugiyono Mangunwiyoto lahir di Gedaren, Sumbergiri, Ponjong, Gunung Kidul, 12 Agustus 1926.
Ia meninggal di Kentungan, Yogyakarta, 1 Oktober 1965 pada umur 39 tahun.
Sugiono merupakan mantan Kepala Staf Korem 072/Pamungkas.